JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika memutuskan nonton konser Plave di Jakarta, salah satu pertanyaan yang kerap saya terima adalah, "Ngapain nonton Plave? Kan nonton layar doang".
Pertanyaan itu tidak salah. Plave adalah grup K-Pop virtual yang dibentuk Maret 2023 oleh perusahaan teknologi Korea Selatan, Vlast. Sesuai namanya, mereka tampil dalam bentuk dua dimensi di layar.
Lantas, apa yang membuat konser Plave Jakarta ini, yang jadi bagian "2025 Plave Asia Tour - Dash: Quantum Leap" ini tetap bisa ditonton?
Baca juga: Konser Plave di Jakarta, Noah Lontarkan Pantun “Ubur-ubur Ikan Lele”
Pengalaman nonton konser Plave di Jakarta 2025
Banyak interaksi yang menyentuh emosiKonser dibuka dengan video pesawat dari luar angkasa yang mendarat di bumi. Di dalam pesawat tersebut, terdapat para anggota Plave.
Meskipun virtual, Plave selalu punya cara untuk berinteraksi dengan Plli (sebutan untuk penggemar Plave).
Selain di platform Weverse dan Bubble, grup beranggotakan Nam Yejun, Han Noah, Chae Bamby, Do Eunho, dan Yu Hamin ini rajin livestreaming di YouTube.
Saat konser, mereka berinteraksi dengan Plli layaknya sosok idola dengan tubuh nyata yang berinteraksi dengan para penggemarnya.
Baca juga: Kasus Pertama di Dunia, Pria Dihukum karena Hina Idola Virtual, PLAVE
Mereka bicara dengan bahasa Indonesia dan mengomentari banyaknya penonton yang cosplay.
Ada satu sesi ketika mereka bermain games mencari letak kamera, yang mana dibantu oleh Plli.
Plave juga beberapa kali mengulang penampilan mereka atas permintaan Plli.
"Konten (konser) enggak jauh beda dengan ngeliat mereka di livestreaming jadi rasanya benar-benar genuine (tulus)," ujar salah seorang penonton konser, Uchi (26) yang sudah menggemari Plave sejak November 2023.
Baca juga: Plave Gelar Konser Perdana di Jakarta Oktober 2025
Terkadang interaksi mereka dengan Plli juga terasa cukup personal.
Selain memberikan pesan untuk Plli, masing-masing anggota Plave juga menulis surat yang ditampilkan di layar pada akhir konser.
Menurut Uchi, surat ini sudah menjadi rutinitas Plave sejak debut.
"Bagaimana konser hari ini? Apakah sukses? Kalau kamu senang hari ini, saya harap kamu bisa istirahat dengan kaki diluruskan," tulis Hamin dalam suratnya.
Tidak hanya itu, member Plave berulang kali mengingatkan Plli untuk berhati-hati saat pulang.
Baca juga: Grup Kpop Virtual Plave Rilis Mini Album Caligo Pt. 1
Kualitas suara tak perlu diragukanVokal kelima anggota Plave juga cukup stabil sepanjang konser, bahkan ketika lagu "Dash" yang koreografinya melibatkan gerakan taekwondo, serta beberapa lagu lainnya yang padat akan tarian, seperti "Way 4 Luv", "Wait For You", dan "Virtual Idol".
Tak tanggung-tanggung, untuk beberapa lagu, suara mereka diiringi live band.
Namun, terkadang suara live band sedikit lebih keras dibanding suara anggota Plave.
"Aku suka banget aransemen lagu 'Dash'. Itu keren banget, tadi juga visualnya, layarnya, kemudian efek-efek apinya, wah gila banget," ucap salah seorang penonton konser asal Tangerang, Tiwa (29) yang sudah menggemari Plave sejak debut.
Selain "Dash", ada beberapa lagu yang dibuat variatif dibanding hasil rekaman, misalnya "The 6th Summer", "Merry Pllistmas", dan "Pixel World".
Baca juga: Kreator KPop Demon Hunters Tolak Mentah-mentah Ide Adaptasi Live-Action
Visual yang bervariasiMenjadi grup K-Pop virtual membuat visual yang disuguhkan Plave hampir tiada batas.
Mereka bisa berganti baju dalam satu detik, serta mengganti latar penampilan mereka dengan nuansa hujan, pantai, atau reruntuhan bangunan dalam waktu sekejap.
Adapun anggota Plave bukanlah AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan).
Mereka manusia yang mengenakan mocap suit.
Selain visual di layar, Plli juga disuguhkan efek api pyrotechnic dan serpihan-serpihan kertas emas yang jatuh dari atas.
Baca juga: Kenapa Kpop Demon Hunters Tidak Akan Dibuat Versi Live-Action? Begini Penjelasan Sutradara
"Dari semuanya, merekanya juga effort banget, terus kayak enggak ada yang males-malesan gitu. Mereka semua nyenengin kita semua, jadi kayak timbal balik itu ada banget antara kita cinta mereka dengan mereka cinta kita," tutur salah satu penonton, Dela (22).
Ada gangguan teknis di konser Plave di Jakarta
Gangguan teknis menjadi hal yang ditakutkan saat konser grup virtual, apalagi, misalnya, bila koneksi internet tidak stabil.
Di beberapa penampilan Plave, contohnya saat lagu "Pump of the Volume", terdapat gangguan teknis berupa layar pecah-pecah di bagian tengah sehingga sedikit mengganggu.
Sebagai gantinya, Plave membawakan kembali lagu yang sama dengan sedikit gangguan teknis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang