KOMPAS.com – Penyanyi John Legend kembali bersuara lantang soal Donald Trump. Kali ini, pelantun "All of Me" itu mengecam Presiden Amerika Serikat tersebut setelah Trump kembali gagal meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Trump sebelumnya menargetkan penghargaan bergengsi itu usai mengklaim berhasil menengahi kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.
Baca juga: Masa Lalu P Diddy Mulai Disorot, dari Jennifer Lopez hingga Manajer John Legend
Namun, penghargaan justru jatuh ke tangan pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado.
Menanggapi hal itu, John Legend mengunggah video di Instagram berjudul “Trump for Peace Prize 2026!” yang berisi sindiran tajam terhadap ambisi politik Trump.
Baca juga: Hadiri Pesta P Diddy, Manajer John Legend Ungkap Perasaan Sangat Tidak Nyaman
“Kalau Trump benar-benar ingin menang Hadiah Nobel Perdamaian, mungkin sebaiknya dia mulai menciptakan perdamaian di dalam negeri sendiri dulu,” ujar John Legend dalam video tersebut, dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/10/2025).
Legend kemudian menyinggung tindakan Trump yang dianggap otoriter selama masa kepresidenannya.
Baca juga: Berkesan dengan Indonesia, John Legend: Orang-orangnya Sangat Ramah
“Hentikan mengirim helikopter Black Hawk untuk meneror warga saat mereka tidur. Hentikan mengirim agen ICE bertopeng untuk menakut-nakuti komunitas imigran. Hentikan menyatakan perang terhadap rakyat Amerika hanya karena mereka berbeda pandangan politik,” tegasnya.
John Legend juga menyindir kebiasaan Trump menekan lawan politik dengan tuduhan hukum yang dianggap lemah.
Baca juga: Alasan John Legend Gandeng Yura Yunita dan Siti Nurhaliza untuk Konsernya di Indonesia
“Dia harus berhenti dengan semua gaya diktator otoriter, fasis, dan tindakan tidak manusiawi yang selama ini coba dia lakukan,” tambahnya.
John Legend memang dikenal sebagai salah satu selebritas yang paling vokal menentang Trump.
Pada 2020, ia bahkan tampil di kampanye Joe Biden dan sempat mengkritik para musisi rap yang mendukung Trump.
Baca juga: Harga Tiket Konser John Legend di Indonesia 2024, Presale mulai 14 Juli
“Sebagian orang melihat kekejaman dan perundungan Trump sebagai kekuatan, padahal itu hanya bentuk maskulinitas yang menyimpang,” kata Legend kala itu dari atas panggung.
Sebelumnya, John Legend juga pernah tampil di ajang upacara Nobel pada tahun 2017, menjadikannya salah satu figur publik yang kerap menyerukan pesan perdamaian lewat musik dan aksi sosialnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang