Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pandji Pragiwaksono Minta Maaf Bit dari Messake Bangsaku Tuai Protes dari Masyarakat Toraja

Baca di App
Lihat Foto
MUH. AMRAN AMIR
Sebuah potongan video komika Pandji Pragiwaksono saat membawakan materi stand-up comedy menuai gelombang kritik di media sosial. Dalam video yang beredar seperti yang diunggah akun instagram infotorajabarat yang menuliskan Budaya Orang Toraja jadi Bahan Lelucon? Viral video potongan Bit Comedy dari Panji Pragiwaksono @pandji.pragiwaksono yang membahas Budaya orang Toraja mendapat reaksi dan kecaman dari publik, Senin (3/11/2025)
|
Editor: Ira Gita Natalia Sembiring

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Pandji Pragiwaksono meminta maaf atas bit komedi dari show "Messake Bangsaku" (2013) yang menuai protes keras dari masyarakat Toraja.

Bit tentang orang meninggal dunia dari Pandji dianggap menyinggung dan merendahkan adat istiadat Toraja.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Pandji mengakui bahwa lelucon yang dibuatnya sembilan tahun lalu itu bersifat "ignorant" atau abai terhadap kedalaman makna dan nilai budaya Toraja.

Baca juga: Patah Hati Gagal Jadi VJ MTV, Pandji Pragiwaksono Bakal Stand-Up di Depan 10.000 Penonton, Terbesar di Asia Tenggara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai," tulis Pandji dikutip Kompas.com, Selasa (4/11/2025).

Permohonan maaf ini datang setelah sejumlah organisasi masyarakat Toraja, termasuk Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), melayangkan protes keras.

Baca juga: Awal Karier Stand Up Comedy Pandji Pragiwaksono, Mens Rea, dan Keresahan Politik

Mereka menyoroti dua poin utama dalam materi Pandji: pernyataan bahwa banyak warga Toraja jatuh miskin karena upacara pemakaman (Rambu Solo') dan penggambaran jenazah yang disimpan di ruang tamu.

Hal ini dinilai tidak akurat dan sangat menyinggung.

Akibatnya, Pandji kini dihadapkan pada dua proses hukum: laporan ke kepolisian dan tuntutan hukum adat.

Sejumlah pemuda Toraja telah melaporkan Pandji ke Bareskrim Polri, sementara lembaga adat mengancam akan menjatuhkan sanksi denda hingga 50 ekor kerbau.

Menanggapi hal tersebut, Pandji menyatakan kesiapannya untuk menjalani kedua proses tersebut.

Ia mengungkapkan telah berdialog dengan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Ibu Rukka Sombolinggi, dan bersedia menempuh penyelesaian secara adat di Toraja.

"Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja. Ibu Rukka bersedia menjadi fasilitator pertemuan antara saya dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja. Saya akan berusaha mengambil langkah itu," jelasnya.

Namun, jika proses adat tidak memungkinkan dari segi waktu, Pandji menegaskan akan menghormati dan menjalani proses hukum negara yang berlaku.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi