Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Jepang Butuh ”Drone” untuk Pertahankan Wilayah

Kompas.com - 26/07/2013, 21:39 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Kementerian Pertahanan Jepang, Jumat (26/7/2013), menyatakan, negara itu memerlukan pesawat pengintai tanpa awak dan unit amfibi untuk membantu mempertahankan pulau-pulaunya.

Seruan itu muncul dalam laporan sementara terkait dengan kajian kebijakan pertahanan.

Kajian pertahanan itu juga menyebutkan Jepang memerlukan pertahanan yang lebih bagus untuk menghadapi serangan peluru kendali dan kemungkinan serangan terhadap pangkalan musuh.

Baca juga: Charly Van Houten dan Rhoma Irama Bebaskan Royalti Lagu, Denny Chasmala: Anda Membunuh Profesi Pencipta Lagu

Secara konstitusi militer, Jepang dibatasi hanya untuk mempertahankan diri.

Namun, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang mengupayakan cakupan militer yang lebih luas, langkah kontroversial yang kemungkinan membuat marah negara tetangga.

Laporan sementara itu merupakan bagian dari kajian pertahanan yang diperintahkan Abe. Laporan lengkap akan dikeluarkan pada bulan Desember.

Baca juga: Kejagung Buka Suara Usai Nadiem Bilang Pengadaan Chromebook Didampingi Jamdatun

Pada Minggu (21/7/2013), Abe memenangkan kembali majelis tinggi Jepang. Dengan kemenangan itu, Abe memiliki posisi yang lebih kuat untuk memperkuat strategi pertahanan.

Pesawat tanpa awak

Berdasarkan Pasal 9, konstitusi pascaperang, Jepang dilarang menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan konflik, kecuali untuk membela diri.

Namun, Abe menekankan bahwa ia ingin melakukan pengkajian ulang peranan militer Jepang untuk mengimbangi perubahan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga: Bocah Putus Sekolah Asal Brebes Nekat ke Jabar Temui Dedi Mulyadi, Ini Solusi Bupati Paramitha

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengatakan, salah satu yang diperlukan adalah pesawat pengintai tanpa awak.

”Negara kami adalah kawasan keenam terbesar dunia terkait hak maritim dan kepentingan. Terkait fungsi pengintaian, kami saat ini menggunakan pengintaian dengan pesawat berawak. Namun, hal ini merupakan beban untuk sumber daya,” kata Onodera.

”Dalam laporan sementara ini, kami memasukkan pertimbangan untuk penggunaan pesawat pengintai tanpa awak sebagai satu opsi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau