Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Kecam "Pembantaian" di Mesir

Kompas.com - 14/08/2013, 20:16 WIB
KAIRO, KOMPAS.com - Sejumlah pemimpin internasional, Rabu (14/8/2013), mengecam penggunaan kekerasan oleh aparah keamanan Mesir saat membubarkan para pendukung Muhammad Mursi yang merenggut cukup banyak nyawa.

Pemerintah Turki dalam pernyataan resminya mendesak komunitas internasional untuk bertindak cepat terkait insiden di Kairo yang disebutnya sebagai "pembantaian"

Turki juga menyatakan khawatir masa Mesir akan menghadapi situasi seperti yang terjadi saat ini di Suriah.

Baca juga: Prabowo Beri Jenderal Kehormatan ke Orang Dekatnya, Pengamat: Mungkin Dulu Berdarah-darah Mendukungnya

Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan, intervensi militer di Kairo sama sekali tak bisa diterima.

"Intervensi militer terhadap warga sipil, terhadap warga yang berunjuk rasa, sangat tidak bisa diterima," kata Gul kepada wartawan di ibu kota Ankara.

Sementara itu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan komunitas internasional juga menanggung kesalahan atas insiden berdarah yang terjadi di Mesir ini.

Baca juga: Kecewa Kinerja LMK, Tompi Resmi Keluar dari WAMI

"Sangat jelas terlihat bahwa dukungan komunitas internasional kepada kudeta militer Mesir dan sikap diam menghadapi pembantaian sebelunya, telah mendorong pemerintah Mesir melakukan tindakannya hari ini," demikian pernyataan resmi kantor perdana menteri Turki.

Suara sumbang juga datang dari Iran yang mengecam terjadinya "pembantaian" di Kairo. Teheran juga mengingatkan bahwa kondisi saat ini bisa berkembang menjadi perang saudara.

Sedangkan pemerintah Qatar mendesak militer Mesir untuk mengamankan jiwa warga Mesir yang saat ini masih berunjuk rasa.

Baca juga: Demo Pati Hari Ini, Diprediksi 100.000 Warga Padati Alun-alun Tuntut Bupati Sudewo Mundur

Uni Eropa menyatakan sangat khawatir dengan perkembangan politik Mesir dan menyerukan agar kedua pihak menahan diri.

"Laporan terkait korban tewas dan luka sangat memprihatinkan. Kami menegaskan kekerasan tak akan menghasilkan apa-apa dan kami mendesak pemerintah Mesir menahan diri," juru bicara Uni Eropa Michael Mann.

Sementara itu, Inggris juga mengutarakan keprihatinan terkait perkembangan terbaru di Mesir.

Baca juga: Ketika WAMI Jawab Kekecewaan Ari Lasso Soal Transfer Royalti…

"Saya sangat prihatin melihat kondisi Mesir saat ini. Saya mengecam penggunaan kekuatan militer untuk membubarkan unjuk rasa dan menyerukan agar militer menahan diri," kata Menlu Inggris William Hague.

Sedangan Menlu Jerman Guido Weterwelle mendesak kedua belah pihak segera menyelesaikan aksi-aksi kekerasan.

"Kami menyerukan untuk semua politisi kembali berunding dan mencegah eskalasi peristiwa menjadi penerimaan minyak mentah," kata Westerwelle.

"Semua pertumpahan dari lebih jauh harus dicegah," tambah Westerwelle.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau