Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Pengungsi Terjebak di Kota Homs, Bantuan Pangan Segera Dikirim

Kompas.com - 09/02/2014, 01:30 WIB


PBB dan sejumlah lembaga kemanusiaan berharap dapat mengirimkan bantuan pangan serta obat-obatan pada warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di Kota Homs, Suriah.

Konvoi bantuan kemanusiaan ini dijadwalkan masuk Homs Sabtu (8/2/2014) atau hari kedua gencatan senjata yang dilangsungkan tiga hari antara pasukan pemerintah dan kekuatan perlawanan.

Pada Jumat (7/2/2014), lebih dari 80 orang dievakuasi dari area yang dikuasai pasukan perlawanan yang sudah dikepung sejak 18 bulan lalu.

Baca juga: Cerita Avan, Anak Penjual Es di Ponorogo yang Rumahnya Penuh Piala, Mengaku Tak Pernah Dapat Beasiswa Pemda

Banyak di antara para warga nampak lemah dan kelelahan. Sebagian mengaku belum pernah lagi makan roti dalam lima bulan terakhir.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Suriah, Yacoub El Hillo, mengatakan tim PBB langsung menyiapkan pangan, obat dan kebutuhan dasar lain supaya setelah kelompok sipil pertama dievakuasi kami bisa mengirim bantuan ini Sabtu pagi.

Ia mengatakan evakuasi sipil dan masuknya bantuan pangan merupakan "tonggak" penting dalam penyelesaian perseteruan dua pihak dan mereka layak dipuji.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Undip Buka Jalur Mandiri 2025, Sekian Uang Pangkal dan UKT Per Semester

"Evakuasi diharapkan akan dilanjutkan Minggu besok," kata seorang ulama setempat, Abdul Hareth al-Khalidi kepada kantor berita AFP.

Sebagian besar wilayah Homs - yang merupakan kota terbesar ketiga di Suriah yang kini disebut sebagai ibu kota revolusi yang menentang Presiden Bashar al-Assad - hancur tinggal puing akibat kecamuk perang.

Homs porak-poranda setelah pertempuran sengit militer Suriah dan kubu perlawanan.
Banyak kawasan pemukiman remuk dimana menurut para pegiat warga setempat bertahan dengan hanya makan buah zaitun selama berminggu-minggu. Sekitar 3.000 sipil diduga terjebak di tengah kota ini.

Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?

Warga, termasuk anak-anak, terjebak di tengah pertempuran mencapai 3.000 jiwa.

Situasi di kota yang dikepung tentara pemerintah sejak Juni 2012 ini sudah berkali-kali menjadi bahan pembicaraan termasuk saat digelar upaya perdamaian di Jenewa sepekan lalu.

Hampir semua keluarga sipil kehilangan seluruh harta benda akibat pertempuran di Suriah.

Pembicaraan lain dijadwalkan mulai 10 Februari dan pemerintah Suriah sudah menyatakan akan hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau