Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 50 Tahun Tinggal di Suriah, Pastor Belanda Tewas Dieksekusi

Kompas.com - 07/04/2014, 20:48 WIB
DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang pria bersenjata menembak mati seorang pastor asal Belanda, Frans van der Lugt di kota Homs. Demikian ordo Jesuit Belanda mengabarkan, Senin (7/4/2014).

Kematian pastor Frans juga dikabarkan kantor berita Suriah, SANA yang mengutip pernyataan pemerintah Homs mengabarkan pastor itu tewas seketika setelah ditembak.

Sementara itu, Lembaga Pengawas HAM Suriah yang berbasis di London, Inggris mengatakan sejauh ini motif penembakan sang pastor belum diketahui.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih

Pastor Frans dikenal luas karena tekadnya bertahan di kota Homs meski kota itu setiap hari diserang bom dan semakin kekurangan bahan makanan.

"Seseorang datang ke kediamannya, membawanya keluar rumah dan menembak kepalanya dua kali di jalanan tepat di depan kediamannya di Homs," demikian sekretaris Ordo Jesuit Belanda, Jan Stuyt.

Stuyt mengatakan, sejauh ini tidak pernah terdengan ancaman khusus yang ditujukan kepada Pastor Frans. Dia menambahkan Frans akan dimakamkan di Suriah sesuai dengan permintaannya.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Antara Euforia Libur ASN dan Keluhan Pekerja Swasta

Pastor Frans van der Luyt sudah bertugas hampir lima dekade di Suriah, sehingga dia sudah menganggap negeri itu sebagai rumahnya. Pastor Frans tiba di Suriah pada 1966 setelah menghabiskan waktu selama dua tahun di Lebanon untuk belajar bahasa Arab.

"Rakyat Suriah sudah memberi saya banyak kebaikan, inspirasi dan apapun yang mereka miliki. Jika rakyat Suriah menderita, maka saya ingin merasakan derita dan kesulitan mereka," kata Pastor Frans kepada AFP, Februari lalu.

Dia memutuskan tetap tinggal di kota Homs meski di bawah perlindungan PBB 14.000 orang dievakuasi pada 7 Februari lalu.

Saat ini, kota tua Homs yang berada di bawah kendali pasukan pemberontak sudah dua tahun dikepung pasukan pemerintah Suriah. Kondisi ini membuat warga yang tak bisa mengungsi mengalami situasi yang sangat buruk.

Pengepungan dan penembakan yang dilakukan hampir setiap hari, membuat populasi penduduk kota tua Homs menyusut. Kondisi serupa juga menimpa umat Kristen Homs yang awalnya mencapai puluhan ribu orang kini hanya tersisa 66 orang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau