BAGHDAD, KOMPAS.com — Sejumlah laporan menyebutkan, pasukan Pemerintah Irak, Kamis (12/6/2014), mulai melancarkan serangan udara atas posisi kelompok militan, ISIS, yang merebut kota Tikrit dan Mosul pekan ini.
Serangan tersebut berlangsung hanya beberapa jam setelah parlemen Irak tidak mencapai kesepakatan untuk menyatakan keadaan darurat, yang diminta oleh Perdana Menteri Nouri al-Maliki.
Sementara itu, ISIS menyatakan, mereka merencanakan serangan ke ibu kota Baghdad. Kelompok yang memiliki kaitan dengan Al Qaeda ini diperkirakan memiliki sekitar 3.000 sampai 5.000 pejuang.
Mereka memanfaatkan ketegangan antara Pemerintah Irak—yang didominasi kelompok Syiah—dan kelompok minoritas Sunni.
Seorang perwira militer mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pejuang ISIS sudah merebut kota Dhuluiyah, sekitar 90 kilometer dari Baghdad.
Di Baghdad sendiri, tempat-tempat pendaftaran sudah dibuka untuk warga sipil yang ingin bergabung dengan militer untuk melawan militan ISIS.
Dalam perkembangan lain, militer Kurdi mengklaim sudah mengendalikan kota Kirkuk yang kaya minyak setelah tentara nasional Irak meninggalkan kota tersebut.
Amerika Serikat sudah mengatakan siap untuk memberikan bantuan apa pun kepada Irak untuk melawan ISIS, sedangkan Pemerintah Iran—yang juga beraliran Syiah—mendesak kerja sama internasional dalam menghadapi militan tersebut.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!
![[KABAR DUNIA SEPEKAN] Bayi Cemberut Saat Dilahirkan | Mahathir Kecewa Dikhianati Muhyiddin](https://asset.kompas.com/crops/CmFtWnU7cFk51oPm5v6fzCWRDMY=/0x0:2048x1365/177x117/data/photo/2020/02/29/5e5a19b09c689.jpg)
