Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Orangtua Siswa Selundupkan Contekan ke Dalam Kelas

Kompas.com - 20/03/2015, 21:16 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com - Mencontek adalah perbuatan yang diharamkan bagi pelajar di seluruh dunia. Namun, bagaimana jika orangtua murid yang memberi fasilitas mencontek untuk anak-anaknya yang menjalani ujian sekolah?

Itulah yang terjadi di distrik Hajipur, Bihar, India. Dalam sebuah rekaman video terlihat orang-orang yang diduga kerabat, keluarga dan teman para siswa sebuah sekolah menengah rela memanjat dinding sekolah untuk menyelundupkan bahan contekan ke dalam kelas.

Hingga 24 Maret mendatang sekitar 1,4 juta siswa di Bihar, India mengikuti ujian. Mencontek adalah hal biasa di kawasan ini sehingga pihak sekolah memberlakukan penjagaan ketat terhadap mereka yang mengikuti ujian.

Namun, ketatnya penjagaan tak mengurangi cara para siswa dan kerabatnya untuk menyelundupkan contekan ke dalam kelas.

Biasanya, kerabat para siswa yang mengikuti ujian itu menyewa para "penasihat" yang sudah mendapatkan bocoran soal ujian. Mereka kemudian mempersiapkan jawaban ujian yang nantinya akan diselundupkan ke dalam kelas dengan berbagai cara, termasuk memanjat dinding sekolah.

Kondisi seperti ini tentu saja memusingkan pemerintah negara bagian Bihar yang telah mengusahakan berbagai cara untuk menekan kebiasaan mencontek.

"Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk menghentikan kebiasaan mencontek jika para orangtua dan kerabat siswa tak mau bekerja sama? Apa pemerintah harus menembak mereka?" kata Menteri Pendidikan Bihar, PK Shahi kepada harian The Times of India.

Pemerintah bahkan sudah menjatuhkan hukuman tegas kepada para siswa yang ketahuan mencontek dalam ujian. Bahkan sudah lebih dari 400 orang siswa dikeluarkan dari sekolah akibat ketahuan mencontek.

Namun, nyatanya segala upaya itu tak mengurangi kegiatan mencontek yang dilakukan para siswa yang dibantu keluarga dan kerabat mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Silat Lidah Fadli Zon Bantah Pemerkosaan Massal 1998, Sampai Bikin Anggota DPR Nangis
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Belum Jadi Wali Kota New York, Zohran Mamdani Sudah Terancam Dideportasi Trump
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Tangis Anggota DPR Pecah Saat Fadli Zon Tetap Ragukan Pemerkosaan Massal 1998
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Donasi untuk Agam Rinjani dari Warganet Brasil Dibatalkan, Ini Sebabnya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Cara Cek BSU di Pospay 2025, Rp 600.000 Cair Lewat Kantor Pos
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Kecelakaan Mobil, Striker Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Bahlil Marah ke Dirjen dan Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian, Habis Ini Ketemu Saya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ketika Prabowo Minta Komandan Upacara HUT Bhayangkara Menghadap Dirinya...
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Sidang UU Hak Cipta Ariel Cs, Hakim: Nyanyi di Kawinan Harus Bayar Royalti?
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

2 Mahasiswa Vietnam Gagal Ginjal akibat Gaya Hidup Tak Sehat, Apa yang Dikonsumsi?
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kampus Top Dunia Mulai Menolak LPDP
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suasana Rumah Duka Juliana Marins di Brasil
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau