Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pernyataan Paus, Turki Panggil Pulang Duta Besar di Vatikan

Kompas.com - 13/04/2015, 08:13 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Turki, Minggu (12/4/2015), memanggil pulang duta besarnya untuk Vatikan setelah Paus Fransiskus memperingati 100 tahun pembunuhan massal warga Armenia dan menyebut pembunuhan itu sebagai genosida.

Turki mengatakan, setelah berkonsultasi dengan pejabat-pejabat pemerintah, duta besar Mehmet Pacaci pulang karena Paus menggambarkan pembantaian satu setengah juta warga Armenia sebagai genosida pertama dalam abad ke 20.

Kepada duta besar Gereja Katolik Roma untuk Turki, disampaikan bahwa Turki “sangat menyesalkan dan kecewa” atas penggambaran Paus mengenai pembunuhan tahun 1915 itu dan mengatakan hal itu menimbulkan “masalah kepercayaan” dengan Vatikan.

Baca juga: Sosok DJ Patricia Schuldtz, Calon Menantu Keluarga Cendana yang Ternyata Cucu Pemilik Warung Bakmi Legendaris

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam akun Twitter menulis, “Pernyataan Paus, yang jauh dari kebenaran sejarah dan hukum, tidak bisa diterima. Agama bukan tempat di mana klaim-klaim tanpa dasar dibuat dan kebencian dibangkitkan.”

Paus menyampaikan pernyataan itu dalam misa di Basilika Santo Petrus. Kepada jemaat, ia mengatakan, “menyembunyikan atau menyangkal kejahatan bagai membiarkan luka terus berdarah tanpa membalutnya.”

Armenia dan banyak ahli sejarah mengatakan sekitar 1,5 juta orang dibunuh pasukan Ottoman di wilayah itu tahun 1915.

Baca juga: PT BPW Benarkan Reza Gladys Bayar Cicilan Rumah Nikita Mirzani di BSD Rp 2 Miliar

Turki Muslim mengakui warga Kristen Armenia tewas dalam bentrokan dengan Turki Ottoman, tetapi menyangkal pembantaian itu sama dengan genosida. Turki menyatakan jumlah korban telah dibesar-besarkan dan mereka yang tewas adalah korban perang saudara dan kerusuhan.

Dalam pernyataan bersama tahun 2000, Paus Yohanes Paulus II dan pemimpin gereja Armenia menyebut pembantaian itu sebagai genosida, tetapi hari Minggu adalah untuk pertama kali kata tersebut digunakan dalam misa di Basilika Santo Petrus.

Menurut laporan BBC, Paus menyampaikan pernyataan itu pada misa Armenia di Basilika Santo Petrus, yang dihadiri presiden Armenia dan para pemimpin gereja. Dia mengatakan kemanusiaan telah melewati "tiga tragedi sangat besar yang belum pernah terjadi sebelumnya" pada abad yang lalu. "Yang pertama, yang banyak pihak pandang sebagai 'genosida pertama abad 20' dialami warga Armenia," katanya.

Paus juga mengacu kepada kejahatan yang dipicu Nazi dan Stalin, serta genosida yang terjadi sesudahnya di Kamboja, Rwanda, Burundi dan Bosnia.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau