YULIN, KOMPAS.com - Sebuah festival daging anjing yang terkenal dan juga kontroversial di China, kembali digelar, Rabu (21/6/2017) di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, China.
Para tukang jagal terlihat beraksi menyingkirkan taring anjing-anjing itu, dan mengambil dagingnya untuk dimasak.
Festival ini kembali berlangsung, meski sempat muncul kontroversi, dan kabar adanya pelarangan setelah pelaksanaan festival serupa tahun lalu.
Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran
Seperti diberitakan AFP, awalnya sidah tersiar kabar bahwa pihak berwenang akan melarang daging anjing dalam acara musim panas tahunan di kota itu.
Kelompok pembela hak hewan mengatakan, telah tercapai kesepakatan antara para vendor dengan otoritas setempat.
Disebutkan, kompromi yang disepakati adalah setiap kios hanya menyediakan dua ekor anjing.
Baca juga: Selebgram AP Ditahan di Myanmar, Menhan: Kita Tak Bisa Operasi Militer Selain Perang
Baca: Meski Dikecam, Festival Daging Anjing Terus Berlanjut
Kendati ada kesepakatan itu, namun di lokasi festival terlihat banyak bangkai anjing bertumpuk di tiap-tiap lapak yang ikut dalam festival itu.
Kelompok pembela kesejahteraan hewan setempat juga menyebutkan, angka penjualan daging anjing dalam festival kali ini terlihat menurun dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?
Tak hanya daging, dalam festival ini juga dijual produk lain, seperti lidah sapi, dan juga daging babi. Tapi, mereka juga menjual bagian anjing lain, termasuk hati.
Pasar ini juga menjual komoditas unggas, ikan, dan sayur-sayuran, termasuk buah leci.
Berlangungny acara ini mendapat mengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berjaga di seluruh persimpangan yang berada di dekat lokasi acara.
Baca juga: Kisah WNA Nekat Masuk Sumbawa Demi Anak, Bikin Haru Petugas Imigrasi
Seorang pemilik restoran bermarga Yang mengatakan, dia menjual sup nasi di pagi hari, dan di siang hari para pelanggan bisa memesan daging anjing.
"Bisnis selama festival berlangsung mendatangkan keuntungan sekitar sembilan kali lipat. Tapi jangan khawatir, kami selalu berhasil memiliki cukup anjing," kata dia.
Yang menambahkan, dia berencana menjual enam ekor anjing setiap hari selama festival berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.