Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Senjata Tajam, Mahasiswa Indonesia Dideportasi dari Mesir

Kompas.com - 03/01/2018, 17:56 WIB
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir

Penulis

KAIRO, KOMPAS.com - Pemerintah Mesir hari Selasa (2/1/2018) kembali mendeportasi mahasiswa Indonesia, Zikrillah Syahrul, asal Aceh. Syahrul kedapatan membawa senjata tajam berupa mastercard knife sebanyak 20 buah saat tiba di Bandara Kairo, Mesir, pada 29 Desember 2017.

Pisau-pisau kecil yang dibawa Syahrul terdeteksi mesin x-ray. Ia lalu ditahan oleh pihak keamanan bandara yang terdiri dari unsur National Security.

Syahrul merupakan mahasiswa pertama asal Indonesia yang dideportasi otoritas Mesir pada tahun 2018. Ia sedang menempuh program master dan dalam proses penyusunan tesis pada Institute Liga Arab Kairo.

Baca juga: Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up

Kepada KBRI di Kairo, Syahrul mengaku, barang sajam tersebut adalah milik FNS, salah seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar. FNS membeli barang tersebut dari sebuah tokok online di Surabaya dan meminta Syahrul untuk membawanya ke Mesir.

KBRI telah memanggil FNS. Ia membenarkan cerita Syahrul.

Sebelumnya pada tahun 2017, sebanyak 19 mahasiswa Indonesia telah dideportasi otoritas Mesir dengan dalih politik dan keamanan.

Baca juga: Lagi, Mesir Deportasi Mahasiswa Indonesia

Berkas perkara Syahrul sempat dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Heliopolis, Kairo, dan dikenakan pasal penyelundupan barang terlarang ke wilayah Mesir. Ancaman hukumannya sekitar 10 tahun kurungan penjara.

Syahrul mendapat bantuan hukum dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo yang melakukan pendekatan kepada pihak berwenang agar Syahrul terhindar dari pasal pidana tersebut.

Secara tertulis Pengadilan Negeri Heliopolis membebaskan Syahrul dari pasal tersebut, namun keputusan final ada pada National Security.

Pemerintah Mesir akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang izin tinggal Syahrul yang habis pada 31 Desember 2017. Syahrul dideportasi. Ia dijadwalkan meninggalkan Mesir untuk kembali ke Indonesia pada 3 Januari 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Bupati dan Walkot di Jabar Bolehkan "Study Tour", Dedi Mulyadi: Pendidikan Harus Bebas dari Eksploitasi Siswa
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Daftar Kepala Daerah di Jabar yang Izinkan Study Tour meski Dilarang Dedi Mulyadi
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Pujian Pelatih Thailand Atas Kemenangan Timnas U23 Indonesia
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Berkaca dari Kasus Tom Lembong, Eks Pimpinan KPK Khawatir Kopdes Merah Putih Dapat Dijerat Pidana
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Pramono: Banyak yang Tak Tahu, Saya Dekat dengan Gus Dur dan Keluarga
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasil Timnas Indonesia U23 Vs Thailand 1-1 (7-6): Menang Penalti, Garuda Muda ke Final!
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau