Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Khashoggi Bantah "Deal" Kompensasi dengan Arab Saudi

Kompas.com - 10/04/2019, 21:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

DUBAI, KOMPAS.com - Keluarga mendiang jurnalis Jamal Khashoggi akhirnya buka suara atas kabar mereka menerima kompensasi dari Arab Saudi.

Semua berawal dari laporan Washington Post pada 1 April bahwa anak-anak Khashoggi menerima ganti rugi atas kasus pembunuhan yang menimpa ayah mereka.

Dalam kicauan di Twitter dikutip AFP Rabu (10/4/2019), putra Khashoggi, Salah, membantah jika dia dan anggota keluarganya telah bersepakat terkait kompensasi.

Baca juga: Rumah Mewah dan Uang Bulanan, Kompensasi untuk Anak-anak Khashoggi

"Saat ini, persidangan tengah berlangsung. Diskusi tentang kompensasi tidak pernah terjadi," Salah dalam unggahan berbahasa Inggris.

Dalam laporan The Post, dua putra dan putri Khashoggi kemungkinan juga akan menerima kompensasi besar, kemungkinan hingga puluhan juta dollar AS per orang.

Kompensasi ini merupakan bagian dari negosiasi "uang darah" yang diharapkan bisa dipenuhi saat pengadilan terhadap tersangka pembunuh Khashoggi selesai beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN

Pemberian rumah mewah dan uang bulanan lebih dari 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 142 juta sebulan untuk tiap anak Khashoggi disetujui Raja Salman akhir tahun lalu.

Sebagai bagian dari kompensasi, setiap anak jurnalis berusia 59 tahun tersebut dilaporkan bakal menerima rumah senilai 4 juta dollar AS, atau Rp 57 milir, di Jeddah.

Salah yang merupakan putra sulung bakal menempati bangunan utama. Dia merupakan satu-satunya anak Khashoggi yang memilih tetap tinggal di Saudi.

Baca juga: Kasus Prada Lucky, TNI AD Ungkap Ada Perwira Sengaja Izinkan Bawahan Lakukan Kekerasan

Khashoggi, seorang kolumnis The Post dan pengkritik pemerintah Saudi, dilaporkan dibunuh pada 2 Oktober 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Dia diduga dibunuh dan kemudian jenazahnya dimutilasi oleh tim beranggotakan 15 orang yang sengaja dikirim dari Saudi. Hingga kini, keberadaan jenazahnya belum diketahui.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) diduga sebagai sosok yang memerintahkan pembunuhan itu. Namun Riyadh bersikukuh MBS tak melakukannya.

Saudi awalnya juga bersikeras Khashoggi telah meninggalkan konsulat sebelum mengakui sang jurnalis tewas dalam operasi yang liar.

Baca juga: Anggota Tim Pembunuh Khashoggi Pernah Dapat Pelatihan di AS

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau