Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Para Pemimpin Islam] Mehmed II Panglima Teladan Penakluk Konstantinopel

Kompas.com - 25/04/2021, 16:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Julukan Mehmed Sang Penakluk diberikan kepada Mehmed II karena keberhasilannya menaklukkan Konstantinopel (kini kota Istanbul) dan menyudahi Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Roma Timur.

Narasi tentang penaklukan Konstantinopel sendiri, sudah diprediksi oleh salah satu hadis Nabi Muhammad. Di dalamnya disebutkan bahwa penaklukan Konstantinopel dilakukan oleh pemimpin terbaik dengan prajurit terbaiknya.

Baca juga: Erdogan di Puncak Daftar 50 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2021

Hal itulah yang menginspirasi perjuangan Mehmed II dalam perjuangannya memperluas wilayah kekuasaan Turki Ottoman.

Mehmed II atau juga dikenal dengan Muhammad Al Fatih, lahir pada 30 Maret 1432 Masehi dan wafat 3 Mei 1481 masehi. Dia berkuasa sebagai Sultan Turki Usmani itu 1451 sampai wafatnya 1488.

Dia adalah anak dari sultan ke enam Turki Usmani, Murad II. Sejak kecil ayahnya sudah menggembleng Mehmed II dengan berbagai pendidikan agama dan pendidikan militer.

“Dalam sistem kekhalifahan dulu, guru-guru disiapkan dan datang khusus untuk mendidik anak-anak para pemimpin. Jadi Mehmed II mendapat didikan dari ulama-ulama terkenal ketika itu baik dari sisi agama maupun dari ilmu modern lainnya,” cerita Dr Yoyo, Ketua Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Haji Sulong, Pemimpin Muslim Thailand yang Hilang Misterius 66 Tahun Silam

Kecerdasan dan keimanan

Mehmed II memiliki kecerdasan yang luar biasa dan sangat religius. Dia berhasil mengkhatamkan Al Quran pada usia 8 tahun.

Dia tumbuh menjadi seorang poliglotisme, yang menguasai banyak bahasa. Di antaranya bahasa Turki Persia, Arab, Yunani, hingga Latin.Tak heran jika dia mampu mempelajari banyak kitab.

“Penulis barat menuliskan bahwa salah satu hobi yang dimiliki Mehmed II membuatnya memiliki peta yang lengkap tentang dunia Eropa,” terang Dr Yoyo.

Baca juga: Telat "Boarding" 10 Menit, Mahasiswi Selamat dari Kecelakaan Maut Air India

Salah satu bacaan favoritnya adalah cerita tentang Ksatria Romawi. Pengetahuan ini membuatnya memahami betul tentang gambaran geografis Eropa, khususnya pemerintahan konstantinopel di Italia.

Dengan bekal itu, jelas bahwa pemimpin pasukan ini bukanlah orang yang sembarangan. Kemampuan yang luar biasa itu dia perlihatkan dalam perang di Konstantinopel.

Saat itu dia berhasil menembus wilayah musuh yang memiliki penjagaan yang sangat ketat. Dia membuka jalan lain untuk armada lautnya dengan menerobos hutan hingga berhasil masuk menyusup ke daerah musuh.

Sementara sisi religiusnya ditunjukkan melalui ketaatannya menjalankan ibadah dan ajaran agama yang disebarkannya. Dia tidak pernah melewatkan solat wajibnya dan ketaatannya berpuasa.

“Ini yang juga menjadi motivasi spiritual bagi para prajuritnya, yaitu pasukan,” ujar Dr Yoyo.

Baca juga: Kisah Perang: Sejarah Penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ottoman

Strategi perang

Menurut Ketua Pusat Kajian Timur Tengah UAD, banyak sumber menyebut bahwa Mehmed II adalah seorang pemuda berbadan besar dan kekar, dan ahli dalam persenjataan. Tak ayal dia dinilai seorang panglima perang yang sangat mumpuni.

Halaman:
Komentar
agama yang disebarkan dengan pedang dan parang, agama politik. teladan apaan?


Terkini Lainnya
Iran Umumkan Perang Lawan Israel
Iran Umumkan Perang Lawan Israel
Internasional
Tengah Malam Mencekam di Israel, Rudal Balistik Iran Hujani Tel Aviv
Tengah Malam Mencekam di Israel, Rudal Balistik Iran Hujani Tel Aviv
Internasional
Ramesh Ungkap Kejadian 30 Detik Setelah Pesawat Air India Lepas Landas
Ramesh Ungkap Kejadian 30 Detik Setelah Pesawat Air India Lepas Landas
Internasional
Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan
Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan
Internasional
Indonesia Beli Jet Tempur Kaan Rp 162 Triliun, Turkiye Pecah Rekor
Indonesia Beli Jet Tempur Kaan Rp 162 Triliun, Turkiye Pecah Rekor
Internasional
Soal Gaza, Greta Thunberg: Saya Tak Takut Ditahan, Saya Takut Dunia Diam
Soal Gaza, Greta Thunberg: Saya Tak Takut Ditahan, Saya Takut Dunia Diam
Internasional
Atasi Kerusuhan Los Angeles, Trump Tak Terima Disebut Langkahi Gubernur: Saya Sudah Telepon
Atasi Kerusuhan Los Angeles, Trump Tak Terima Disebut Langkahi Gubernur: Saya Sudah Telepon
Internasional
TikToker Terkenal Khaby Lame Keluar dari AS, Sempat Ditahan Imigrasi
TikToker Terkenal Khaby Lame Keluar dari AS, Sempat Ditahan Imigrasi
Internasional
Serangan 24 Bom dan Senjata Api Guncang Kolombia, Tewaskan 7 Orang
Serangan 24 Bom dan Senjata Api Guncang Kolombia, Tewaskan 7 Orang
Internasional
Penjelasan KJRI soal 2 WNI Ditangkap di Los Angeles, Tak Terlibat Kerusuhan
Penjelasan KJRI soal 2 WNI Ditangkap di Los Angeles, Tak Terlibat Kerusuhan
Internasional
Kerusuhan Los Angeles Meluas ke San Francisco, Ratusan Orang Ditangkap
Kerusuhan Los Angeles Meluas ke San Francisco, Ratusan Orang Ditangkap
Internasional
Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba
Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba
Internasional
Beri Makan-Minum, Israel Klaim Tidak Culik Kapal Rombongan Greta Thunberg
Beri Makan-Minum, Israel Klaim Tidak Culik Kapal Rombongan Greta Thunberg
Internasional
Momen-momen Pemicu Keretakan Trump-Elon Musk, Dulu Kawan Kini Lawan
Momen-momen Pemicu Keretakan Trump-Elon Musk, Dulu Kawan Kini Lawan
Internasional
Trump Pakai UU Pemberontakan Tangani Kerusuhan LA, Jarang Dipakai AS
Trump Pakai UU Pemberontakan Tangani Kerusuhan LA, Jarang Dipakai AS
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau