Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Mullah Baradar, Pendiri Taliban Kandidat Kuat Presiden Baru Afghanistan

Kompas.com - 17/08/2021, 07:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Situasi keamanan di Afghanistan berubah cepat dengan evakuasi warga, staf kedutaan oleh negara masing-masing, ketika Taliban menguasai Kabul.

Ditinggalkan oleh Presidennya, Ashraf Ghani, masyarakat Afghanistan sekali lagi mengalami ketidakpastian tentang masa depannya, setelah menjadi “eksperimen” Barat selama 20 tahun.

Dalam situasi ini, nama , disebut-sebut bakal diusung Taliban sebagai “presiden” Afghanistan yang akan datang.

Lebih dikenal sebagai Mullah Baradar, dia adalah salah satu dari empat orang yang mendirikan gerakan Taliban di Afghanistan pada 1994, dan merupakan salah satu komandan tepercaya pendiri Taliban.

Jika Haibatullah Akhundzada adalah pemimpin keseluruhan Taliban, Baradar lebih dikenal sebagai kepala politik dan wajah paling populer dari kelompok ekstremis bersenjata itu.

Sebagai pemimpin urusan politik kelompok pemberontak itu, Baradar sebelumnya menjadi perwakilan bagian dari tim perundingan di Doha dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).

Baca juga: POPULER GLOBAL: Kronologi Runtuhnya Pemerintah Afghanistan | Muhyiddin Yassin Mundur

Kehidupan pribadi

Berdasarkan informasi interpol, Baradar diketahui lahir di desa Weetmak di distrik Dehrawood, provinsi Uruzgan Afghanistan, pada 1968.

Ia juga dikenal sebagai bagian dari cabang Popalzai dari suku Durrani, sama seperti mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Seperti kebanyakan orang Afghanistan, kehidupan Baradar berubah selamanya karena invasi Soviet ke negara itu pada akhir 1970-an. Periode ini diyakini menjadi salah satu masa yang membentuk sifat pemberontaknya.

Pada 1980-an, bersama mujahidin Afghanistan dia ikut bertempur melawan Soviet. Pertemuannya dengan ulama bermata satu Mullah Omar juga diyakini terjadi ketika keduanya berjuang berdampingan dalam masa ini.

Setelah Rusia diusir pada 1992, Afghanistan jatuh ke dalam perang saudara antara panglima perang yang bersaing.

Di tengah kekacauan dan korupsi perang saudara yang meletus setelah penarikan Soviet, Baradar mendirikan madrasah di Kandahar bersama Omar. Keduanya kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an.

Baca juga: Pesawat Militer Afghanistan yang Terbang Ilegal Ditembak Jatuh Uzbekistan

Pengendali dana

Setelah membantu mendirikan gerakan Taliban pada 1994, Mullah Baradar mengembangkan peran sebagai ahli strategi dan komandan militer.

Sebagai tokoh kunci Taliban, ia diyakini memimpin pemberontakan dan mengelola pendanaannya sehari-hari.

"Istrinya adalah saudara perempuan Mullah Omar. Dia mengendalikan uang. Dia melancarkan beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan kami," kata seorang pejabat Afghanistan yang tidak mau disebutkan namanya kepada BBC.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Turis Dilarang Masuk Pulau Angker Italia Ini 99 Tahun, Dulu Bekas RSJ
Turis Dilarang Masuk Pulau Angker Italia Ini 99 Tahun, Dulu Bekas RSJ
Internasional
Saat Trump Ngambek Tak Dapat Terima Kasih soal Bantuan ke Gaza...
Saat Trump Ngambek Tak Dapat Terima Kasih soal Bantuan ke Gaza...
Internasional
Susul Perancis dan Inggris, Finlandia Siap Akui Palestina
Susul Perancis dan Inggris, Finlandia Siap Akui Palestina
Internasional
Derita Sarah Siswi Berprestasi di Gaza: Jangankan Sekolah, Hidup Pun Susah
Derita Sarah Siswi Berprestasi di Gaza: Jangankan Sekolah, Hidup Pun Susah
Internasional
Pilot Delta Ungkap Momen Penentu Terhindar Tabrakan dengan Bomber B-52
Pilot Delta Ungkap Momen Penentu Terhindar Tabrakan dengan Bomber B-52
Internasional
Putin Gelar Pertemuan Mendadak dengan Penasihat Khamenei, Ini yang Dibahas
Putin Gelar Pertemuan Mendadak dengan Penasihat Khamenei, Ini yang Dibahas
Internasional
Jatuh Cinta pada Wanita AI, Kakek 75 Tahun di China Gugat Cerai Istri
Jatuh Cinta pada Wanita AI, Kakek 75 Tahun di China Gugat Cerai Istri
Internasional
67 Warga Gaza Tewas Saat Menunggu Bantuan, Paus Leo dan Trump Kecam Serangan
67 Warga Gaza Tewas Saat Menunggu Bantuan, Paus Leo dan Trump Kecam Serangan
Internasional
Ukraina Ajukan Putaran Baru Perundingan Damai dengan Rusia Pekan Depan
Ukraina Ajukan Putaran Baru Perundingan Damai dengan Rusia Pekan Depan
Internasional
Warga Gaza Dipaksa Evakuasi Lagi, Israel Klaim Bakal Serang Wilayah yang Belum Pernah Dijamah
Warga Gaza Dipaksa Evakuasi Lagi, Israel Klaim Bakal Serang Wilayah yang Belum Pernah Dijamah
Internasional
Kelompok Badui Mundur, Suasana Sweida Kini Tenang
Kelompok Badui Mundur, Suasana Sweida Kini Tenang
Internasional
Gempa M 7,4 Guncang Lepas Pantai Rusia, Picu Peringatan Tsunami
Gempa M 7,4 Guncang Lepas Pantai Rusia, Picu Peringatan Tsunami
Internasional
Sekelompok Pria Bersenjata Serang Bar di Kota Wisata Ekuador, 9 Orang Tewas
Sekelompok Pria Bersenjata Serang Bar di Kota Wisata Ekuador, 9 Orang Tewas
Internasional
Bentrokan di Wilayah Druze Memanas, Suriah Upayakan Gencatan Senjata
Bentrokan di Wilayah Druze Memanas, Suriah Upayakan Gencatan Senjata
Internasional
CEO Astronomer Mundur, Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay
CEO Astronomer Mundur, Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau