Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepercayaan Pengorbanan Suku Inca dan Mumi Anak Llullaillaco

Kompas.com - 05/09/2021, 09:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1400-1533 M merupakan periode perkembangan peradaban suku Inca, wajah awal Amerika Selatan yang berpusat di Peru

Peradaban suku Inca dimulai dari suku kecil, berkembang menjadi lebih kuat, dan menaklukkan suku lainnya di sepanjang pantai dari Kolumbia ke Argentina.

Peradaban suku Inca berkontribusi dalam membangun jaringan jalan, selain itu  menyebarkan keyakinan nenek moyang, yaitu Capacocha, upacara pengorbanan dengan memberikan persembahan anak.

Suku Inca percaya bahwa kemurnian dan kepolosan anak-anak adalah persembahan yang terbaik untuk para dewa. Dengan kata lain, mereka melakukannya untuk menenangkan dewa-dewa mereka, seperti yang dilansir dari History of Yesterday.

Baca juga: 15 Keajaiban Mumi dari Seluruh Dunia dari Xin Zhui China hingga Ramses II Mesir

Proses pengorbanan anak suku Inca

Dalam proses pengorbanan anak, suku Inca biasa memberikan sejumlah obat-obatan dan alkohol selama sebulan menjelang pelaksanaan ritual, untuk membuat mereka lebih patuh hingga tidak sadarkan diri.

Para peneliti menemukan ini melalui analisis sampel rambut ketiga mumi anak tersebut, yang mengungkapkan bahwa mereka diberi daun koka (turunan kokain) dan minuman beralkohol.

Dalam ideologi kepercayaan suku Inca, koka dan alkohol dapat menyebabkan perubahan keadaan yang terkait dengan yang suci, seperti yang dikutip dari National Geographic.

Baca juga: Prabowo Putuskan Bakal Ambil Alih Sengketa 4 Pulau Aceh ke Sumut

Namun, zat tersebut kemungkinan memainkan peran yang lebih pragmatis juga, membuat para korban manusia muda itu bingung dan tenang dalam menerima nasib suram mereka sendiri, ketika dibuang di lereng gunung yang tinggi sebagai persembahan dewa.

Untuk, anak perawan diperlakukan sedikit berbeda dari dua anak yang lebih muda. Ia lebih banyak diberi koka dan alkohol dibanding 2 anak yang lebih kecil.

"Kami menduga Perawan adalah salah satu acllas, atau wanita terpilih, dipilih sekitar masa pubertas untuk hidup jauh dari masyarakat yang dikenalnya di bawah bimbingan pendeta," kata ahli forensik dan arkeologi Andrew Wilson dari University of Bradford, seperti yang dikutip dari National Geographic.

Ia mencatat bahwa praktik ini dijelaskan dalam akun orang Spanyol yang mencatat informasi tentang upacara semacam itu yang diberikan oleh suku Inca kepada mereka.

Anak suku Inca yang jadi persembahan disebutkan juga diberi makanan "kelas tinggi" di luar kebiasaan mereka, seperti daging dan jagung selama setahun menjelang ritual pengorbanan, sehingga mereka dipersembahkan dalam kondisi gemuk.

Baca juga: 10 Penemuan Arkeologi Fenomenal dari Zaman China Kuno: Mumi Lady Dai hingga Istana Bawah Tanah Kuil Famen

Mumi anak-anak suku Inca di Llullaillaco

Tiga mumi anak-anak suku Inca di Llullaillaco, stratovolcano di perbatasan Argentina dan Chili, yang ditemukan pada 1999, adalah contoh ritual pengorbanan manusia yang dilakukan sekitar tahun 1500-an.

Tiga mumi anak suku Inca itu dimakamkan di sebuah kuil setinggi 22.000 kaki di atas gunung dekat Llullaillaco.

Setelah 5 abad berlalu, mumi anak suku Inca ditemukan dengan organ dalam yang masih utuh, belum membusuk, dan tidak mengkerut. Ketiga mumi anak suku Inca terawetkan secara alami dari suhu beku puncak gunung es.

Baca juga: Perang Israel-Iran Makin Intens, Inggris Kerahkan Jet Tempur

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Mirip 'Final Destination', Mahasiswi Selamat usai Terlambat Naik Pesawat Air India yang Jatuh
Mirip "Final Destination", Mahasiswi Selamat usai Terlambat Naik Pesawat Air India yang Jatuh
Internasional
Iran Umumkan Perang Lawan Israel
Iran Umumkan Perang Lawan Israel
Internasional
Tengah Malam Mencekam di Israel, Rudal Balistik Iran Hujani Tel Aviv
Tengah Malam Mencekam di Israel, Rudal Balistik Iran Hujani Tel Aviv
Internasional
Ramesh Ungkap Kejadian 30 Detik Setelah Pesawat Air India Lepas Landas
Ramesh Ungkap Kejadian 30 Detik Setelah Pesawat Air India Lepas Landas
Internasional
Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan
Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan
Internasional
Indonesia Beli Jet Tempur KAAN Rp 162 Triliun, Turkiye Pecah Rekor
Indonesia Beli Jet Tempur KAAN Rp 162 Triliun, Turkiye Pecah Rekor
Internasional
Soal Gaza, Greta Thunberg: Saya Tak Takut Ditahan, Saya Takut Dunia Diam
Soal Gaza, Greta Thunberg: Saya Tak Takut Ditahan, Saya Takut Dunia Diam
Internasional
Atasi Kerusuhan Los Angeles, Trump Tak Terima Disebut Langkahi Gubernur: Saya Sudah Telepon
Atasi Kerusuhan Los Angeles, Trump Tak Terima Disebut Langkahi Gubernur: Saya Sudah Telepon
Internasional
TikToker Terkenal Khaby Lame Keluar dari AS, Sempat Ditahan Imigrasi
TikToker Terkenal Khaby Lame Keluar dari AS, Sempat Ditahan Imigrasi
Internasional
Serangan 24 Bom dan Senjata Api Guncang Kolombia, Tewaskan 7 Orang
Serangan 24 Bom dan Senjata Api Guncang Kolombia, Tewaskan 7 Orang
Internasional
Penjelasan KJRI soal 2 WNI Ditangkap di Los Angeles, Tak Terlibat Kerusuhan
Penjelasan KJRI soal 2 WNI Ditangkap di Los Angeles, Tak Terlibat Kerusuhan
Internasional
Kerusuhan Los Angeles Meluas ke San Francisco, Ratusan Orang Ditangkap
Kerusuhan Los Angeles Meluas ke San Francisco, Ratusan Orang Ditangkap
Internasional
Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba
Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba
Internasional
Beri Makan-Minum, Israel Klaim Tidak Culik Kapal Rombongan Greta Thunberg
Beri Makan-Minum, Israel Klaim Tidak Culik Kapal Rombongan Greta Thunberg
Internasional
Momen-momen Pemicu Keretakan Trump-Elon Musk, Dulu Kawan Kini Lawan
Momen-momen Pemicu Keretakan Trump-Elon Musk, Dulu Kawan Kini Lawan
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau