Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ketika Anda memasuki sebuah toko buku, akan ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, Anda sudah tahu buku apa yang mau dibeli sejak dari rumah. Kedua, Anda tidak tahu mau membeli buku apa, biarlah takdir yang menentukan.
Apabila yang terjadi adalah kemungkinan yang kedua, kemungkinan Anda akan menuju ke displai buku baru. Dan mungkin juga Anda melihat sebentar ke displai buku best seller seraya menimbang-nimbang akan membeli buku apa.
Setalah itu. Anda akan berjalan dari satu rak ke rak yang lain untuk mencari buku apa yang hendak dibeli.
Baca juga: 4 Skenario Setelah AS Terlibat Perang Iran-Israel, Bisa Terjadi Pertempuran Total
Ada sebuah survei lawas yang dilakukan pada September tahun 1997 silam namun saya kira masih relevan dengan zaman sekarang.
American Book Buyers Study yang disponsori majalah Publisher Weekly dan Book Industry Study Group melakukan survei terhadap pembeli buku.
Hasilnya 59% dari grup yang disurvei telah merencanakan membeli buku dengan judul tertentu sebelum mereka pergi ke toko buku.
Baca juga: Iran Bangkit dari Serangan AS, Langsung Hantam Bandara Ben Gurion Israel
Sebanyak 40% membeli buku karena ada dorongan saat di toko (impulse buyer). Sisanya 1% menjawab tidak tahu---mungkin tidak pernah ke toko buku.
Jika melihat survei tersebut, Anda termasuk yang mana?
Membicarakan soal buku yang masuk kategori best seller atau diberi cap best seller di kovernya, apakah status best seller memengaruhi Anda membeli buku?
Baca juga: Dukcapil Ungkap Perbedaan Warna Latar Belakang Merah dan Biru pada Foto KTP, Apa Artinya?
Hasil survei menunjukkan bahwa 63% dari grup yang disurvei menyatakan bahwa daftar buku best seller memberi pengaruh kecil bagi keputusan mereka membeli buku. Ingat, pengaruh kecil.
Lalu, bagaimana dengan daya pikat yang ditimbulkan oleh kover buku? Apalagi sekarang ini kover buku banyak sekali yang bagus.
Berdasarkan hasil survei, hanya 23% yang menyatakan kover buku penting memengaruhi mereka dalam membeli buku. Sebagian besar menyatakan tidak terlalu berpengaruh.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Wajah Jokowi? Ini Penjelasan Ajudan dan Kondisinya Sekarang
Namun, ternyata ada hal yang berpengaruh pada kover buku, yakni blurb (warabuku) dan flap (lidah buku). Sebanyak 66% dari grup yang disurvei berpikir bahwa blurb dan flap di kover belakang buku itu penting.
Hal ini persis seperti perilaku calon pembaca buku ketika menimang-nimang buku. Pertama, tentu yang dilihat kover depan, judul dan siapa penulisnya plus penerbit.
Kedua, yang dilihat adalah bagian belakang kover untuk membaca buku ini tentang apa. Dua sisi kover itu berguna sebagai informasi awal.
Baca juga: Usai Dibom AS, Iran Nyatakan Perang