Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Imanuel Lopis
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Imanuel Lopis adalah seorang yang berprofesi sebagai Petani. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Perkembangan Aktivitas Nonton TV di Timor dalam 3 Dekade Terakhir

Kompas.com - 17/05/2023, 17:23 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Aktivitas menonton televisi (TV) di desa, khususnya di kampung kami, Enokiu, merupakan aktivitas yang terbilang langka.

Pada tahun 90-an di Enokiu hanya ada empat rumah yang memiliki TV. Tiga rumah di antaranya memiliki TV berantena Ultra High Frequency (UHF) dan satu rumah lagi dengan antena parabola.

Biasanya sebagai anak-anak, kami menumpang menonton di rumah yang memiliki TV berantena UHF. TV yang mereka miliki adalah TV dengan layar hitam-putih dan satu rumah lagi TV dengan layar berwarna.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

Namun, kedua TV ini memiliki kesamaan yakni selalu menampilkan gambar dengan noise atau bintik-bintik putih.

Antena TV yang dipasang menggunakan tiang bambu terkadang mesti diputar demi mendapat tampilan gambar yang lebih jernih.

Pada waktu itu, saluran TV yang biasa kami tonton adalah TVRI dengan berbagai program berita dan hiburannya.

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

Sementara bila ingin menikmati tayangan lain seperti film Wiro Sableng, kami akan pergi ke pusat kota Kelurahan Niki-niki setiap hari Minggu.

Di sana sejumlah pengusaha Tionghoa memiliki TV dengan antena parabola, sehingga saluran TV yang bisa dinikmati menjadi lebih banyak.

Di akhir tahun 90-an, beberapa orang di kampung kami mulai banyak yang membeli TV berwarna meski tetap menggunakan antena UHF.

Baca juga: Istri Napi Ungkap Bilik Asmara di Lapas Pamekasan, Seharga Kamar Hotel untuk 1 Jam

Umumnya, TV yang dimiliki masih bermodel tabung dengan ukuran standar 14 inchi. Siaran yang bisa dinikmati juga masih dari TVRI.

Kemunculan Video Compact Disc (VCD) pada tahun 2000-an, membuat banyak orang yang sudah memiliki TV mulai membeli VCD player untuk disambungkan ke TV.

Dengan populernya VCD di kampung kami, kami jadi bisa mendengarkan lagu atau film sepuasnya yang hanya membutuhkan kaset berupa piringan ke dalam VCD player tersebut.

Baca juga: KPK Sita Uang Rp 1,3 Miliar dari Mantan Suami Olla Ramlan di Kasus Pertamina

Kemunculan VCD ini juga dibarengi dengan marak beredarnya pilihan kaset dengan berbagai genre lagu dan film di pasaran. Selain di pasaran, banyak juga bermunculan tempat-tempat penyewaan kaset VCD.

Semasa SMP, salah satu teman sekampung sering mendapat pinjaman kaset VCD dari teman-temannya. Biasanya sepulang sekolah kami membawa kaset-kaset pinjaman tersebut ke rumah teman yang memiliki VCD player untuk kemudian menontonnya bersama-sama.

Salah satu ciri khas ketika menonton film dari VCD ini terkadang di tengah-tengah, film tersendat dikarenakan terdapat goresan di kasetnya atau gangguan lain.

Baca juga: Konsultan Pajak Kirim Amicus Curiae soal Kasus Tom Lembong, Soroti Audit Kerugian Negara

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau