Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pelayanan Kesehatan Bermutu di Sumsel, Pasar Modal Indonesia Sumbang Ambulans

Kompas.com - 27/03/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR), dalam rangka 45 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia).

SRO yang bekerja sama dengan Yayasan Insan Bumi Mandiri, memberikan bantuan berupa satu unit ambulans serta peralatan medis pendukungnya di wilayah Sumatera Selatan.

Kegiatan CSR ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2023 yang merupakan wadah edukasi pasar modal kepada masyarakat diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama SRO.

­Baca juga: Sambut Ramadan, Allianz Gelar Edukasi Kesehatan Lansia, Ibu Hamil, dan Balita

Seremoni penyerahan bantuan satu unit ambulans dilakukan secara simbolis di Rumah Singgah Yayasan Insan Bumi Mandiri Palembang oleh Direktur BEI Jeffrey Hendrik.

Selain bantuan satu unit ambulans, SRO juga menyerahkan bantuan berupa peralatan medis pendukungnya kepada Direktur Program Yayasan Insan Bumi Mandiri Hayatul Fikri Aziz.

Direktur KSEI Supranoto Prajogo menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata sumbangsih dan kepedulian pasar modal Indonesia sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.

Baca juga: Gibran Akan Berkantor di Papua, Dapat Penugasan Khusus dari Prabowo

Bantuan ambulans ini akan siap melayani kebutuhan masyarakat pelosok di Sumatera Selatan untuk mendapatkan pengobatan maupun rujukan ke rumah sakit dengan cepat.

"Harapan kami melalui kerjasama dengan Yayasan Insan Bumi Mandiri, bantuan ini dapat dikelola dengan baik, sehingga meningkatkan mutu layanan kesehatan di wilayah terpencil Sumatera Selatan," ujar Supranoto, seperti dikutip dari laman resmi IDX, MInggu (26/3/2023).

Sebagai informasi, dana kegiatan CSR diperoleh dari alokasi fee transaksi bursa dan fee jasa kustodian sentral pada 9 Agustus dan 29 Desember 2022 sebesar Rp 20,2 miliar, serta alokasi dana CSR dari penyelenggaraan HUT Pasar Modal Indonesia pada tahun sebelumnya sebesar Rp 12,20 miliar.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Selanjutnya, dana tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR di berbagai wilayah Indonesia. Adapun bentuk kegiatan CSR yang dilakukan antara lain berupa penanaman pohon, pengadaan perahu sekolah, program anak sehat untuk pencegahan stunting, dan restorasi daerah pesisir.

Kemudian pengembangan kapasitas masyarakat, konservasi pangan lokal, program pemberdayaan sampah, pengolahan dan kampanye sampah plastik, donor darah, bantuan ambulans, batuan alat medis dan sarana kesehatan, serta perbaikan sekolah.

Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal Indonesia, sekaligus sebagai bentuk komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya terkait bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial, serta ekonomi.

Baca juga: Dulu Diajak Lenis Kogoya, Kini Gibran Ditugaskan Prabowo Berkantor di Papua

Selanjutnya, SRO secara rutin akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi penerima bantuan.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi prioritas pembangunan nasional.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Pemerintah
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Pemerintah
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
LSM/Figur
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Swasta
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
LSM/Figur
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
Swasta
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
Swasta
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Swasta
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
Swasta
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
Pemerintah
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Pemerintah
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
Pemerintah
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau