Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Berbagi Pengalaman Penurunan Stunting dengan Laos

Kompas.com - 04/09/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.com – Indonesia berbagi pengetahuan dan pengalaman percepatan penurunan stunting dengan Laos melalui kunjungan studi jajaran pemerintah negara itu pada 4-7 September 2023.

Juru Bicara Wakil Presiden RI Masduki Baidlowi menuturkan, kunjungan studi Pemerintah Laos ke Indonesia terkait penurunan stunting tersebut difasilitasi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Setwapres mempunyai dua tugas.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, BKKBN dan HIPMI Kerja Sama

Pertama, memberikan dukungan kepada Wakil Presiden sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Kedua, melaksanakan penugasan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Bidang Advokasi dan Komitmen Kepemimpinan Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Masduki berujar, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target prevalensi stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024.

Hingga saat ini, Indonesia telah menurunkan prevalensi stunting dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,6 persen pada 2022.

Baca juga: Pola Pengasuhan hingga Makanan Instan Picu Tingginya Stunting di Sambas

Penurunan ini 1,5 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan penurunan yang terjadi pada periode 2013-2018.

“Komitmen, upaya, serta capaian penurunan stunting Indonesia tersebut menjadi prestasi dan catatan tersendiri yang menarik minat pembelajaran dari berbagai negara, salah satunya Pemerintah Laos," jelas Masduki dalam siaran pers, Senin (4/9/2023).

Sebelumnya, Pemerintah Laos menyampaikan permohonan kunjungan studi ke Indonesia melalui surat Chief of Cabinet of Health tanggal 21 Juli 2023.

Kunjungan lantas disepakati untuk dilaksanakan pada 4-7 September 2023, sebagaimana dilansir Antara.

“Fokus dari kunjungan studi Pemerintahan Laos ini adalah untuk mengetahui proses perencanaan dan penganggaran serta implementasi penurunan stunting di Indonesia,” ucap Masduki.

Baca juga: 1.000 Hari Pertama Kehidupan Bayi Penting Cegah Stunting, Ini Alasannya

Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres Suprayoga menyampaikan, berdasarkan Global Nutrition Report, ada sekitar 22 persen anak stunting di dunia dan sebagian besar berada di Asia.

“Oleh karena itu, tukar pengalaman antara negara di Asia sangat penting dalam rangka percepatan penurunan stunting,” papar Yoga.

Yoga berharap, apa yang sudah dilakukan di Indonesia bisa dipelajari dan direplikasi di Laos, mengingat prevalensi stunting di Laos masih di atas 30 persen.

Perwakilan dari Laos juga akan melakukan kunjungan lapangan saat di Indonesia.

Delegasi Laos akan berkunjung ke Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, Kantor Wali Kota Depok, dan meninjau langsung pelaksanaan percepatan penurunan stunting, yaitu Posyandu dan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Baca juga: Keluarga Rentan Stunting Dapat Bantuan Beras dan Telur 3 Bulan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lestari

Tanpa UU Kehutanan Baru, Hutan dan Masa Depan Iklim Terancam
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lestari

Koalisi Desak UU Kehutanan Baru, Bukan Sekadar Revisi Tambal Sulam
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Roy Suryo Yakin Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu, Bawa Bukti ke Bareskrim
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kisah WNA Nekat Masuk Sumbawa Demi Anak, Bikin Haru Petugas Imigrasi
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Masuk Babak Baru, Polisi Temukan Unsur Pidan
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ogah Tunjukkan Ijazah Jokowi, Kuasa Hukum: Percaya Puslabfor atau Roy Suryo?
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Bandingkan Ijazah UGM Jokowi dengan Miliknya, Roy Suryo: Ada Rekayasa
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kejagung Minta Hotman Paris Tak Buat Gaduh Usai Sebut Tom Lembong Bisa Bebas
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Peran Nadiem Makarim dalam Korupsi Chromebook Diungkap Kejagung, meski Bukan Tersangka
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ucapan Parto Patrio Saat Enam Mobilnya Terendam Banjir Buat Andre Taulany Kagum
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Soal Pembelian PT DNP, Kubu Dahlan Iskan: Tunjukkan Bukti, jika Tidak Jawa Pos Tak Tahu Malu
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Astranauts 2025: Ajang Apresiasi Bagi Ide dan Inovasi Startup Generasi Muda
Astranauts 2025: Ajang Apresiasi Bagi Ide dan Inovasi Startup Generasi Muda
Swasta
Vietnam Ambisius, Motor Bensin Dilarang ke Pusat Kota Hanoi Mulai 2026
Vietnam Ambisius, Motor Bensin Dilarang ke Pusat Kota Hanoi Mulai 2026
Pemerintah
Universitas Bisa Bantu Hadapi Krisis Iklim, tapi Terjebak Urusan Uang
Universitas Bisa Bantu Hadapi Krisis Iklim, tapi Terjebak Urusan Uang
LSM/Figur
Trump Beri Tarif 19 Persen untuk RI, Apakah Borong Migas AS Rp 251 T Worth It?
Trump Beri Tarif 19 Persen untuk RI, Apakah Borong Migas AS Rp 251 T Worth It?
LSM/Figur
Tim Gabungan Evakuasi WN Swiss yang Jatuh di Gunung Rinjani
Tim Gabungan Evakuasi WN Swiss yang Jatuh di Gunung Rinjani
Pemerintah
Sederet Langkah Pemprov DKI Atasi Polusi Udara, dari Uji Emisi hingga Awasi Industri
Sederet Langkah Pemprov DKI Atasi Polusi Udara, dari Uji Emisi hingga Awasi Industri
Pemerintah
Tren Konsumsi Daging dan Susu Naik, tapi Tantangan Iklim dan Gizi Tetap Ada
Tren Konsumsi Daging dan Susu Naik, tapi Tantangan Iklim dan Gizi Tetap Ada
Pemerintah
Revitalisasi Tambak Pantura Buka Peluang Investasi, KKP Permudah Perizinan
Revitalisasi Tambak Pantura Buka Peluang Investasi, KKP Permudah Perizinan
Pemerintah
Katak Bertaring Ditemukan di Meratus, Tegaskan Pentingnya Eksplorasi Biodiversitas
Katak Bertaring Ditemukan di Meratus, Tegaskan Pentingnya Eksplorasi Biodiversitas
LSM/Figur
Kelelawar Bisa Menjadi Pengendali Hama di Indonesia, Lantas apa Tantangannya?
Kelelawar Bisa Menjadi Pengendali Hama di Indonesia, Lantas apa Tantangannya?
Pemerintah
Kelelawar sebagai Pengendali Hama Padi di Indonesia, Mungkinkah?
Kelelawar sebagai Pengendali Hama Padi di Indonesia, Mungkinkah?
Pemerintah
Peneliti Temukan Mikroplastik pada Darah, Urine, dan Amnion Manusia
Peneliti Temukan Mikroplastik pada Darah, Urine, dan Amnion Manusia
LSM/Figur
152 Hektare Hutan Produksi Diserahkan untuk Permukiman dan Pertanian
152 Hektare Hutan Produksi Diserahkan untuk Permukiman dan Pertanian
Pemerintah
Wimbledon Bakal Berubah, Dari Cuma Turnamen Tenis ke Panggung Perlawanan Iklim
Wimbledon Bakal Berubah, Dari Cuma Turnamen Tenis ke Panggung Perlawanan Iklim
Swasta
AI Bantu Kurangi Miliaran Ton Karbon dari Sektor Pangan, Energi, dan Mobilitas
AI Bantu Kurangi Miliaran Ton Karbon dari Sektor Pangan, Energi, dan Mobilitas
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Diskon Jadi 19 Persen untuk Indonesia, Apa yang Diinginkan Trump dari Tarif?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau