Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com – Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya menyebutkan, Indonesia menjadi pemegang kunci industri kendaraan listrik dengan potensi pasar yang menjanjikan.

Peneliti PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso mengatakan, Indonesia mempunyai modal sumber daya alam (SDA) berupa nikel sebagai bahan baku utama pembuatan baterai.

Potensi tersebut menjadikan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik.

Baca juga: Kampanye Kendaraan Listrik Jalan Terus, Energi Terbarukan Jalan di Tempat

“Saat ini Indonesia menyuplai hampir 50 persen kebutuhan nikel di pasar global dengan kompetitor utama Australia,” kata Joko kepada Antara, Selasa (19/9/2023).

Joko menjelaskan, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang mencapai 5,3 miliar ton.

Dengan potensi tersebut, SDA yang dimiliki Indonesia harus dimanfaatkan secara bijak dalam mendukung kedaulatan dan menjaga pembangunan berkelanjutan.

Menurutnya, kebijakan hilirisasi yang digaungkan pemerintah saat ini menjadi kunci dalam memberikan nilai tambah tinggi bagi pengelolaan SDA di dalam negeri dan perekonomian Indonesia ke depan.

Baca juga: Indonesia Perlu Memimpin Persaingan Investasi Kendaraan Listrik

Dia menilai, kerja sama investasi dengan negara sahabat di regional maupun kerja sama bilateral harus memberikan manfaat bagi negara dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Di satu sisi, dibutuhkan investasi yang bisa memberikan manfaat untuk menggenjot pengelolaan SDA tersebut.

Oleh karenanya, Joko menyampaikan butuh insentif fiskal dan kemudahan layanan perizinan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya hilirisasi nikel dan industri pendukung kendaraan listrik.

Baca juga: ASEAN Jadi Tujuan Utama Investasi Kendaraan Listrik Global

“Selain itu, juga diperlukan harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk masuk pada industri pengolahan nikel maupun industri kendaraan listrik,” ujarnya.

Di sisi lain, Indonesia juga menjadi pasar yang potensial bagi kendaraan listrik. Hal tersebut semakin memperkuat potensi Indonesia menjadi penguasa industri kendaraan listrik.

Dengan berbagai hal tersebut, Joko menuturkan Indonesia punya daya dukung yang sangat kuat untuk menjadi primadona bagi sektor kendaraan listrik.

Baca juga: Solusi KLHK Tekan Polusi, Dorong Kendaraan Listrik dan Uji Emisi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perempuan Adat, Penjaga Alam dan Pengetahuan untuk Kedaulatan Pangan
Perempuan Adat, Penjaga Alam dan Pengetahuan untuk Kedaulatan Pangan
LSM/Figur
Pengesahan RUU Masyarakat Adat, Jalan Pulang Menuju Pertanian Berkelanjutan
Pengesahan RUU Masyarakat Adat, Jalan Pulang Menuju Pertanian Berkelanjutan
LSM/Figur
751 Ha Lahan di Riau Kebakaran, Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
751 Ha Lahan di Riau Kebakaran, Kemenhut Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Pemerintah
Kasus Campak Melonjak, Ahli Minta Mereka yang Belum Segera Vaksinasi
Kasus Campak Melonjak, Ahli Minta Mereka yang Belum Segera Vaksinasi
LSM/Figur
Main Serobot dan Rusak Lingkungan, Usaha di 3 Pulau Kecil Dihentikan
Main Serobot dan Rusak Lingkungan, Usaha di 3 Pulau Kecil Dihentikan
Pemerintah
IATA Bikin Matchmaker, Jodohkan Maskapai dengan Avtur Ramah Lingkungan
IATA Bikin Matchmaker, Jodohkan Maskapai dengan Avtur Ramah Lingkungan
LSM/Figur
Bappenas: Target SDGs Capai 61 Persen, Terbaik untuk Negara Menengah Atas
Bappenas: Target SDGs Capai 61 Persen, Terbaik untuk Negara Menengah Atas
Pemerintah
Survei di 44 Negara: Milenial dan Gen Z Tak Cuma Peduli Gaji, tetapi Juga Sustainability
Survei di 44 Negara: Milenial dan Gen Z Tak Cuma Peduli Gaji, tetapi Juga Sustainability
Pemerintah
Gas Flaring Lesatkan Emisi Karbon, Sumbang 389 Juta Ton pada 2024
Gas Flaring Lesatkan Emisi Karbon, Sumbang 389 Juta Ton pada 2024
Pemerintah
Direktur Perusahaan Jadi Tersangka Tambang Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
Direktur Perusahaan Jadi Tersangka Tambang Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
Pemerintah
KKP Segel Tambang Pasir di Pulau Citlim
KKP Segel Tambang Pasir di Pulau Citlim
Pemerintah
Sel Surya dan Fotokatalisis Nano BRIN Ubah Cahaya Jadi Listrik, Limbah Jadi Air Bersih
Sel Surya dan Fotokatalisis Nano BRIN Ubah Cahaya Jadi Listrik, Limbah Jadi Air Bersih
Pemerintah
Inovasi Geothermal Dry House, Pengering Kopi Ramah Lingkungan dari Kamojang
Inovasi Geothermal Dry House, Pengering Kopi Ramah Lingkungan dari Kamojang
Swasta
Gas Alam sebagai Energi Transisi, Dari Transportasi, Listrik, hingga Industri Petrokimia
Gas Alam sebagai Energi Transisi, Dari Transportasi, Listrik, hingga Industri Petrokimia
Swasta
Pertamina Kembangkan Aplikasi Greenomina untuk Dorong Gaya Hidup Rendah Emisi
Pertamina Kembangkan Aplikasi Greenomina untuk Dorong Gaya Hidup Rendah Emisi
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau