Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Human Papilloma Virus (HPV) Bukanlah Virus Baru

Kompas.com - 08/04/2014, 08:54 WIB
advertorial

Penulis

Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyebab sekitar 99.7% kasus kanker serviks (leher rahim) dengan angka kejadian dan kematian terbanyak pada wanita Indonesia. Sayangnya, infeksi HPV biasanya tidak bergejala dan baru diketahui saat keganasan telah menyebar luas (stadium invansif) dengan tingkat kesembuhan yang rendah. Keganasan tersebut sebetulnya masih bisa dicegah, asalkan infeksi HPV diketahui secara dini. 

Disebut Papilloma, karena virus ini sering menimbulkan warts atau kutil. Ada 2 tipe HPV yaitu tipe risiko rendah dan tipe risiko tinggi. Infeksi HPV tipe risiko rendah berkaitan dengan semacam kutil, namun tidak akan menimbulkan risiko terjadinya kanker. 

Sementara itu, infeksi HPV tipe risiko tinggi yang menetap (persisten) dapat menyebabkan perubahan bentuk sel serviks yang lambat laun dapat terus berlanjut menjadi kanker serviks apabila tidak segera ditangani. Proses perubahan dari infeksi HPV tipe risiko tinggi pada serviks menjadi kanker membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 10-20 tahun. 

Baca juga: Klarifikasi Royalti, Keluarga WR Soepratman Tegaskan Hak Cipta "Indonesia Raya" Sudah Diserahkan ke Pemerintah

Kebanyakan orang yang telah aktif secara seksual, baik laki-laki maupun perempuan, dapat terinfeksi HPV. Namun, risiko infeksi HPV semakin tinggi pada kelompok wanita yang :

- Melakukan hubungan seksual pertama pada waktu muda (usia 16-21 tahun)

Selama masa pubertas, kondisi serviks masih immature (belum berkembang sempurna) dan sel-sel serviksnya masih sangat aktif sehingga akan mudah ditembus dan diubah oleh HPV

- Mempunyai banyak pasangan seks

Baca juga: Tak Ikut Joget di Sidang Tahunan, Sikap Diam Pasha Ungu Banjir Pujian

Perlu diingat dan diwaspadai bahwa pria juga dapat terinfeksi HPV dan berpotensi menularkan kepada pasangannya atau siapa saja yang berhubungan seksual dengannya. Berhubungan seksual dengan banyak pasangan memperbesar kemungkinan tertular HPV dari pasangannya. 


Di samping itu, kelompok yang berisiko mengalami infeksi HPV menetap adalah wanita yang berusia di atas 30 tahun, merokok, memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh seperti AIDS, dan konsumsi steroid seperti pada penderita Systemic Lupus Erythematosus

Infeksi HPV bersifat lokal, tidak masuk ke aliran darah sehingga tidak bisa diketahui melalui pemeriksaan darah. Oleh karena itu, deteksi infeksi HPV dapat dilakukan melalui pemeriksaan HPV-DNA tipe risiko tinggi dengan teknik molekular metode Hybrid capture II, menggunakan sampel yang diambil dari serviks. 

Baca juga: Ari Lasso Nyatakan Akan Transfer Kembali Royalti yang Diterima ke WAMI

Metode pemeriksaan tersebut telah mendapatkan persetujuan Food and Drug Administration (FDA) untuk deteksi HPV tipe risiko tinggi, yakni tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, dan 68. FDA pun telah menyetujui penggunaan pemeriksaan HPV-DNA bersama dengan pap smear sebagai skrining primer kanker serviks terutama pada wanita berusia di atas 30 tahun. 

Meski saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah infeksi HPV, namun skrining kanker serviks yang meliputi pap smear dan HPV-DNA, masih tetap diperlukan bagi wanita yang sudah divaksin sebagai kombinasi yang efektif untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. 

Informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan HPV-DNA, silakan hubungi Laboratorium Klinik Prodia cabang terdekat atau kunjungi www.prodia.co.id. (adv)

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter
Health
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Survei: 30 Persen Remaja Alami Masalah Kesehatan Mental, IDAI Minta Deteksi Dini Diperkuat
Health
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah
Health
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Mengurangi Sesak Napas dengan Latihan Pernapasan Alami, Ini Penjelasan Dokter
Health
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Dokter: Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker, Asal Rutin dan Benar
Health
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
Pasukan bodrex Merah Putih Beraksi Hadir Lagi, Ini Jadwal Cek Kesehatan dan Pengobatan Gratis di 5 Kota
BrandzView
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Dokter: Kanker Payudara Sering Tak Bergejala, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Health
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Buka Pintu untuk Rumah Sakit Asing: Memastikan Ketimpangan Tak Makin Lebar
Health
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Pakar Gizi Ungkap Risiko Makan Nasi dan Mi Bersamaan dalam Jangka Panjang
Health
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030
Health
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Pakar IPB Ungkap Jenis Gula dan Tips Konsumsinya agar Terhindar dari Diabetes dan Obesitas
Health
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
BGN: MBG Targetkan 20 Juta Penerima Manfaat Sebelum HUT ke-80 RI
Health
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Dokter: Gorengan Bisa Picu Kanker, Begini Cara Mengurangi Risikonya
Health
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Dokter Jelaskan Penyebab TB Kebal Obat dan Pentingnya Kepatuhan Minum Obat
Health
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Dokter Jelaskan Makanan Pemicu Kanker dan Tips Menggoreng yang Lebih Aman
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau