Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Tenun Serat Pelah Baduy Hanya Rilis Dua Helai dalam Setahun

Kompas.com - 10/04/2016, 08:32 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com -- Umumnya, kain terbuat dari serat kapas, tapi kain tenun dari Baduy ini justru terbuat dari serat tanaman pelah.

Tenun dari serat pelah ini terbilang istimewa, bukan hanya karena proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu yang lama tetapi juga cerita di balik kain. 

Misnah, penenun asal Baduy luar ditemui dalam acara fashion show Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (8/4/2016), mengatakan bahwa saat ini hanya ada empat orang yang dapat menenun dengan serat pelah.

Semua penenun tersebut adalah orang Baduy Dalam yang hidup di desa Cibeo.

"Prosesnya memakan waktu enam bulan. Susah karena harus ditenun dengan sangat rapat," ujar Misnah.

Dilansir dari buku Urang Kanekes, Baduy People karya Don Hasman dan Filomena Reiss, asal mula kain pelah sebenarnya bermula saat zaman penjajahan Jepang, di mana pada masa tersebut Suku Baduy memilih alternatif serat pelah yang lebih murah ketimbang serat kapas.

Sebab, serat pelah berasal dari tanaman sekitar wilayah Baduy.

Setelah kondisi perekonomian membaik, berangsur serat pelah ditinggalkan dan penenun memilih serat kapas karena proses pembuatan jauh lebih mudah dan cepat ketimbang serat pelah.

Kisah unik lainnya di balik tenun kain pelah adalah dahulu para penenun kain serat pelah untuk Puun (ketua adat suku Baduy), harus menenun dengan keadaan telanjang bulat yang memang menjadi ketentuan adat. Namun, sekarang tradisi tersebut berangsur hilang.

Kain pelah saat ini dibanderol dengan harga Rp 1 juta. Sebenarnya, harga itu terbilang  terjangkau untuk hasil tenun tangan yang hanya dapat dihasilkan setahun dua kali. 

caption foto:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Jangan Abaikan Mimpi Sendiri demi Pasangan, Belajar dari From Zero to Hero Syndrome
Jangan Abaikan Mimpi Sendiri demi Pasangan, Belajar dari From Zero to Hero Syndrome
Relationship
Cerita Pengunjung Jakarta X Beauty 2025, Berburu Promo dan Flash Sale
Cerita Pengunjung Jakarta X Beauty 2025, Berburu Promo dan Flash Sale
Beauty & Grooming
From Zero to Hero Syndrome, Ini Alasan Perempuan Perlu Realistis dalam Hubungan
From Zero to Hero Syndrome, Ini Alasan Perempuan Perlu Realistis dalam Hubungan
Relationship
5 Zodiak yang Jago Public Speaking, Ada Leo
5 Zodiak yang Jago Public Speaking, Ada Leo
Wellness
7 Aktivitas di Jakarta X Beauty 2025, Ada Nail Art dan Pijat
7 Aktivitas di Jakarta X Beauty 2025, Ada Nail Art dan Pijat
Beauty & Grooming
Gaya Megawati Hangestri dan Dio Novandra Saat Akad Nikah, Serba Putih
Gaya Megawati Hangestri dan Dio Novandra Saat Akad Nikah, Serba Putih
Fashion
4 Tanda Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diwaspadai Orangtua
4 Tanda Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diwaspadai Orangtua
Parenting
Wulan Guritno Bagikan Rahasia Kulit Awet Muda di Usia 40-an
Wulan Guritno Bagikan Rahasia Kulit Awet Muda di Usia 40-an
Beauty & Grooming
Seperti Olla Ramlan, Ini Cara Kelola Emosi Saat Pacaran dengan Pria Lebih Muda
Seperti Olla Ramlan, Ini Cara Kelola Emosi Saat Pacaran dengan Pria Lebih Muda
Relationship
Gaya Jefri Nichol di Paris Fashion Week 2025, Modis Bareng Ameera Khan
Gaya Jefri Nichol di Paris Fashion Week 2025, Modis Bareng Ameera Khan
Fashion
Bahagia atau Sekadar Bertahan? Ini 4 Cara Mengetahui Hubungan Tidak Sehat
Bahagia atau Sekadar Bertahan? Ini 4 Cara Mengetahui Hubungan Tidak Sehat
Relationship
Pengasuhan Responsif, Fondasi Ketangguhan Keluarga
Pengasuhan Responsif, Fondasi Ketangguhan Keluarga
Parenting
Inspirasi Gaya Agnez Mo yang Kasual dan Keren, Tak Ragu Tampil Beda
Inspirasi Gaya Agnez Mo yang Kasual dan Keren, Tak Ragu Tampil Beda
Fashion
Anak Kecanduan Gadget, Ini Dampak dan Cara Mengatasinya
Anak Kecanduan Gadget, Ini Dampak dan Cara Mengatasinya
Parenting
Cara Menghadapi Stigma Saat Berpacaran dengan Pria Lebih Muda
Cara Menghadapi Stigma Saat Berpacaran dengan Pria Lebih Muda
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau