Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 12 Juli 2016, 03:06 WIB

KOMPAS.com --  Seperti negara-negara di Asia pada umumnya, beberapa tradisi penting seperti pernikahan biasanya dipengaruhi oleh budaya setempat.

Shinto adalah aliran kepercayaan di Jepang yang memiliki dampak besar bagi kebudayaan dan tradisi upacara masyarakatnya. Sebab, banyak elemen unik dalam tradisi pernikahan di Jepang yang menarik untuk dikulik.

Venue pernikahan

Kebanyakan upacara dilakukan di kuil Shinto, venue pernikahan biasanya sangat atraktif. Di tempat ini banyak terdapat simbol-simbol spiritual yang memiliki arti tersendiri. Yang paling umum adalah water pavilions, patung berbentuk anjing, dan gerbang tinggi berwarna merah yang melambangkan batas dunia nyata dan dunia ruh.

Baca juga: Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh

Jika Anda berkunjung pada musim pernikahan seperti bulan Juni, maka Anda berkesempatan untuk menyaksikan beberapa upacara secara langsung.

San-San-Kudo

Upacara berbagi sake ini sangat umum dilakukan dalam tradisi Buddha, begitupun dengan tradisi Shinto di pernikahan Jepang. Ini adalah tradisi pernikahan yang paling menarik. Akan ada tiga tumpuk cangkir sake yang akan diminum oleh pengantin pria dan wanita dalam tiga seruput. Masing-masing dilakukan sembilan kali. Ku atau 9 berarti keberuntungan yang baik di kebudayaan Jepang.

Tiga seruput melambangkan cinta, kebijaksanaan dan kebahagiaan, sementara beberapa kepercayaan lainnya berkata tiga seruput itu melambangkan bumi, surga dan alam pikiran manusia. Ada pula yang melambangkan tiga serumput sebagai simbol yang mewakili pengantin wanita, pria dan orangtua pengantin.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Referensi untuk Daftar Tahun 2026

Selain itu, para pengantin juga diharapkan dapat mengatasi berbagai sifat dasar manusia seperti gairah, kebencian dan ketidakpedulian yang mungkin akan dihadapi bersama saat berumah tangga.

Busana Pernikahan

Pengantin wanita menggunakan busana pengantin serba putih dan tata rias yang khas dengan pulasan lipstik merah, senada dengan warna bendera nasional negaranya, yaitu putih dan merah.

Kebanyakan material busana pengantin wanita terbuat dari satin, dan pengantin pria mengenakan warna hitam untuk suits atau kimono. Beberapa pengantin mengenakan kerudung satin putih di atas sanggul kepalanya, atau head dress yang dinamakan wataboshi yang merepresentasikan sifat membumi.

Pidato

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Tanah Warisan, Lengkap dengan Biayanya

Pidato pernikahan adalah salah satu elemen yang penting pada pesta pernikahan di Jepang. Keluarga, teman, guru-guru, rekan sekolah hingga semua rekan yang diundang akan berdiri dalam barisan dan menunggu giliran untuk memberikan ucapan selamat pada pasangan pengantin sambil memberikan pesan-pesan atau nasihat pernikahan.

Hadiah untuk Orangtua

Ketika hari pernikahan, pengantin biasanya memberikan hadiah kepada kedua orangtua dengan berbagai macam barang untuk menunjukkan tanda terima kasih sambil berbagi arti kebahagiaan.

Hadiah yang paling umum diterima adalah bunga, kartu, dan surat pribadi yang membuat pernikahan terasa lebih personal dan istimewa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia Pembaca
Beberapa iklan hanya ditampilkan untuk pembaca berusia 21 tahun ke atas.
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau