Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengulangan atau Beban, Mana yang Efektif Membentuk Otot?

Kompas.com - 20/04/2017, 07:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Ini adalah pertanyaan klasik di antara orang-orang yang sedang membentuk tubuh mereka agar lebih berotot dan lebih kuat. Mana yang lebih baik, banyak mengulangi gerakan dengan beban ringan, atau sedikit repetisi namun dengan beban berat?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Applied Physiology menyebutkan baik jumlah repetisi maupun berat beban yang Anda angkat bukanlah penentu utama terbentuknya otot atau kekuatan. Karena kunci sebenarnya adalah: Usaha.

Penelitian yang dilakukan Department of Kinesiology di McMaster University, membagi 49 orang ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengikuti program yang menitikberatkan pada banyaknya jumlah pengulangan yakni 20 atau 25 kali ulangan setiap set, dan mengangkat beban 30 hingga 50 persen dari berat maksimum yang bisa mereka angkat.

Orang-orang di kelompok kedua memiliki fokus yang berbeda. Mereka hanya melakukan 8 hingga 12 kali ulangan setiap set, namun dengan beban 75 hingga 90 persen dari beban maksimal yang bisa mereka angkat.

Kedua kelompok itu, baik yang menitikberatkan pada ulangan maupun beban, diminta melakukan gerakan sampai tidak mampu lagi meneruskan repetisi berikutnya.

Setelah 12 minggu, para peneliti menguji kekuatan para partisipan dan pertumbuhan otot mereka. Hasilnya, tidak ada perbedaan besar antara para pengulang dengan para pengangkat beban berat. Keduanya mendapatkan kekuatan serupa dan perkembangan massa otot yang sama.

“Hal terpenting dalam latihan angkat beban adalah konsistensi dan kemauan untuk menantang diri kita sendiri,” ujar Pete McCall, M.S., pengajar di Exercise Science, Mesa College.

Untuk merangsang petumbuhan otot, tubuh kita harus terus menerus mengalami tingkat pembebanan yang lebih tinggi dari biasanya. Tujuannya agar otot mengalami “kelelahan” lalu menyesuaikan diri dengan berkembang lebih kuat. Hal itu bisa dicapai dengan berbagai cara, baik dengan berusaha  mengangkat beban lebih berat atau melakukan repetisi lebih banyak.

Meski begitu, bagi mereka yang ingin sekaligus mengurangi berat badan, repetisi yang banyak akan lebih berpengaruh. Pengurangan berat badan pada dasarnya adalah menghabiskan energi dengan membakar lemak. Bila kita melakukan 20 hingga 25 repetisi, otot akan lebih lama berada dalam mode bekerja dibanding bila hanya melakukan enam repetisi.

Walau pembentukan otot terjadi dengan proses seperti itu, namun kita sebaiknya tidak mengangkat beban sampai sama sekali tidak bertenaga setiap latihan. Karena hal ini bisa berujung pada overtraining dan cedera. McCall menyarankan agar memberi selingan dengan latihan ringan dan istirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
5 Zodiak Paling Berbahaya Kalau Marah, Ada Scorpio
5 Zodiak Paling Berbahaya Kalau Marah, Ada Scorpio
Wellness
Psikolog Beri Cara Bedakan Janji Tulus dan Janji Palsu dalam Hubungan
Psikolog Beri Cara Bedakan Janji Tulus dan Janji Palsu dalam Hubungan
Relationship
Tokyo Girls Collection Jakarta 2025, Kolaborasi Fashion dan Musik Indonesia-Jepang
Tokyo Girls Collection Jakarta 2025, Kolaborasi Fashion dan Musik Indonesia-Jepang
Fashion
Tips Makeup untuk Usia 40-an ala Bubah Alfian, Flawless dan Segar
Tips Makeup untuk Usia 40-an ala Bubah Alfian, Flawless dan Segar
Beauty & Grooming
11 Hari Setelah Menikah, Cinta Diogo Jota dan Rute Cardoso Berakhir dalam Duka
11 Hari Setelah Menikah, Cinta Diogo Jota dan Rute Cardoso Berakhir dalam Duka
Relationship
5 Tips Makeup Tahan Lama dari Anya Qomarry di Jakarta X Beauty 2025
5 Tips Makeup Tahan Lama dari Anya Qomarry di Jakarta X Beauty 2025
Beauty & Grooming
Cerita Wulan Guritno Jadi Acne Fighter hingga Dapat Kulit Impian
Cerita Wulan Guritno Jadi Acne Fighter hingga Dapat Kulit Impian
Beauty & Grooming
Cerita Jastiper Jakarta X Beauty 2025, dari Hobi Jadi Cuan
Cerita Jastiper Jakarta X Beauty 2025, dari Hobi Jadi Cuan
Beauty & Grooming
Jangan Abaikan Mimpi Sendiri demi Pasangan, Belajar dari From Zero to Hero Syndrome
Jangan Abaikan Mimpi Sendiri demi Pasangan, Belajar dari From Zero to Hero Syndrome
Relationship
Cerita Pengunjung Jakarta X Beauty 2025, Berburu Promo dan Flash Sale
Cerita Pengunjung Jakarta X Beauty 2025, Berburu Promo dan Flash Sale
Beauty & Grooming
From Zero to Hero Syndrome, Ini Alasan Perempuan Perlu Realistis dalam Hubungan
From Zero to Hero Syndrome, Ini Alasan Perempuan Perlu Realistis dalam Hubungan
Relationship
5 Zodiak yang Jago Public Speaking, Ada Leo
5 Zodiak yang Jago Public Speaking, Ada Leo
Wellness
7 Aktivitas di Jakarta X Beauty 2025, Ada Nail Art dan Pijat
7 Aktivitas di Jakarta X Beauty 2025, Ada Nail Art dan Pijat
Beauty & Grooming
Gaya Megawati Hangestri dan Dio Novandra Saat Akad Nikah, Serba Putih
Gaya Megawati Hangestri dan Dio Novandra Saat Akad Nikah, Serba Putih
Fashion
4 Tanda Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diwaspadai Orangtua
4 Tanda Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diwaspadai Orangtua
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau