5 Sikap Ini Tingkatkan Kualitas Hidup Pria

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences menemukan, beberapa sikap yang membuat pria merasa sukses dalam hidup bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan dapat diusahakan dan “dibudidayakan” layaknya memelihara pohon bonsai.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 8.000 pria dan wanita berusia 40 tahun ke atas ini menemukan, bahwa sikap-sikap seperti optimisme dapat dipelajari dan memainkan peran penting dalam kesehatan dan kebahagiaan.

Berikut adalah 5 sikap lainnya yang perlu diusahakan agar kualitas hidup menjadi lebih baik:

1. Bertanggung jawab dan dapat diandalkan.

Saat pria mampu menjalani tugas dengan baik sehingga dirinya mampu diandalkan bagi keluarga atau rekan kerja, kondisi ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan. Hal ini juga akan membuat pria merasa sukses dalam pekerjaan maupun kehidupan.

2. Optimisme.

KPK Telusuri Pemerasan TKA di Kemenaker hingga  ke Ditjen Imigrasi

Artikel Kompas.id

Peneliti menilai bahwa tingginya optimisme dapat diukur dengan dua pertanyaan yang dijawab benar oleh peserta, yaitu: 1. “Saya merasa bahwa hidup ini penuh dengan peluang," dan 2. "Saya merasa bahwa masa depan saya terlihat baik".

Dengan begitu, pria akan lebih mudah dalam mencapai target-target dalam hidupnya.

3. Tekad kuat.

Kurang dari 21% dari peserta dalam studi yang selalu memiliki tekad kuat dalam melakukan sesuatu. Ini adalah sifat paling langka dari 5 sikap hidup yang ditetapkan oleh penelitian.

Walau begitu, peneliti menilai bahwa tekad kuat merupakan sesuatu yang harus dimiliki. Umumnya, semakin besar dukungan keluarga atau orang terdekat, maka semakin tinggi tekad yang dimiliki oleh pria.

4. Stabilitas emosional.

Lebih dari 30% peserta digolongkan sebagai pemilik emosional stabil, yaitu mampu bersikap tenang di bawah tekanan dan berusaha optimis dalam menghadapi situasi menantang. Sikap ini umumya akan membawa kesejahteraan lebih bagi kesehatan pria.

5. Memiliki kontrol.

Untuk menilai bagaimana peserta memiliki kontrol, mereka diminta mengutarakan seberapa kuat perasaan mereka tentang pernyataan, "Di rumah, saya merasa memiliki kendali atas sebagian besar situasi." Hasilnya, sekitar 41% dari peserta memiliki kontrol kuat dalam keluarga.