Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Diketahui Ibu Sebelum Terapkan Metode BLW

Kompas.com - 05/09/2017, 07:27 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Tertarik meniru selebriti atau tren dalam menerapkan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan metode Baby Led Weaning (BLW)? Ketahui dulu plus-minusnya.

Sejak kontroversi metode BLW yang dilakukan seorang penyanyi ramai di media sosial, dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon, kerap mendapat pertanyaan dari orangtua pasiennya mengenai metode pemberian makanan bayi ini.

"Banyak ibu-ibu yang bertanya boleh atau tidak menerapkan BLW untuk bayi mereka," kata dokter dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta ini dalam acara temu media di Jakarta (4/9/2017).

Berbeda dengan metode konvensional, di mana orangtua akan menyuapi bayi MPASI berupa bubur saring di usia 6 bulan, dalam metode BLW makanan padat, biasanya buah atau sayuran akan dikukus dan dipotong kecil, sehingga bisa digenggam bayi dan dimakan langsung.

Metode BLW diperkenalkan oleh Gill Rapley sekitar 10-15 tahun lalu. Salah satu tujuannya adalah untuk membangun pola makan yang sehat dan baik sedini mungkin.

Dengan membiarkan bayi mengeksplorasi sendiri tekstur, rasa, dan warna makanan, bayi diharapkan belajar menentukan sendiri kapan ingin makan, jumlahnya, dan kapan berhenti makan. Tidak ada proses menyuapi makanan lunak.

Walau begitu, menurut Lucia dokter tetap menganjurkan pemberian MPASI secara bertahap sesuai usia bayi. Dimulai dengan bubur saring di usia 6-8 bulan, dilanjutkan dengan makanan yang bertekstur agak kasar di usia 8 bulan, dan makanan keluarga di usia setahun.

"Kami tetap menyarankan metode pemberian MPASI berdasarkan panduan dan bukti-bukti yang lengkap. Dimulai dari yang lunak dulu karena dari segi kecukupan gizi dan kemampuan pencernaan sudah terbukti lebih tepat," paparnya.

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dari metode BLW adalah bayi kurang mendapat  nutrisi yang dibutuhkan.

"Biasanya menu dalam BLW adalah buah atau sayuran yang dikukus. Padahal bayi juga butuh protein hewani sebagai sumber zat besi, tidak mungkin kan bayi diberi daging berbentuk padat," katanya.

Dalam metode BLW ada risiko bayi tersedak, terutama jika kemampuan oromotor bayi belum sempurna. "Untuk itu jika ingin menerapkan metode ini, ibu juga harus tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama saat tersedak," ujar Lucia.

Pemberian finger food seperti pada BLW sebaiknya dimulai ketika kemampuan oromotor sudah berkembang, yakni lidah sudah dapat menggeser ke kanan dan ke kiri yaitu pada usia 8 bulan sehingga mengurangi risiko tersedak.

MPASI wajib mengandung gizi lengkap dan seimbang, selain itu juga harus bervariasi. "Pemberian MPASI juga harus cermat, diberikan satu jenis menu selama dua hari agar bayi bisa beradaptasi dengan rasanya," katanya.

Pemberian MPASI yang tepat, menurut Lucia, adalah dengan memberi contoh kepada anak cara makan yang benar. Itu berarti anak seharusnya makan dalam posisi duduk di kursi bayi di meja makan.

"Anak akan selalu meniru, termasuk bagaimana cara memasukkan sendok ke dalam mulut," katanya.

Saat makan juga sebaiknya tidak ada gangguan, misalnya dengan memberikan gadget kepada anak. Selain itu, jangan memaksa anak untuk makan. "Kalau anak sudah menolak, hentikan dulu dan ulangi lagi 1-2 jam kemudian," katanya.

Dari segi kesehatan gigi, menurut drg.Andria Diarti Sp.KGA, pemberian makanan padat dalam metode BLW bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan lengkung gigi sehingga gigi bayi lebih cepat tumbuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com