Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2017, 15:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Meski sudah memasuki usia sekolah, namun tak semua anak laki-laki berani atau siap disunat. Salah satu penyebabnya adalah takut sakit.

Klinik khusus khitan, Rumah Sunatan, kini menawarkan metode sunat tanpa memakai jarum suntik. Menurut penjelasan dr.Mahdian Nur Nasution Sp.BS dari Rumah Sunatan, layanan di klinik ini selalu berupaya membuat anak tidak takut menjalani tindakan sunat.

"Kami saat ini menggunakan jarum suntik yang ukurannya paling kecil yang ada di pasaran. Para dokter dan perawat pun tidak memakai jas putih atau alat-alat kedokteran disembunyikan di laci, tujuannya agar anak tidak takut," ujar Mahdian.

Baca juga: Produknya Laku Keras, HONOR Buka Experience Store Perdana di Indonesia

Meski demikian, tetap saja banyak anak yang takut disunat, salah satunya karena trauma dengan jarum suntik. Saat ini diperkenalkan teknologi needle-free injection untuk tindakan sunat pada anak-anak.

Teknologi suntikan tanpa jarum ini memakai injektor berbentuk pompa sebagai pengganti jarum suntik.

"Pada dasarnya obat bius yang dipakai sama, sarafnya juga sama, yang berbeda hanya caranya memasukkan obat. Dengan alat ini obat bius ditembakkan dengan tekanan udara," paparnya dalam acara media edukasi di Jakarta (14/11/2017).

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Tekanan udara tersebut membuat obat bius menjadi butiran-butiran kecil dan menembus ke kulit sehingga lebih cepat mencapai target saraf.

Sama seperti penggunaan jarum suntik, lokasi "tembakan" ada di sekitar penis bagian atas untuk mencapai saraf dorsal di penis.

"Alatnya tidak berbentuk seperti jarum suntik. Jadi dokter bisa menunjukkan dulu ke anak alatnya seperti apa sehingga anak tidak takut. Kalau anaknya nyaman, pengerjaannya juga lebih cepat," imbuh Mahdian.

Baca juga: Link Live Streaming Timnas U23 Indonesia Vs Thailand, Kick Off 20.00 WIB

Teknologi needle-free injection yang dipakai di Rumah Sunatan berasal dari Korea. Alat ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu alat semprot cairan anastesi yang terbuat dari kaca dengan ukuran, injektor, dan pompa injektor.

Menurut Mahdian, alat seperti itu dahulu biasa dipakai dalam proses vasektomi, tetapi suara "tembakannya" cukup keras. "Alat terbaru ini suaranya halus," katanya.

Selain membuat anak tidak takut, menurut Mahdian, penggunaan teknologi tanpa jarum suntik ini juga bisa menghindari reaksi pada kulit pasca penyuntikan, seperti kulit menjadi biru atau nyeri yang tinggal lama.

Baca juga: Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas

Dikombinasikan dengan teknik sunat klem, diharapkan tindakan sirkumsisi pada anak kini lebih nyaman dan penyembuhannya cepat. Anak pun diharapkan tidak akan menjadi "trauma" setelah disunat.

"Di Rumah Sunatan sunat tanpa jarum suntik ini sudah dipakai dalam dua bulan terakhir. Mengenai harga sedikit berbeda dengan pemakaian jarum suntik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
alamat nya di mana


Terkini Lainnya
Pameran Busana Ratu Elizabeth II Terbesar Digelar di Istana Buckingham Tahun 2026
Pameran Busana Ratu Elizabeth II Terbesar Digelar di Istana Buckingham Tahun 2026
Fashion
Seperti Bidi Soediro yang Sering Diselingkuhi, Kapan Kita Harus Melepaskan Pasangan?
Seperti Bidi Soediro yang Sering Diselingkuhi, Kapan Kita Harus Melepaskan Pasangan?
Relationship
Gigi Sensitif dan Berlubang? Ini Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Dicari Menurut Dokter
Gigi Sensitif dan Berlubang? Ini Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Dicari Menurut Dokter
Wellness
Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan
Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan
Wellness
Alasan Anak Muda Indonesia Pilih Tunda Menikah meski Sudah Cukup Umur 
Alasan Anak Muda Indonesia Pilih Tunda Menikah meski Sudah Cukup Umur 
Relationship
Maia Estianty Ajak Keluarga Lindungi Diri dari Cacar Api dengan Vaksinasi dan Hidup Sehat
Maia Estianty Ajak Keluarga Lindungi Diri dari Cacar Api dengan Vaksinasi dan Hidup Sehat
Wellness
Kebaya Kutubaru, Modifikasi Kebaya Kartini yang Tak Lekang oleh Zaman
Kebaya Kutubaru, Modifikasi Kebaya Kartini yang Tak Lekang oleh Zaman
Fashion
Sacha Baron Cohen Tampil Lebih Berotot di Usia 53, Dikira AI
Sacha Baron Cohen Tampil Lebih Berotot di Usia 53, Dikira AI
Wellness
5 Gaya Rose BLACKPINK, Elegan dan Manis Bisa Jadi Inspirasi
5 Gaya Rose BLACKPINK, Elegan dan Manis Bisa Jadi Inspirasi
Fashion
Dikenal Rentan Menyerang Lansia, Apakah Anak Muda Aman dari Risiko Cacar Api?
Dikenal Rentan Menyerang Lansia, Apakah Anak Muda Aman dari Risiko Cacar Api?
Wellness
Belajar dari Bidi Soediro, Kenapa Ada yang Memilih Bertahan Setelah Diselingkuhi Berulang?
Belajar dari Bidi Soediro, Kenapa Ada yang Memilih Bertahan Setelah Diselingkuhi Berulang?
Relationship
Menkomdigi Meutya Ingatkan Anak Tak Boleh Sembarangan Akses Platform Digital Berdasarkan PP Tunas
Menkomdigi Meutya Ingatkan Anak Tak Boleh Sembarangan Akses Platform Digital Berdasarkan PP Tunas
Parenting
Mengenal Cacar Api, Penyakit Akibat Cacar Air yang Bisa Menyerang Lansia
Mengenal Cacar Api, Penyakit Akibat Cacar Air yang Bisa Menyerang Lansia
Wellness
Mengenal Kebaya Labuh, Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Lingga-Riau
Mengenal Kebaya Labuh, Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Lingga-Riau
Fashion
Mengenal Konsep Menabung Kolagen Demi Kulit yang Kencang
Mengenal Konsep Menabung Kolagen Demi Kulit yang Kencang
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau