Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kain Tradisional Makin Mendunia, Kesiapan Pengrajin Jadi Tantangan

Kompas.com - 15/02/2018, 17:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jangkauan pemasaran kain tradisional Indonesia di bidang fesyen semakin meluas. Desainer-desainer ternama bergiliran memamerkan koleksi busana dengan bahan dasar kain tradisional Indonesia di berbagai panggung fesyen dunia.

Namun, kadang banyaknya permintaan konsumen belum dibarengi dengan kesiapan pengrajin kain daerah. Padahal, kain-kain tradisional itu pengerjaannya sebagian besar dengan tangan, entah itu tenunan, songket, atau batik.

Novita Hardini, istri Wakil Bupati Trenggalek mengakui bahwa kesiapan pengrajin menjadi salah satu tantangan tersendiri.

Adapun kain Trenggalek menjadi salah satu kain daerah yang dibawa ke London Fashion Week 2018 oleh desainer busana muslim Lia Afif.

"Tantangan terbesar kami adalah ketika kami sudah memulai langkah ini, memasarkan ke tingkat dunia tantangannya adalah apakah pengrajin batik akan siap bilamana ada permintaan yang meningkat," ujar Novita saat ditemui seusai konferensi pers di Tartine, Fx Sudirman, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Untuk pengrajin kain di Trenggalek, misalnya, Novita sudah meminta agar mereka siap dengan permintaan kain yang kemungkinan meningkat. Mereka juga diminta siap untuk memproduksi tiga kali lipat jumlah kain dari jumlah yang biasa mereka produksi.

Salah satunya adalah kain-kain yang dibawa Lia ke London Fashion Week.

"Kami sempat tanya berlama lama pembuatan satu lembar batik, katanya satu minggu. Jadi kalau ada permintaan banyak saya bilang kepada para pengrajin kalau bisa dalam seminggu tiga batik," kata dia.

Sementara itu, desainer Tuty Adib menilai peran dan dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk memajukan industri fesyen daerah.

Tuty yang akan membawa kain tradisional Payakumbuh ke London Fashion Week mengaku senang dengan dukungan pemda Payakumbuh yang sudah cukup besar di bidang tersebut. Salah satunya dengan mendirikan rumah tenun.

Rumah tenun menjadi wahana untuk bertukar pikiran serta pengembangan penelitian untuk industri tersebut.

"Peran pemda sangat besar. Kalau Payakumbuh support-nya sangat besar," tuturnya.

Program yang sudah dilakukan termasuk untuk mengembangkan kemampuan masyarakat setempat dalam menenun kain serta mengembangkan motif kain daerah.

Kain daerah diharapkan tetap terjaga, namun di sisi yang sama mampu mengikuti tren fesyen yang terus berkembang.

"Kalau dipakai enggak kelihatan tua, dari warna juga. Supaya bisa diterima masyarakat dari segala lapisan. Kan yang muda juga akan menjadi target. Bagaimana agar motifnya tidak monoton, indah dan kekinian," ujar desainer yang merancang baju pernikahan putra dan putri Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan Kahiyang Ayu itu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
4 Zodiak yang Pandai Mengelola Uang, Cocok Jadi Finance
4 Zodiak yang Pandai Mengelola Uang, Cocok Jadi Finance
Wellness
5 Fakta Menarik Seragam KAI Rancangan Anne Avantie, Namanya Cinta Indonesia
5 Fakta Menarik Seragam KAI Rancangan Anne Avantie, Namanya Cinta Indonesia
Fashion
9 Style Resepsi Feby Putri dan Adam Febrian di Tangerang, Nuansa Monokrom
9 Style Resepsi Feby Putri dan Adam Febrian di Tangerang, Nuansa Monokrom
Fashion
Threadlift Vs Facelift, Mana yang Pemulihannya Lebih Cepat? Ini Kata Dokter
Threadlift Vs Facelift, Mana yang Pemulihannya Lebih Cepat? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Berapa Lama Hasil Tarik Benang Wajah Bertahan? Ini Kata Dokter
Berapa Lama Hasil Tarik Benang Wajah Bertahan? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Ikut Floating Yoga Meski Tidak Bisa Berenang, Amankah? Ini Kata Instruktur
Ikut Floating Yoga Meski Tidak Bisa Berenang, Amankah? Ini Kata Instruktur
Wellness
Gaya 7 Artis Indonesia di Busan International Film Festival 2025, Ada Fedi Nuril
Gaya 7 Artis Indonesia di Busan International Film Festival 2025, Ada Fedi Nuril
Fashion
Floating Yoga, Olahraga di Atas Air yang Menantang Keseimbangan Tubuh dan Pikiran
Floating Yoga, Olahraga di Atas Air yang Menantang Keseimbangan Tubuh dan Pikiran
Wellness
Mengenal 12 Shio dalam Astrologi China, Shio Kelinci Dikenal Sopan
Mengenal 12 Shio dalam Astrologi China, Shio Kelinci Dikenal Sopan
Wellness
Ekspansi Pesat, Anytime Fitness Resmikan Klub Ke-50 di Indonesia
Ekspansi Pesat, Anytime Fitness Resmikan Klub Ke-50 di Indonesia
Wellness
Menteri Widiyanti Sebut Wastra Nusantara Jadi Daya Tarik Turis Asing
Menteri Widiyanti Sebut Wastra Nusantara Jadi Daya Tarik Turis Asing
Fashion
Ada Instalasi GAYA Archive di Senayan City Fashion Nation 2025, Bisa Dilihat Gratis
Ada Instalasi GAYA Archive di Senayan City Fashion Nation 2025, Bisa Dilihat Gratis
Fashion
Senayan City Fashion Nation Ke-19 Digelar, Gandeng 3 Maestro Fesyen
Senayan City Fashion Nation Ke-19 Digelar, Gandeng 3 Maestro Fesyen
Fashion
Potret Lisa Blackpink di Busan International Film Festival 2025, Pakai Dress Maison Margiela
Potret Lisa Blackpink di Busan International Film Festival 2025, Pakai Dress Maison Margiela
Fashion
Cole Haan Rilis Koleksi Sepatu Formal yang Senyaman Sneakers
Cole Haan Rilis Koleksi Sepatu Formal yang Senyaman Sneakers
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau