Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2018, 08:58 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Techtimes

KOMPAS.com - Smartphone menawarkan cara mudah bagi orang untuk terhubung dengan orang yang mereka cintai. Namun, perangkat canggih ini juga bisa menjadi "jebakan" sendiri bagi kita dan orang yang kita cintai.

Bukan ide bagus untuk menggunakan perangkat mobile ini saat makan bersama keluarga dan teman. Sebuah riset terbaru telah membuktikannya.

Hasil riset mengungkapkan bahwa orang-orang yang menggunakan perangkat mobile saat bersantap, kurang bisa menikmati makanan, waktu, dan suasana daripada mereka yang menjauhkan gadget mereka saat makan malam.

Para periset dari University of British Columbia yang dipimpin oleh Ryan Dwyer, telah meneliti efek smartphone pada interaksi sosial secara tatap muka.

Riset tersebut melibatkan lebih dari 300 orang saat makan malam bersama teman dan keluarga di sebuah restoran.

Setelah makan, para peserta ditanya beberapa pertanyaan, termasuk seberapa banyak mereka menikmati pengalaman tersebut.

Periset menemukan bahwa mereka yang terlalu sibuk dengan telepon saat makan merasa tidak menikmati pertemuan dan ini mengurangi kesenangan mereka saat menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga mereka.

Berdasarkan penuturan para peneliti, dalam dunia nyata, periset menemukan bahwa orang lebih sedikit berinteraksi dengan teman atau menikmati makanan gara-gara sibuk main ponsel.

Periset juga menemukan bahwa mereka yang sibuk dengan telepon saat makan dilaporkan merasa sedikit bosan saat makan. Fakta ini berada di luar dugaan para periset.

"Kami tadinya menduga bahwa orang bisa menghilangkan kebosanan dengan smartphone mereka, karena mereka bisa menghibur diri jika tak ada percakapan. Namun ternyata itu keliru," kata Dwyer.

Ini bukan penelitian pertama yang menunjukkan hubungan penggunaan telepon saat makan malam.

Riset tahun 2014 telah menunjukkan bahwa orang tidak harus menggunakan ponsel mereka untuk membagi perhatiannya.

Kehadiran telepon malah bisa mengurangi kualitas percakapan pribadi, yang menurunkan jumlah empati di antara teman.

"Unsur nonverbal maupun komunikasi verbal antar manusia sangat penting untuk percakapan yang terfokus dan memuaskan," kata Shalini Misra selaku peneliti dalam riset tersebut.

"Dengan ponsel di depan, jika terjadi obrolan maka hanya ada sedikit kontak mata. Orang lebih berpotensi melewatkan isyarat halus, ekspresi wajah, dan perubahan nada suara percakapan mereka saat pikirannya teralih," tambahnya.

Survei dari Pew Research Center juga mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap penggunaan telepon saat makan malam sangatlah mengganggu.

Dari mereka yang disurvei, 88 persen berpikir tidak sopan menggunakan telepon saat makan malam dan 82 persen berpikir bahwa menggunakan telepon di lingkungan sosial dapat merusak percakapan.

Hadirnya teknologi seperti smartphone ini memang bisa mendekatkan orang-orang yang berada jauh dari kita. Sayangnya, kehadiran teknologi ini juga bisa menjauhkan orang-orang yang saat ini dekat dengan kita.

Kita harus bisa mengatur penggunaan gadget dengan sebijak mungkin. Nah, agar kita terlepas dari kecanduan teknologi ini, simak Bagaimana Cara Lepas dari Kecanduan Gawai?

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Disiapkan Maia Estianty, Apa Saja Isi 24 Seserahan Alyssa Daguise?
Disiapkan Maia Estianty, Apa Saja Isi 24 Seserahan Alyssa Daguise?
Beauty & Grooming
7 Tips Tinggal di Rumah Mertua agar Tetap Damai dan Minim Konflik
7 Tips Tinggal di Rumah Mertua agar Tetap Damai dan Minim Konflik
Relationship
Cerita Felicia Kawilarang Bangun Ryse and Shyne, Dukung Kesehatan Mental Perempuan
Cerita Felicia Kawilarang Bangun Ryse and Shyne, Dukung Kesehatan Mental Perempuan
Wellness
Hanifa Fadhila Pramono Kenakan Kebaya Fuchsia dan Oranye Saat Siraman Jelang Pernikahan
Hanifa Fadhila Pramono Kenakan Kebaya Fuchsia dan Oranye Saat Siraman Jelang Pernikahan
Fashion
Daftar Tamu Undangan Pernikahan Jeff Bezos, Banyak Pesohor
Daftar Tamu Undangan Pernikahan Jeff Bezos, Banyak Pesohor
Relationship
Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Bakal Menikah di Italia, Intip Detailnya
Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Bakal Menikah di Italia, Intip Detailnya
Relationship
Belajar dari Dimas Anggara dan Kiesha, Orangtua Harus Apa Saat Anak Berkonflik?
Belajar dari Dimas Anggara dan Kiesha, Orangtua Harus Apa Saat Anak Berkonflik?
Wellness
5 Gaya Modest Paula Verhoeven, Elegan dan Stylish dalam Balutan Hijab
5 Gaya Modest Paula Verhoeven, Elegan dan Stylish dalam Balutan Hijab
Fashion
Berapa Harga Rinoplasti di Indonesia, Operasi Plastik Hidung seperti Denada?
Berapa Harga Rinoplasti di Indonesia, Operasi Plastik Hidung seperti Denada?
Beauty & Grooming
Benarkah Suntik Putih Bikin Kulit Cerah Instan?
Benarkah Suntik Putih Bikin Kulit Cerah Instan?
Beauty & Grooming
Jeff Bezos Akan Menikah, Ada Permintaan Unik untuk Tamu Undangan
Jeff Bezos Akan Menikah, Ada Permintaan Unik untuk Tamu Undangan
Relationship
Mengapa Pesta Pernikahan Jeff Bezos Diprotes Warga Venesia
Mengapa Pesta Pernikahan Jeff Bezos Diprotes Warga Venesia
Wellness
7 Pantangan Setelah Rinoplasti, Salah Satunya Berolahraga Berat
7 Pantangan Setelah Rinoplasti, Salah Satunya Berolahraga Berat
Wellness
Jelang Malam 1 Suro, Ini Saran untuk 11 Weton Tulang Wangi
Jelang Malam 1 Suro, Ini Saran untuk 11 Weton Tulang Wangi
Wellness
Jalan Kaki Lebih Lama Redakan Nyeri Punggung
Jalan Kaki Lebih Lama Redakan Nyeri Punggung
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau