Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?

Kompas.com - 17/04/2018, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada orang yang merasa jatuh cinta hanya dalam waktu sekejap. Tapi, ada juga yang butuh waktu lama untuk menyadarinya.

Lantas, berapa lamakah waktu yang benar-benar kita butuhkan untuk jatuh cinta?

Dawn Masler seorang pakar asmara dan penulis "Men Chase, Women Choose" mengatakan betapa sulitnya menentukan waktu yang dibutuhkan seseorang untuk jatuh cinta.

"Kami benar-benar tidak punya waktu yang tepat ketika dua orang jatuh cinta," paparnya.

Pendapat ini benar-benar berbeda dengan gagasan Dr Arthur Aron seorang profesor psikologi dari the State University of New York.

Menurut Aron, orang bisa saling jatuh cinta setelah satu kali pertemuan.

Berdasarkan riset yang pernah dilakukan oleh Aron, jika ada kesempatan berinteraksi dengan orang yang asing, lalu muncul serangkaian pertanyaan pribadi, apalagi dilakukan empat mata, dan ada masa saling mencuri pandang, bisa jadi rasa cinta akan muncul.

Sementara, Masler berpendapat, jatuh cinta adalah hal yang bersifat biologis. Oleh karena itu, kata dia, cinta pada pandangan pertama adalah sebuah kesalahan.

"Cinta pada pandangan pertama bukanlah cinta sesungguhnya, itu nafsu. Neurotransmitter norepinephrine yang menyebabkan perasaan berdebar dan berkeringat pada telapak tangan," paparnya.

"Ini seperti respons melawan atau lari, yang bersifat sementara. Jadi, cinta pada pandangan pertama membawa kalian cepat merasakan kedekatan dengan seseorang dan kemudian memudar," tambahnya.

Jika ini terdengar seperti hal paling tidak romantis yang pernah kalian dengar, jangan khawatir. Tidak semuanya buruk.

Ternyata, merasa dekat dengan seseorang juga bisa berkaitan dengan jatuh cinta, setidaknya untuk beberapa wanita.

Baca juga: Benarkah Patah Hati Bisa "Sembuh" dalam 11 Minggu?

Tidak ada garis waktu yang tepat untuk menunjukkan kapan seseorang jatuh cinta. Bahkan, Masler pun mengatakan perihal kapan kita jatuh cinta itu tergantung pada diri kita sendiri.

"Ketika seorang wanita membangun tingkat oksitosin dan dopamin, dia cenderung jatuh cinta. Dopamin dilepaskan ketika dia bersemangat dan oksitosin, ketika dia belajar untuk percaya atau ketika dia mencium seseorang," kata dia.

Sebenarnya, tingkat oksitosin wanita meningkat saat orgasme. Itulah sebabnya Masler berteori bahwa wanita lebih cenderung jatuh cinta ketika mereka intim dengan pasangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com