JAKARTA, KOMPAS.com - Jika tidak jatuh sakit, Puteri Indonesia 2006, Agni Pratistha Akardewi Kuswandoro, mungkin tak pernah memiliki ikatan dengan aktivitas lari.
Dara asal Jawa Tengah itu berkecimpung dalam dunia lari setelah divonis mengidap kista.
“Terapinya itu harus suntik yang bikin moody terus, dan akhirnya pilih lari untuk naikin endorphin-nya (senyawa kimia yang membuat seseorang merasa senang).”
Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN
Demikian dikatakan Agni saat ditemui Kompas.com, di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Aktivitas lari dipilih Agni karena diajak oleh teman dan kakaknya.
Bukan perkara mudah bagi dara kelahiran 1987 itu untuk masuk dalam dunia lari.
Baca juga: Solar Boost, Sepatu Lari yang Terinspirasi Teknologi NASA
Berkali-kali istri dari Ryan Anthony Monoarfa itu harus bergonta-ganti sepatu.
“Karena kan kalau sepatu lari, misalnya, enggak boleh sembarangan kan, jadi harus cari yang tepat,” ujarnya.
Saat awal-awal berlari, dia mengaku harus berjuang lebih keras, karena sebelumnya tidak pernah menggeluti aktivitas ini.
Baca juga: Kasus Prada Lucky, TNI AD Ungkap Ada Perwira Sengaja Izinkan Bawahan Lakukan Kekerasan
Seiring berjalan waktu, catatan dan nafas dia saat berlari pun beranjak membaik, yang akhirnya membawa dia untuk mulai mengikuti lomba lari.
Tercatat hingga kini sudah ada 10 perlombaan yang diikutinya.
Namun, aktivitas lari tersebut sempat terhenti pada tahun 2013, salah satunya karena cidera. Saat itu dia terpaksa beralih ke pilates.
Baca juga: Gaya Selena Gomez dengan Puma Hitam Putih di Klub Pilates
Sayangnya, pilates, lanjut Agni, tidak membuatnya mengeluarkan endorphin maksimal.
Belakangan, Agni mulai memberanikan diri untuk kembali berlari, dan mencoba menhubungkan antara nafas, lagu, dan denyut jantung saat berlari.
“Dan saya merasakan ada sesuatu yang menenangkan dan tidak jadi gampang marah,” kata Agni.
Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih
Akhirnya, setiap pukul 5-6 pagi, Agni menyempatkan waktu untuk berlari. Dia memulai dari lima kilometer, hingga berlanjut.
“Nah, saya beruntung, pas lagi rutin lari gini, diajak untuk Borobudur Marathon, ya pas lah, kenapa enggak,” kata Agni.
Agni menjadi brand ambassador Borobudur Marathon bersama sang kakak, Sigi Wimala.
Keduanya berencana ikut serta dalam Borobudur Marathon 2018 di kategori half marathon.
Baca juga: Borobudur Marathon Siap Digelar pada November 2018
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!