>
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Punya Karya, dari Perempuan untuk Perempuan...

Kompas.com - 29/07/2018, 15:01 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan Punya Karya. Ini adalah komunitas yang digagas oleh Ewindha Sari, seorang entrepreneurship perempuan, pemilik brand tas "Go To Sovie".

Seperti apa komunitas Perempuan Punya Karya (PPK)?

Ditemui di sela workshop "Womenpreneur Digital Acceleration", di Yogyakarta, Sabtu (28/7/2018), Ewindha mengisahkan awal mula ia mendirikan komunitas ini.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

Ia menyebutkan, tujuan PPK, pada intinya, ingin memberikan pencerahan dan menyemangati perempuan Indonesia untuk menjalani profesi sesuai passion mereka.

Organisasi ini eksis sejak Mei 2016.

Menurut Ewindha, selain dirinya, ada tiga orang lainnya yang berperan dalam aktivitas PPK. Mereka adalah Rifda Faticha, Ismarlina Mokodompit, dan Erny Kurniawati.

Sebagian besar kegiatan PPK adalah mengadakan workshop terkait entrepreneurship, financial, dan teknologi.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

"PPK lahir juga salah satunya karena saya terjun di dunia bisnis itu. Kami customer-nya perempuan. Terus lama kelamaan kayaknya kalau jualan aja kayaknya ga asik deh. Saya juga orangnya suka sosial, dalam arti membikinkan sebuah kegiatan atau komunitas," kata Ewindha.

Dalam setiap workshop yang diadakan, PPK mengundang para ahli sesuai bidangnya.

"Kami menyediakan seperti, misal kami wawancara orang-orang yang sukses. Dari itu kan dia punya kelebihan tersendiri, misal jago di bisnis, jago di kreativitas, nah di situ kami berkolaborasi," ujar Ewindha.

Baca juga: Soal Pembelian PT DNP, Kubu Dahlan Iskan: Tunjukkan Bukti, jika Tidak Jawa Pos Tak Tahu Malu

Workshop yang diadakan PPK ada yang berbayar, ada pula yang gratis.

"Kami sifatnya sosial. Kalau ada dana, workshop tidak berbayar (gratis), tapi kalau butuh printilan-printilan gitu ya berbayar," tutur Ewindha.

Lebih jauh, ia mengatakan, PPK ingin menyemangati perempuan dan memberikan edukasi untuk menjadi lebih aktif dan produktif.

Baca juga: PT Pelni Buka Lowongan Kerja hingga 18 Juli 2025, Cek Syaratnya

"Perempuan tuh paling ga harus melek semuanya (bisnis, self development, financial, teknologi). Karena perempuan mempunyai posisi vital, kalau punya anak kan juga akan mengajari anaknya," kata Ewindha.

"Ya kalau misal bisa digital marketing, siapa tahu bisa jualan. Entrepreneurship juga perlu, siapa tahu bisa mempunyai karyawan di rumah 1 atau 2 orang. Perempuan itu wawasannya harus luas," lanjut dia.

Workshop yang diselenggarakan oleh PPK ini dibuka untuk umum. Calon peserta hanya perlu mengisi formulir registrasi yang telah disediakan.

Baca juga: 29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat di Yogyakarta, Apa Alasannya?

"Kami ga buka membership, tapi kalau ada acara atau workshop, kita bisa saling sharing di dalamnya. Nanti tinggal registrasi gitu. Kami open buat banyak orang," ujar Ewindha.

Ke depannya, ia berharap dapat mengadakan workshop di luar daerah Yogyakarta.

Kompas TV Ada yang mengatakan harga akuisisi freeport cenderung kemahalan, tidak sedikit juga yang menuding bahwa divestasi Freeport adalah panggung pencitraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau