Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perbedaan Visi Misi Jokowi dan Prabow0 di Pilpres 2014 dan 2019

Kompas.com - 20/12/2018, 22:01 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mencatat, terdapat pergeseran prioritas dalam visi misi yang digagas kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden jika dibandingkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Pada Pilpres 2019, dua capres yang bertarung, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, juga berkompetisi pada pilpres lima tahun lalu.

Kala itu, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, sementara Prabowo dengan Hatta Rajasa.

Arif menilai, Jokowi-Ma'ruf Amin terlihat semakin memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan persoalan ekonomi.

Baca juga: Perbedaan Visi Misi Capres-Cawapres Menurut Analis Politik

"Kalau dibandingkan dengan 2014, dapat dikatakan bahwa Jokowi memberi perhatian yang semakin besar terhadap pembangunan kualitas manusia dan struktur ekonomi," ujar Arif.

Sementara, prioritas pada sektor keamanan serta tata kelola pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, dan demokratis, mendapat urutan yang lebih buncit pada Pilpres 2019.

Di sisi lain, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, terlihat mengusung aspek politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.

Menurut Arif, aspek tersebut tidak terlihat saat Prabowo maju sebagai capres bersama Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

"Ini sesuatu yang tidak didapati pada 2014. Jadi 2014 Prabowo-Hatta waktu itu memberi (dedikasi) yang sangat kuat terhadap problem-problem ekonomi, tapi tidak secara serius mengembangkan sebuah pandangan mengenai politik, hukum, pertahanan, dan keamanan pada saat itu," kata Arif.

Baca juga: Visi Misi 2 Paslon Capres-Cawapres Dinilai Beririsan pada Konsep Trisakti

Catatan lainnya, menurut Arif, terkait pembangunan infrastruktur. Ia menyoroti kritik keras dari pihak oposisi terhadap pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Jokowi-JK.

Ia mengingatkan bahwa saat Pilpres 2014, kedua paslon mengusung soal pembangunan infrastruktur. Namun, yang terjadi saat ini, isu itu dijadikan amunisi untuk menyerang petahana.

"Orang lupa bahwa pada visi misi Prabowo-Hatta dulu ada poin penting mengenai percepatan pembangunan infrastruktur. Ketika itu dilakukan oleh Jokowi, justru mendapatkan kritik keras, dan itu menjadi senjata andalan untuk memukul kubu Jokowi," ujar Arif.

Akan tetapi, Arif menilai, kedua paslon memiliki kelemahan yang sama dalam visi misi mereka. Hal itu adalah persoalan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terlihat dalam visi misi kedua paslon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com