Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Merah Menjadi Warna Resmi Saat Perayaan Imlek?

Kompas.com - Diperbarui 01/02/2022, 10:41 WIB
Wisnubrata

Editor


KOMPAS.com - Dari lentera, baju, hingga amplop berwarna merah. Pernahkan kamu bertanya mengapa warna merah sangat popular di Tiongkok, terlebih saat perayaan Imlek?

Sejarah menyebutkan bahwa semua hal itu berasal dari cerita soal Nian, binatang buas yang meneror penduduk desa di Tahun Baru, memakan tanaman, ternak, bahkan anak kecil.

Tetapi penduduk desa mengetahui bahwa banteng dengan kepala singa ini takut akan tiga hal; api, suara bising, dan warna merah.

Nian dikalahkan, dan sejak itu warna merah dianggap memberikan keberuntungan bagi diri sendiri dan semua orang.

Beruntung kamu tidak perlu mengalahkan Nian untuk merayakan Imlek, yang perlu kamu lakukan sekarang adalah menggunakan warna merah pada perayaan Imlek.

Baca juga: Serba-serbi Imlek: Awal Mula, Tradisi, hingga Pantangan

“Biasanya lentera merah digantung di depan pintu pada hari raya Imlek untuk menangkal nasib buruk,” ujar Karen Katz, penulis buku bergambar My First Chinese New Year yang terbit pada 2012.

Selain itu, hiasan-hiasan juga berwarna merah. Semua tak lepas dari usaha untuk mengusir Nian, monster yang pada mas kini melambangkan nasib buruk.

Pada perayaan Imlek, di Tiongkok orang akan memasang kembang api guna menghalau Nian. Ini barangkali festival kembang api terbesar di dunia, di mana orang menyalakan kembang api melebihi perayaan tahun baru masehi.

Selain itu, ada tradisi untuk menghidangkan makanan tertentu yang melambangkan berkah atau kekayaan, seperti jeruk dan ikan.

Tetap saja, cara yang paling populer untuk merayakan Imlek adalah dengan cara membagi angpao yang diisi dengan uang. Namun, seperti kado yang ditaruh di bawah pohon Natal, beberapa tradisi ditujukan untuk anak-anak dan angpao merah diberikan kepada mereka untuk mengusir roh jahat. 

Baca juga: Yang Perlu Diketahui dari Imlek, Sejarah dan Tradisinya

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau