Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2019, 14:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah cinta tak selalu berakhir bahagia. Kita mungkin sering mendengar adanya pihak yang depresi akibat putus cinta, bahkan hingga bunuh diri hanya karena masalah tersebut.

Kabar terbaru, seorang mahasiswa di Jatinangor, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tewas gantung diri, setelah sebelumnya sempat berselisih dengan kekasihnya.  

Nah, menghadapi kondisi patah hati atau pun sakit hati memang tidaklah mudah bagi sebagian orang.

Psikolog klinis Meity Arianty., STP., M.Psi menyebutkan, ada sejumlah faktor yang bisa melatari rasa marah, sedih, dan dendam tersebut.

Seperti kekerasan dalam hubungan, merasa tidak dihargai, perpisahan, perselingkuhan, tidak adanya restu orangtua, dan lain sebagainya.

Baca juga: Bukan Penyakit, Kenapa Bunuh Diri Bisa ‘Menular’?

"Semua itu yang biasanya mendasari seseorang mengalami stres, sakit hati, cemas, marah, rasa bersalah, panik dan depresi."

Begitu kata Mei ketika dihubungi melalui pesan singkat pada Minggu (10/3/2019).

Kondisi tersebut membuat beberapa orang mencari perhatian sang mantan pasangan. Ada pula yang ingin membuat mantannya menyesali perbuatannya.

Baca juga: Mulai Rp 45.000, Ini Daftar Kereta Tarif Khusus dari Jogja dan Rutenya per Juli 2025

Namun, beberapa orang justru gelap mata, sehingga tidak dapat berpikir sehat dan realistis.

Di pikiran mereka, kata Mei, hanyalah urusan sakit hati, marah, malu, dan tidak bisa menerima kenyataan.

Mereka tak lagi memikirkan orang-orang sekitar yang mungkin akan terdampak jika mereka bertindak sesuatu yang melampaui batas.

"Mereka merasa tidak memiliki jalan keluar lain selain pergi jauh dan kalau bisa menghilang (bunuh diri)," ucap dia.

Baca juga: Cerita Michael Phelps Melawan Depresi dan Pikiran Bunuh Diri..

Mencegah bunuh diri karena hati

Bunuh diri karena masalah hati bukan tidak bisa dicegah.

Demi menghindari hal itu terjadi, yang terutama adakah mengupayakan terus penanaman pentingnya prioritas logika dibanding perasaan.

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Terkini Lainnya
Bagaimana Cara Menyikat Gigi yang Benar? Ini Jawaban Dokter Gigi
Bagaimana Cara Menyikat Gigi yang Benar? Ini Jawaban Dokter Gigi
Wellness
40 Kata-kata Motivasi Kerja Hari Senin agar Semangat Hadapi Awal Pekan
40 Kata-kata Motivasi Kerja Hari Senin agar Semangat Hadapi Awal Pekan
Wellness
Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog
Ini Bahaya Anak Main Gadget Tanpa Batasan Menurut Psikolog
Parenting
Kanker Ovarium Bisa Disebabkan oleh Gaya Hidup? Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Bisa Disebabkan oleh Gaya Hidup? Ini Kata Dokter
Wellness
Ketika Pasangan Selingkuh, Jangan Langsung Dengar Kata Orang, Kenapa?
Ketika Pasangan Selingkuh, Jangan Langsung Dengar Kata Orang, Kenapa?
Relationship
Kanker Ovarium Jadi Silent Killer yang Sering Disangka Maag, Ini Kata Dokter
Kanker Ovarium Jadi Silent Killer yang Sering Disangka Maag, Ini Kata Dokter
Wellness
KPAI Soroti Anak Kehilangan Hak Bermain yang Sehat dan Dampak Negatif Gadget
KPAI Soroti Anak Kehilangan Hak Bermain yang Sehat dan Dampak Negatif Gadget
Parenting
Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Kusut Menurut Pakar, Pahami Penyebab
Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Kusut Menurut Pakar, Pahami Penyebab
Beauty & Grooming
Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh Menurut Psikolog, Tak Hanya Marah
Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh Menurut Psikolog, Tak Hanya Marah
Relationship
Fenomena Rojali di Mal, Tanda Daya Beli Masyarakat Belum Pulih?
Fenomena Rojali di Mal, Tanda Daya Beli Masyarakat Belum Pulih?
Wellness
Taubat Setelah Selingkuh, Ini 4 Langkah agar Pasangan Kembali Percaya Menurut Psikolog
Taubat Setelah Selingkuh, Ini 4 Langkah agar Pasangan Kembali Percaya Menurut Psikolog
Relationship
JF3 Gandeng Industri Fashion Korea, Buka Peluang Desainer Lokal Tampil di Busan
JF3 Gandeng Industri Fashion Korea, Buka Peluang Desainer Lokal Tampil di Busan
Fashion
5 Kelemahan Zodiak Leo, Haus Validasi
5 Kelemahan Zodiak Leo, Haus Validasi
Wellness
Leo Cocok dengan Zodiak Apa? Ini 5 Pasangan Potensialnya
Leo Cocok dengan Zodiak Apa? Ini 5 Pasangan Potensialnya
Wellness
Psikolog: Anak Bisa Lepas dari Gadget Asalkan Orangtua Aktif Menemani Bermain
Psikolog: Anak Bisa Lepas dari Gadget Asalkan Orangtua Aktif Menemani Bermain
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau