Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2019, 11:43 WIB
Wisnubrata

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com - Siang itu, di sela acara makan, Flora Tobing memperlihatkan tiga gambar dalam satu layar yang berada di hadapan kami.

Gambar pertama adalah Gunung Salak, di sebelahnya ada gambar bangunan kuno seperti kuil atau istana, dan yang ketiga gambar tetesan air yang membentuk gelombang.

Flora yang adalah brand manager Aqua Reflections menjelaskan, ketiga gambar itu sebenarnya saling terkait. Bagaimana hubungannya?

"Gambar pertama adalah Gunung Salak, tempat sumber air untuk Aqua Reflections berada. Lalu bangunan itu adalah peninggalan kerajaan Salakanagara di kaki Gunung Salak. Sedangkan air menunjukkan produk kami yang berasal dari sana," ujarnya.

Ketiga unsur itulah yang kemudian diambil dalam desain botol Aqua Reflections terbaru, yang diperkenalkan Rabu siang (10/4/2019).

Berbeda dengan desain sebelumnya yang penuh ornamen, desain terbaru yang diterapkan pada botol kaca ini berupa tulisan tentang kisah air yang ada dalam botol tersebut.

Selain itu ada juga semacam logo yang berbentuk seperti tetesan air, namun sekaligus menyerupai bentuk Gunung Salak.

"Desain ini terinspirasi dari kemurnian air yang berasal dari satu sumber di Gunung Salak. Perjalanan yang dimulai dari sacred home tersebut, membuatnya tersaring melalui bebatuan vulkanis yang telah ada selama ratusan tahun, menyatu dengan mineral baik yang menjadikan setiap tetes dalam Aqua Reflections ini istimewa," ujar Flora.

Sumber air Aqua Reflections terletak di Lido, sebuah kawasan yang dilindungi dan diawasi melalui studi geologi dan hidrologi, di mana setiap fase perjalanan air dianalisa untuk memahami asal muasalnya.

Kawasan ini berada di kaki Gunung Salak, yang nama aslinya datang dari bahasa Sansekerta “Salaka” yang berarti perak.

Menurut Indarto Sutardi, direktur brand marketing Aqua, sumber air yang berada di Gunung Salak itu hanya digunakan untuk Aqua Reflections saja.

"Walau rasa airnya mungkin sama, namun berdasarkan penelitian, air dari sini memiliki komposisi mineral yang dianggap terbaik, sehingga kami menggunakannya untuk produk ini," ujar Indarto.

Dia bercerita, air dari Gunung Salak ini berulang kali diuji dengan berbagai parameter, dan hasilnya istimewa karena mendapatkan kandungan mineral dari bebatuan di sekitarnya.

Selain desain berbeda, botol baru ini juga tidak lagi menggunakan selubung plastik seperti sebelumnya. Artinya, tulisan dan gambar yang ada, dicetak langsung pada permukaan botol.

"Ini adalah bagian dari kampanye Aqua untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia," ujar Indarto.

Karena temanya sumber air di Gunung Salak, maka hari itu kami pun makan siang dengan menu yang banyak dijumpai di daerah Bogor, asinan, nasi liwet, dan dadar gulung... Nyamm..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Cara Aman Mencoba Skincare Baru Menurut Dokter, Jangan Sekaligus
Ini Cara Aman Mencoba Skincare Baru Menurut Dokter, Jangan Sekaligus
Beauty & Grooming
Benarkah Blue Light Gadget Bikin Kulit Cepat Keriput? Ini Kata Dokter
Benarkah Blue Light Gadget Bikin Kulit Cepat Keriput? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Noore Perkenalkan Noore Padel Club, Wadah Baru untuk Perempuan Pencinta Olahraga
Noore Perkenalkan Noore Padel Club, Wadah Baru untuk Perempuan Pencinta Olahraga
Wellness
Benarkah Stres Bikin Rambut Cepat Beruban? Ini Penjelasan Dokter
Benarkah Stres Bikin Rambut Cepat Beruban? Ini Penjelasan Dokter
Beauty & Grooming
10 Kebiasaan Anak-Anak Pintar yang Bisa Ditiru Orangtua di Rumah
10 Kebiasaan Anak-Anak Pintar yang Bisa Ditiru Orangtua di Rumah
Parenting
Dikritik Jual Sandal Mirip Kolhapuri, Prada Gandeng Pengrajin Lokal untuk Koleksi 'Made in India'
Dikritik Jual Sandal Mirip Kolhapuri, Prada Gandeng Pengrajin Lokal untuk Koleksi "Made in India"
Fashion
Fenomena Rojali Muncul, APPBI: Daya Beli Kelas Menengah Bawah Menurun
Fenomena Rojali Muncul, APPBI: Daya Beli Kelas Menengah Bawah Menurun
Wellness
Bagaimana Cara Merawat Batik Tulis agar Awet? Jangan Disetrika
Bagaimana Cara Merawat Batik Tulis agar Awet? Jangan Disetrika
Fashion
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Bermasalah di Australia Tak Didistribusikan di Indonesia
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Bermasalah di Australia Tak Didistribusikan di Indonesia
Wellness
Bagi-bagi Susu Gratis di Pesawat untuk Anak, Inisiatif Unik Sambut Kembali ke Sekolah
Bagi-bagi Susu Gratis di Pesawat untuk Anak, Inisiatif Unik Sambut Kembali ke Sekolah
Parenting
Mengapa Kulit Berminyak Tetap Butuh Moisturizer? Ini Jawaban Dokter
Mengapa Kulit Berminyak Tetap Butuh Moisturizer? Ini Jawaban Dokter
Beauty & Grooming
Kalbe Tegaskan Produk Blackmores Bermasalah di Australia Tidak Terdaftar di Indonesia
Kalbe Tegaskan Produk Blackmores Bermasalah di Australia Tidak Terdaftar di Indonesia
Wellness
Risiko Stunting dan Bayi BBLR dari Kesehatan Gigi Ibu Hamil yang Buruk
Risiko Stunting dan Bayi BBLR dari Kesehatan Gigi Ibu Hamil yang Buruk
Wellness
Jeremy Thomas Tak Suka Koleksi Barang, Ini Alasannya
Jeremy Thomas Tak Suka Koleksi Barang, Ini Alasannya
Fashion
Rambut Beruban Sebelum Umur 30 Tahun, Apakah Normal?
Rambut Beruban Sebelum Umur 30 Tahun, Apakah Normal?
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sederet Mobil yang Bakal Mejeng di GIIAS 2025
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau