Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Olahraga Berlebihan Justru Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com - 26/02/2020, 21:11 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga bisa memberikan dampak kesehatan yang positif terhadap tubuh. Namun, alih-alih sehat, olahraga terlalu keras atau berlebihan justru berdampak sebaliknya.

Presenter sekaligus Brand Ambassador merek perlengkapan olahraga Under Armour, Deddy Corbuzier mengatakan dirinya juga membatasi diri agar tak berlebihan dalam berolahraga.

Saat ditemui pada peluncuran sepatu lari Under Armour HOVR Machina, Deddy ditanya mengenai olahraga lari.

 

Bagi ayah satu anak itu, lari sebagai olahraga kardio sangat penting terutama untuk melatih jantung dan membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Mau Sehat? Rajin Olahraga Saja Enggak Cukup

Namun, idealnya lari dilakukan secara bertahap.

"Kalau orang baru mulai, jangan terlalu jauh jangan terlalu capek. Kalau lagi capek juga jangan dipaksakan."

"Namanya fitness harus fit (sehat) dulu baru ikut fitness," kata Deddy saat ditemui di Senayan City, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2020).

Dari beragam jenis olahraga yang ada, Deddy juga lebih memilih melakukan latihan angkat beban. Baginya, angkat beban merupakan olahraga yang cenderung bisa dikontrol oleh diri sendiri serta tidak bergantung pada orang lain.

Berbeda dengan olahraga permainan, seperti futsal, sepak bola, basket dan lainnya yang lebih kompetitif.

"Kalau angkat beban, saya capek ya saya taruh (bebannya). Istirahat dulu baru angkat lagi. Kalau futsal kadang enggak bisa berhenti atau tidak tahu kalau lagi capek," kata Deddy.

Baca juga: Cara Deddy Corbuzier Batasi Olahraga Agar Tak Berlebihan

Bahaya olahraga berlebihan

Seperti diberitakan Kompas.com pada 6 Desember 2018, olahraga yang dilakukan dalam kondisi tubuh kelelahan atau kurang istirahat justru akan membawa dampak buruk.

Instruktur zumba dan owner Sana Studio, Laila Munaf menjelaskan, olahraga yang dilakukan saat tubuh berada dalam kondisi kelelahan bisa dapat menaikkan detak jantung menjadi sangat tinggi, sekalipun gerakan yang dilakukan terbilang sederhana.

Apalagi, jika orang tersebut sudah bangun sejak subuh untuk beraktivitas dan melakukan olahraga di malam hari.

Baca juga: Olahraga Intensitas Tinggi Berlebih Berisiko bagi Jantung

Selain berakibat pada jantung, memaksakan olahraga ketika kondisi tubuh tidak bugar juga bisa meningkatkan risiko cedera.

"Kalau badan tidak fit, otot yang biasanya kuat (bisa) menjadi tidak kuat lalu keseleo, lah, punggung tidak enak, pingsan juga bisa, kurang oksigen ke kepala, jantung mendadak berhenti juga mungkin," kata Laila.

Lalu, apa ukuran olahraga dikatakan "berlebihan"?

Laman Business Insider pernah memuat tentang topik ini. Porsi olahraga sebetulnya berbeda bagi masing-masing orang dan bergantung pada faktor seperti usia, kesehatan dan jenis olahraga.

Namun, secara umum Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan orang dewasa untuk melakukan olahraga moderat 5 jam per minggu atau 2,5 jam olahraga intensiras tinggi per minggu atau kombinasi keduanya.

Baca juga: Olahraga Jangan Cuma Asal Sering, Apa Alasannya?

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ini Cara Aman Mencoba Skincare Baru Menurut Dokter, Jangan Sekaligus
Ini Cara Aman Mencoba Skincare Baru Menurut Dokter, Jangan Sekaligus
Beauty & Grooming
Benarkah Blue Light Gadget Bikin Kulit Cepat Keriput? Ini Kata Dokter
Benarkah Blue Light Gadget Bikin Kulit Cepat Keriput? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Noore Perkenalkan Noore Padel Club, Wadah Baru untuk Perempuan Pencinta Olahraga
Noore Perkenalkan Noore Padel Club, Wadah Baru untuk Perempuan Pencinta Olahraga
Wellness
Benarkah Stres Bikin Rambut Cepat Beruban? Ini Penjelasan Dokter
Benarkah Stres Bikin Rambut Cepat Beruban? Ini Penjelasan Dokter
Beauty & Grooming
10 Kebiasaan Anak-Anak Pintar yang Bisa Ditiru Orangtua di Rumah
10 Kebiasaan Anak-Anak Pintar yang Bisa Ditiru Orangtua di Rumah
Parenting
Dikritik Jual Sandal Mirip Kolhapuri, Prada Gandeng Pengrajin Lokal untuk Koleksi 'Made in India'
Dikritik Jual Sandal Mirip Kolhapuri, Prada Gandeng Pengrajin Lokal untuk Koleksi "Made in India"
Fashion
Fenomena Rojali Muncul, APPBI: Daya Beli Kelas Menengah Bawah Menurun
Fenomena Rojali Muncul, APPBI: Daya Beli Kelas Menengah Bawah Menurun
Wellness
Bagaimana Cara Merawat Batik Tulis agar Awet? Jangan Disetrika
Bagaimana Cara Merawat Batik Tulis agar Awet? Jangan Disetrika
Fashion
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Bermasalah di Australia Tak Didistribusikan di Indonesia
BPOM Pastikan Produk Blackmores yang Bermasalah di Australia Tak Didistribusikan di Indonesia
Wellness
Bagi-bagi Susu Gratis di Pesawat untuk Anak, Inisiatif Unik Sambut Kembali ke Sekolah
Bagi-bagi Susu Gratis di Pesawat untuk Anak, Inisiatif Unik Sambut Kembali ke Sekolah
Parenting
Mengapa Kulit Berminyak Tetap Butuh Moisturizer? Ini Jawaban Dokter
Mengapa Kulit Berminyak Tetap Butuh Moisturizer? Ini Jawaban Dokter
Beauty & Grooming
Kalbe Tegaskan Produk Blackmores Bermasalah di Australia Tidak Terdaftar di Indonesia
Kalbe Tegaskan Produk Blackmores Bermasalah di Australia Tidak Terdaftar di Indonesia
Wellness
Risiko Stunting dan Bayi BBLR dari Kesehatan Gigi Ibu Hamil yang Buruk
Risiko Stunting dan Bayi BBLR dari Kesehatan Gigi Ibu Hamil yang Buruk
Wellness
Jeremy Thomas Tak Suka Koleksi Barang, Ini Alasannya
Jeremy Thomas Tak Suka Koleksi Barang, Ini Alasannya
Fashion
Rambut Beruban Sebelum Umur 30 Tahun, Apakah Normal?
Rambut Beruban Sebelum Umur 30 Tahun, Apakah Normal?
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau