Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tanda Kamu Mengonsumsi Karbohidrat Terlalu Banyak

Kompas.com - 21/07/2020, 23:16 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Tubuh memang membutuhkan karbohidrat agar dapat berfungsi dengan baik.

Akan tetapi, penting untuk menjaga tingkat kesehatan makronutrien karena terlalu banyak karbohidrat juga memiliki efek negatif yang dapat merusak pola makan dan berkontribusi pada masalah kesehatan.

Karbohidrat membantu bahan bakar mengaktifkan kerja otot, mendukung fungsi otak, meningkatkan suasana hati dan memori yang lebih baik, serta berbagai manfaat lainnya.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat favorit, seperti roti, pasta, sereal, dan nasi, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan resistensi insulin.

Baca juga: Diet Keto atau Diet Rendah Karbohidrat, Mana Lebih Baik?

Itulah mengapa memiliki jumlah yang tepat penting untuk mencegah karbohidrat melakukan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan. Kebutuhan karbohidrat pribadi tergantung pada usia, tingkat aktivitas, dan metabolisme.

Meskipun setiap orang membutuhkan karbohidrat dalam jumlah berbeda, setiap orang harus mendapatkan kualitas karbohidrat yang sama.

Orang-orang harus fokus pada karbohidrat kompleks, yaitu karbohidrat yang dicerna secara lambat, seperti roti gandum 100 persen, lentil, kacang-kacangan, dan buah-buahan, serta sayuran utuh.

"Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan asupan karbohidrat 45 hingga 65 persen dari total kalori harian," kata Erin Palinski-Wade, ahli diet terdaftar dan ahli diabetes bersertifikat yang berbasis di New Jersey.

"Jika berdasarkan diet 2.000 kalori, berarti 225 hingga 325 gram karbohidrat per hari."

Baca juga: Tips Menjalani Diet Rendah Karbohidrat bagi Pemula

Mungkin sulit untuk menentukan jumlah karbohidrat yang tepat untuk tubuh. Akan tetapi, ada beberapa hal yang memudahkan kita untuk mengetahui apakah sudah makan terlalu banyak karbohidrat, yang mana ini dapat memandu kita menerapkan pola makan yang lebih sehat dan menghindari efek berbahaya dari karbohidrat, yaitu sebagai berikut: 

1. Berat badan naik atau sulit menurunkan berat badan

Beberapa orang berjuang untuk menurunkan berat badan, meskipun telah aktif berolahraga dan menerapkan pola makan sehat. Bisa jadi, ini karena adanya karbohidrat ekstra dalam makanan mereka.

Baca juga: DPR Setujui Abolisi untuk Tom Lembong

Makan terlalu banyak karbohidrat sederhana, berarti memberi tubuh lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan.

Selain itu, karbohidrat sederhana juga mengandung gula lebih sederhana dibandingkan dengan karbohidrat kompleks.

"Penelitian telah menemukan bahwa diet tinggi gula tambahan dikaitkan dengan pinggang yang lebih luas dan peningkatan kadar lemak visceral (lemak perut), lemak berbahaya yang dapat meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2," kata Palinski-Wade.

Baca juga: Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat jika Ingin Berat Badan Turun?

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Parenting
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Fashion
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Wellness
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Wellness
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Relationship
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
Parenting
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Wellness
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Beauty & Grooming
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Beauty & Grooming
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Beauty & Grooming
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Beauty & Grooming
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
Fashion
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
Beauty & Grooming
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau