Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Anak Stunting dengan Perhatikan Sistem Sanitasi Lingkungan

Kompas.com - 27/07/2020, 15:49 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada 2019, akses sanitasi di Indonesia baru mencapai 78 persen dari sekitar 65 juta kepala keluarga.

Artinya, Indonesia belum mencapai 100 persen Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) seperti yang telah ditetapkan Kemenkes.

Pasalnya, masih ada 15 juta kepala keluarga yang masih melakukan perilaku buang air besar (BAB) sembarangan di tempat terbuka.

Umumnya, perkotaan yang memiliki perkampungan padat penduduk atau perkampungan bantaran sungai melakukan perilaku BAB sembarangan dengan alasan tidak adanya fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang memadai.

Baca juga: Cara Membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak

Padahal, perilaku tersebut bisa berakibat fatal bagi kesehatan lingkungan. Maka dari itu, pemerintah selalu menggalakkan kampanye Stop BAB Sembarangan.

BAB sembarangan berhubungan erat dengan penyakit infeksi cacing atau biasa disebut cacingan. Hal ini dikarenakan tinja atau kotoran manusia merupakan media berkembangnya bibit penyakit menular.

Kotoran akibat BAB sembarangan yang berada di lingkungan terbuka adalah lahan subur perkembangbiakan cacing. Umumnya telur cacing bertahan di lingkungan yang lembap, kemudian berkembang menjadi telur infektif.

Telur cacing yang ada di tanah tersebut sangat mungkin tertelan masuk ke dalam pencernaan anak. Sebab, anak-anak yang bermain tanah dan tidak langsung mencuci tangan memiliki risiko besar terinfeksi cacing.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Jamban di Indonesia, Mana yang Lebih Sehat?

Jika cacing berkembang biak pada tubuh si kecil pada periode emas pertumbuhan anak akan menempel pada usus dan menyerap zat-zat nutrisi pada tubuhnya. Lama kelamaan anak pun bisa mengalami kekurangan gizi yang membuatnya terkena stunting.

Begitu juga jika ibu hamil yang terkena cacingan, karena upaya cegah stunting sudah dimulai sejak kehamilan atau 1.000 hari pertama kehidupan.

Sanitasi yang baik bisa cegah stunting

Menurut Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes, stunting tak hanya dipicu asupan gizi yang tidak mencukupi, tetapi juga sanitasi yang buruk.

Sanitasi yang buruk bukan hanya sekadar perilaku BAB sembarangan, tetapi juga jamban dengan septic tank yang tidak disedot dengan baik secara rutin. Hal tersebut memungkinkan terjadinya kebocoran yang dapat mencemari air tanah.

Baca juga: Cegah Anak Stunting, Perhatikan Gizi dan Kebersihan

Jika ibu hamil atau anak pada periode emas pertumbuhannya mengonsumsi atau membersihkan diri dengan air tanah tercemar tersebut, maka risiko terena stunting sangat besar.

Risiko terkena stunting ini didapatkan saat mereka mulai mengalami gangguan pencernaan berkepanjangan, seperti diare kronis, tifus, cacingan, hingga hepatitis.

Selama ini, diare biasa diangap sebagai penyakit sepele. Padahal, jika gangguan pencernaan ini terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan akibatnya anak bisa terkena stunting.

Sebab, tubuh kehilangan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan sehingga asupan gizinya tifak terpenuhi. Kasus kekurangan nutrisi yang berlarut merupakan gerbang awal dari stunting pada anak.

Baca juga: Penerapan PHBS di Sekolah Saat Adaptasi Kebiasaan Baru

Masalah ini juga memicu terjadinya tifus yang dapat membuat anak kehilangan nafsu makan dan memperbesar risiko anak terkena stunting.

Mulai sekarang, Genbest bisa mencari informasi lainnya mengenai seputar kesehatan bayi, remaja putri, ibu hamil, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting lewat laman https://genbest.id/. Yuk sadar stunting dimulai dari diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya
6 Penyebab Seseorang Melakukan Ghosting dalam Hubungan, Takut Komitmen
6 Penyebab Seseorang Melakukan Ghosting dalam Hubungan, Takut Komitmen
Relationship
Hindari Drama Pagi Hari, Ini Cara agar Anak Berangkat Sekolah dengan Bahagia
Hindari Drama Pagi Hari, Ini Cara agar Anak Berangkat Sekolah dengan Bahagia
Parenting
3 Jenis Operasi Plastik Hidung, dari Silikon hingga Tulang Rawan
3 Jenis Operasi Plastik Hidung, dari Silikon hingga Tulang Rawan
Beauty & Grooming
6 Tas Branded Pria di Lelang KPK 2025, Ada Tas LV Seharga Rp 10 Jutaan
6 Tas Branded Pria di Lelang KPK 2025, Ada Tas LV Seharga Rp 10 Jutaan
Fashion
Mengenal Hifu Treatment di Eva Mulia Clinic, Perawatan Pengencang Kulit Wajah
Mengenal Hifu Treatment di Eva Mulia Clinic, Perawatan Pengencang Kulit Wajah
Beauty & Grooming
Apa Itu Ghosting? Arti, Penyebab, dan Dampaknya dalam Hubungan
Apa Itu Ghosting? Arti, Penyebab, dan Dampaknya dalam Hubungan
Relationship
Fenomena Manusia Tikus oleh Gen Z Bukan Ajang Adu Nasib Antar-Generasi
Fenomena Manusia Tikus oleh Gen Z Bukan Ajang Adu Nasib Antar-Generasi
Wellness
Tips Anak Tidur Siang Nyenyak, Jauhi dari Gadget dan Mainan Berisik
Tips Anak Tidur Siang Nyenyak, Jauhi dari Gadget dan Mainan Berisik
Parenting
BLACKPINK Akan Konser di Jakarta 2025, Intip Gayanya dari Timeless sampai Futuristik
BLACKPINK Akan Konser di Jakarta 2025, Intip Gayanya dari Timeless sampai Futuristik
Fashion
Pilates untuk Pemula, Cara Aman hingga Manfaatnya Menurut Instruktur
Pilates untuk Pemula, Cara Aman hingga Manfaatnya Menurut Instruktur
Wellness
Apa Itu Pembalut Biomaterial? Simak Manfaatnya untuk Kesehatan dan Lingkungan
Apa Itu Pembalut Biomaterial? Simak Manfaatnya untuk Kesehatan dan Lingkungan
Wellness
4 Cara Mengoptimalkan Tidur Siang Anak, Jangan Terlalu Sore
4 Cara Mengoptimalkan Tidur Siang Anak, Jangan Terlalu Sore
Parenting
Cara Mudah Membujuk Anak untuk Tidur Siang
Cara Mudah Membujuk Anak untuk Tidur Siang
Parenting
Syifa Hadju Beberkan Caranya Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Syifa Hadju Beberkan Caranya Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Wellness
Menghadapi Fenomena Manusia Tikus pada Gen Z, 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua
Menghadapi Fenomena Manusia Tikus pada Gen Z, 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau