Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2020, 12:10 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com – Sudah melakukan olahraga rutin hampir setiap hari dan menjaga makanan, tapi tetap saja berat badan masih bertambah? Jangan kecil hati, karena penyebabnya bisa jadi timbunan lemak perut yang sulit dihilangkan.

Lemak di sekitar perut memang bandel. Apalagi penyebabnya seringkali bukan karena faktor makanan, melainkan dipengaruhi oleh kadar hormon.

Penelitian menunjukkan, wanita pasca-menopause yang mendapatkan terapi pengganti hormone memiliki lemak perut lebih sedikit dibanding yang tidak mendapat terapi.

Kendati begitu, ada beberapa cara alami untuk membantu mengendalikan kadar hormonal, misalnya saja menghindari makanan yang diproses, menghindari alkohol, produk susu, dan kafein.

Kenali tandanya

Ketahui dulu apakah timbunan lemak perut kita disebabkan karena faktor hormonal atau pola makan yang tidak dijaga:

- Lingkar pinggang bertambah walau sudah mengatur pola makan
Jika selama ini perut Anda relatif “rata” dan mendadak seiring bertambahnya usia menjadi buncit, kemungkinan besar disebabkan faktor hormonal.

“Seiring dengan usia, tubuh menjadi resisten pada insulin, sehingga tubuh cenderung menyimpan lemak ketimbang membakarnya. Pada wanita menjelang menopause, kadar estrogennya lebih dominan yang juga mendorong resistensi insulin,” kata dokter Sara Gottfried.

Baca juga: Mengganti Kopi dengan Teh Bisa Membantu Bakar Lemak Perut Membandel

- Lebih menyukai makanan manis
Resistensi insulin bukan hanya memicu diabetes tetapi juga punya efek sekunder pada hormon, yaitu meningkatkan kadar leptin. Ini adalah hormon yang memberi sinyal pada tubuh saat kita kenyang.

Peningkatan leptin ternyata tidak membuat kita jadi malas makan. Peningkatan hormon ini secara konsisten akan menyebabkan disfungsi reseptor leptin. Akibatnya, sinyal untuk berhenti makan akan ikut terganggu. Kita pun jadi ingin terus makan.

- Mood berantakan
Wanita yang akan masuk ke tahun-tahun menopause mengalami fluktuasi estrogen. Pengaruhnya bukan hanya membuat mood swing tapi juga penumpukan lemak di sekitar pinggang.

“Jika di usia ini Anda kesulitan mengurangi berat badan, jangan menyalahkan diri karena kurang disiplin. Biasanya disebabkan karena hormone tubuh kita sendiri,” kata Gottfried.

Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan seperti pola makan dan olahraga rutin. Perbanyak asupan serat dan vitamin.

Baca juga: 8 Kebiasaan Makan di Berbagai Negara yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

- Selalu merasa stres
Hormon lain yang berpengaruh pada lemak perut adalah kortisol. Sering disebut sebagai hormon stres, kadar kortisol naik ketika kita merasa cemas. Kortisol yang cenderung tinggi ini dapat membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.

- Kelelahan tapi susah tidur
Insomnia dan merasa kelelahan adalah tanda khas lain pengaruh hormon. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan yang memicu stress dan insomnia. Semua ini akan membuat kadar hormon jadi berantakan dan berkurangnya hormon yang bertanggung jawab pada pertumbuhan otot dan kesehatan secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya
Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya
Fashion
Hari Kebaya Nasional 2025, Mengenal Sejarah di Balik Kebaya Kartini
Hari Kebaya Nasional 2025, Mengenal Sejarah di Balik Kebaya Kartini
Fashion
Cerita Anak Muda Indonesia yang Menunda Menikah, Bukan karena Takut
Cerita Anak Muda Indonesia yang Menunda Menikah, Bukan karena Takut
Relationship
Mencegah Kulit Kendur Setelah Turun Berat Badan
Mencegah Kulit Kendur Setelah Turun Berat Badan
Wellness
Cerita MJ yang Sempat Jadi Anak Binaan LPKA Jakarta, Tak Ingin Ulangi Kesalahan
Cerita MJ yang Sempat Jadi Anak Binaan LPKA Jakarta, Tak Ingin Ulangi Kesalahan
Parenting
Obat Rambut Rontok Ini Harus Terus Diminum dalam Jangka Panjang? Ini Kata Dokter
Obat Rambut Rontok Ini Harus Terus Diminum dalam Jangka Panjang? Ini Kata Dokter
Wellness
5 Gaya Kebaya Selebritas untuk Inspirasi Hari Kebaya Nasional, Sherina hingga Putri Marino
5 Gaya Kebaya Selebritas untuk Inspirasi Hari Kebaya Nasional, Sherina hingga Putri Marino
Fashion
9 Gaya Hidup Sehat ala Jeff Bezos, Termasuk Bebas Ponsel di Pagi Hari
9 Gaya Hidup Sehat ala Jeff Bezos, Termasuk Bebas Ponsel di Pagi Hari
Wellness
70 Ucapan Hari Kebaya Nasional 2025 dan Link Twibbonnya
70 Ucapan Hari Kebaya Nasional 2025 dan Link Twibbonnya
Fashion
Bahaya Konsultasi Medis lewat AI Tanpa Pendampingan Dokter, Ini Risikonya
Bahaya Konsultasi Medis lewat AI Tanpa Pendampingan Dokter, Ini Risikonya
Wellness
Vanessa Kirby hingga Pedro Pascal, Intip Gaya Selebritis di Premiere Fantastic Four: First Steps 
Vanessa Kirby hingga Pedro Pascal, Intip Gaya Selebritis di Premiere Fantastic Four: First Steps 
Fashion
Mengenal Kebaya Janggan yang Elegan untuk Hari Kebaya Nasional 2025
Mengenal Kebaya Janggan yang Elegan untuk Hari Kebaya Nasional 2025
Fashion
Perayaan Hari Anak Nasional 2025 di TMII, Tekankan Pentingnya Bermain
Perayaan Hari Anak Nasional 2025 di TMII, Tekankan Pentingnya Bermain
Parenting
Kunci Maia Estianty Hidup Sehat sampai Tua, Hindari Orang Toxic dan Jaga Pola Makan
Kunci Maia Estianty Hidup Sehat sampai Tua, Hindari Orang Toxic dan Jaga Pola Makan
Wellness
Ini Cara Melindungi Kulit dari Efek Blue Light Gadget Menurut Dokter
Ini Cara Melindungi Kulit dari Efek Blue Light Gadget Menurut Dokter
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau