>
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2020, 14:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Beberapa hari dalam hidup kita pernah mengalami berusaha untuk menutup mata, melupakan tumpukan pekerjaan dan penat yang dialami seharian penuh.

Tubuh dan mata begitu lelah. Kita ingin sekali tidur.

Sayangnya, kita justru sulit tidur. Hal ini benar-benar bikin frustrasi.

Pernahkah kamu mengalami hal demikian?

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Setiap orang memiliki ritme sirkadian, yang mencatat waktu internal tubuh dalam periode 24 jam.

Menurut penulis "The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How To Fix It", W. Christopher Winter, MD, sistem ini menggunakan terang, gelap dan jam biologis kita untuk mengatur suhu tubuh, metabolisme, hormon (termasuk melatonin), dan tidur.

Kamu tidak bisa tidur meski lelah, bisa jadi karena sindrom fase tidur tertunda.

Baca juga: Ciri Orang Cerdas Menurut Psikolog, Einstein, dan Socrates

Dilansir Healthline, ini terjadi karena kamu tertidur dua jam lebih lambat dari waktu yang dianggap normal, sehingga sulit bangun di pagi hari. 

Atau, bisa juga waktu tidurmu tertunda hingga matahari terbit. Kombinasi itu membuatmu tetap sulit tertidur meski sudah sangat lelah dan mengantuk.

Namun, di samping alasan tersebut, beberapa alasan berikut mungkin menjadi alasan lainnya:

Baca juga: Pemerintah Revisi Data Penerima Bansos Juli 2025, Cek NIK KTP Anda

1. Tidur siang
Tidur siang sebetulnya memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan.

Namun, strategi tidur siang yang salah dapat membuat kita tetap terjaga ketika tubuh seharusnya tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang yang terlalu lama di sore hari dapat menyebabkan kita lebih sulit tidur, kurang tidur, dan lebih sering terbangun di malam hari.

Baca juga: Remaja Joki Strava Raup Rp 300.000 Sekali Lari, Uangnya Buat Jajan dan Ditabung

Winter merekomendasikan tidur siang selama 20-30 menit, dan tidur siang pada waktu yang sama setiap hari agar tubuh dapat mengantisipasinya.

2. Kecemasan
Pikiran yang terus sibuk tidak kondusif untuk beristirahat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau