KOMPAS.com - Para orangtua saat ini pusing memikirkan bagaimana membatasi waktu anak menatap layar.
Sebab di era pandemi, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara online dan anak menatap layar dalam waktu lama.
Pembelajaran virtual ini bisa berdampak pada kesehatan mata anak, dan memicu mata lelah atau digital eye strain.
Definisi digital eye strain
Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW
Gangguan mata digital atau dikenal sebagai sindrom penglihatan komputer bukan kondisi medis yang hanya dialami oleh orang sakit.
Ini adalah istilah yang menjelaskan masalah penglihatan saat kita menggunakan perangkat komputer, tablet, atau ponsel pintar.
Semakin lama kita menggunakan perangkat, semakin besar kemungkinan kita mengalami gangguan mata digital. Dan gangguan ini bisa bertambah buruk.
Baca juga: Buntut Pemukulan Anggota TNI, Terminal Arjosari di Kota Malang Usir 25 Jupang dan Mandor Liar
Banyak orang mengalami mata kering setelah terlalu lama berada di depan komputer atau menggunakan ponsel yang berlebihan.
"Saat kita menggunakan perangkat digital, kita berkedip lebih sedikit, dan bahkan tidak menyadarinya."
Begitu dikatakan Dr Alexandra Williamson, OD di Cleveland Clinic.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Bandara London, Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Kejadian
"Penurunan kedipan juga memengaruhi anak-anak. Mereka kehilangan lapisan air mata, yang dapat menyebabkan mata kering, masalah penglihatan, dan ketidaknyamanan."
Otot mata juga bisa menjadi lelah karena terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar.
"Otot mata kita bekerja lebih keras untuk melihat segala sesuatu dari dekat, bahkan ketika kita masih muda," sambung Williamson.
Baca juga: Seburuk Apa Cahaya Biru dari Gawai Hingga Lampu LED ke Mata
Layar perangkat elektronik berbahaya bagi mata anak
Tablet, ponsel pintar, dan layar perangkat lain tidak bagus untuk mata kita. Namun pada anak, mereka lebih rentan terkena gangguan mata digital.