>
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Takut Memuji Rekan Kerja karena Khawatir Dianggap Melecehkan?

Kompas.com - 24/03/2021, 15:22 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Survei yang dirilis Ranstad USA tahun 2019 menunjukkan kebanyakan pria takut memberikan pujian pada rekan kantornya karena khawatir dianggap melecehkan.

Data dikumpulkan dari 1.227 karyawan AS yang berusia 18 tahun ke atas. Hasilnya, sebanyak 46 persen tidak tahu pujian apa yang bisa dikatakan di lingkungan kerja agar tidak melanggar kewajaran.

Para pria muda itu tidak paham batasan jelas yang berkaitan dengan pujian yang bisa disampaikan. Mereka takut ucapan tersebut berpotensi disalahartikan sebagai pelecehan seksual.

Berbeda dari ucapan yang menjurus pada hal bersifat seksual atau pelecehan fisik, pujian dinilai sebagai area abu-abu.

Audra Jenkins, Chief Diversity dan Inclusion Officer Randstad North America mengatakan jika para pria khawatir komentar mereka akan diambil dari konteks seharusnya.

"Kemudian karier mereka bisa rusak karena komentar yang diberikan, " jelasnya seperti dilansir dari CNBC pada Rabu (24/03/2021).

Baca juga: 6 Cara Kenali Beda antara Pujian dan Pelecehan

Survei ini juga menunjukkan jika 51 persen mengenal wanita yang telah dilecehkan secara seksual di tempat kerja. Namun, setengahnya mengaku tidak pernah angkat bicara setelah mendengar seorang rekan membuat komentar yang tidak pantas tentang lawan jenis.

Meski demikian, Jenkins menyebutkan jika pria dari generasi milenial dan minoritas lebih cederung mengakui dan melaporkan diskriminasi gender ini.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih banyak pria di lingkungan kerja yang tidak sepenuhnya memahami isu ini. Ada anggapan bahwa pria menjadi pihak yang terzalimi dan dicitrakan sebagai pelaku pelecehan seksual dalam isu diskriminasi gender di tempat kerja.

Panduan

Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia telah menyusun Guidelines on Sexual Harassment Prevention at the Workplace berdasarkan arahan dari International Labour Organization (ILO).

Baca juga: Sikapi Pelecehan Seksual pada Perempuan dengan Metode 5D

Dalam panduan tersebut, pelecehan di tempat kerja merupakan sebuah tindakan yang tidak diharapkan dan menyinggung, berulang dan tidak wajar, sehingga menimbulkan perasaan tidak aman.

Disebutkan pula jika pelecehan secara verbal juga masuk dalam kategori pelecehan seksual. Bentuknya termasuk komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang, lelucon dan komentar yang menjurus ke arah seksual.

Sebaliknya, dikatakan pula jika pelecehan seksual tidak tidak termasuk berupa pujian sesekali yang dapat diterima dan sesuai secara sosial dan budaya.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Berapa Kali Sebaiknya Keramas dalam Seminggu?
Berapa Kali Sebaiknya Keramas dalam Seminggu?
Beauty & Grooming
Fenomena Post Wedding Blues, Ketika Bahagia Menikah Ganti Jadi Kesedihan
Fenomena Post Wedding Blues, Ketika Bahagia Menikah Ganti Jadi Kesedihan
Wellness
45 Desainer Hadir di JF3 Fashion Festival, Ada Victor Clavelly dari Perancis
45 Desainer Hadir di JF3 Fashion Festival, Ada Victor Clavelly dari Perancis
Fashion
Kebiasaan Pipis untuk Berjaga-jaga, Berefek pada Kandung Kemih
Kebiasaan Pipis untuk Berjaga-jaga, Berefek pada Kandung Kemih
Wellness
JF3 Fashion Festival 2025 Digelar dari 24 Juli di 2 Lokasi, Ini Detailnya
JF3 Fashion Festival 2025 Digelar dari 24 Juli di 2 Lokasi, Ini Detailnya
Fashion
CEO Andy Byron Kepergok Peluk Rekan Kerja di Konser Coldplay, Ini Alasan Selingkuh Rentan Terjadi di Kantor
CEO Andy Byron Kepergok Peluk Rekan Kerja di Konser Coldplay, Ini Alasan Selingkuh Rentan Terjadi di Kantor
Relationship
Kenapa Sebaiknya Memaafkan Orangtua Sebelum Jadi Orangtua?
Kenapa Sebaiknya Memaafkan Orangtua Sebelum Jadi Orangtua?
Wellness
Nadya Hutagalung Bangga Punya Uban, Apa Saja Faktor Penyebab Rambut Beruban?
Nadya Hutagalung Bangga Punya Uban, Apa Saja Faktor Penyebab Rambut Beruban?
Beauty & Grooming
Adil dan Inklusif untuk Setiap Anak Usia Dini: Pesan Hari Anak Nasional 2025 dari Konferensi ARNEC 2025
Adil dan Inklusif untuk Setiap Anak Usia Dini: Pesan Hari Anak Nasional 2025 dari Konferensi ARNEC 2025
Parenting
Andai Hewan Peliharan Bisa Jadi Manusia, Ini Harapan Pemilik Anabul
Andai Hewan Peliharan Bisa Jadi Manusia, Ini Harapan Pemilik Anabul
Relationship
4 Tips Olahraga Padel yang Aman, Cegah Risiko Cedera
4 Tips Olahraga Padel yang Aman, Cegah Risiko Cedera
Wellness
Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri
Mengenal Empty Nest Syndrome, Saat Orangtua Kesepian Melihat Anak Sudah Mandiri
Wellness
Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rontok dan Botak, Benarkah?
Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rontok dan Botak, Benarkah?
Beauty & Grooming
5 Hal yang Harus Disiapkan Lansia Sebelum Tinggal di Panti Jompo
5 Hal yang Harus Disiapkan Lansia Sebelum Tinggal di Panti Jompo
Wellness
Tips Luna Maya Rawat Rambut Panjang yang Sehat Meski Sering Catokan
Tips Luna Maya Rawat Rambut Panjang yang Sehat Meski Sering Catokan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau