Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Antihero Makin Banyak, Apakah Cocok Bagi Anak-anak?

Kompas.com - 28/03/2021, 17:14 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber momcenter

KOMPAS.com - Film dengan genre antihero belakangan lebih sering dirilis seperti Venom dan Deadpool. Salah satu yang terbaru adalah The Suicide Squad yang baru saja merilis trailer-nya secara online.

Film bertemakan superhero biasanya menggambarkan konflik hitam putih. Konsep utamanya ialah pahlawan penebar kebajikan melawan penjahat yang menyebabkan kesengsaraan umat manusia.

Karena itulah biasanya film jagoan super tergolong ramah anak dan keluarga. Adegan kekerasan yag ditampilkan juga minimalis dan tidak sadis.

Namun, belakangan berbagai film pahlawan super lebih banyak mengeksplorasi area abu-abu. Bukan hanya itu, sineas juga mulai berani mengangkat kisah anti hero ke layar perak.

Baca juga: Trailer The Suicide Squad, Aksi Para Penjahat Super yang Berani Mati

Karakter antitesis dari pahlawan ini biasanya memiliki nilai yang berbeda dari jagoan pada umumnya. Namun, plot film menjadikan mereka sebagai karakter protagonis dengan misi tertentu.

Beberapa yang paling dikenal misalnya Loki di Marvel Universe, Deadpool, dan Harley Queen. Mereka digambarkan mampu menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya namun juga punya sisi kebaikan, meski sedikit dan hanya muncul sesekali.

Selain sifat karakternya, film tersebut juga biasanya lebih berani mengeksplorasi adegannya. Misalnya dengan menambahkan kekerasan, tampilan darah dan kata-kata kasar dari pemainnya.

Ada pula film jagoan super yang lebih 'dark' seperti Justice League dengan adegan yang tak seharusnya dinikmati oleh anak-anak.

Masalahnya, film-film dengan karakter tersebut sering dipromosikan besar-besaran. Hal ini membuat anak yang masih di bawah umur tertarik untuk menontonnya di bioskop.

Baca juga: Kenali Makna Rating Red Band pada Trailer Film

Sulit pula bagi orangtua untuk membatasi anak untuk tidak terpapar konten seperti ini. Kita mungkin bisa mengaktifkan beberapa fitur meski tak sepenuhnya menghilangkan kemungkinan tersebut.

Karena itulah, para orangtua harus bersikap selektif menyeleksi tontonan bagi anak-anaknya. Salah satunya dengan memperhatikan soal rating yang diberikan bagi film tersebut.

Tips Untuk Memastikan Film yang Ditayangkan Layak Bagi Anak

Klasifikasi film oleh Lembaga Sensor Film Indonesia berdasarkan PP Nomor 18 tahun 2014 membaginya menjadi 3 yakni SU (Semua Umur), 13+ (penonton di atas 13 tahun), dan 17+ (penonton di atas usia 17 tahun).

Idealnya anak tidak dianjurkan untuk nonton film dengan rating 17+. Terlebih lagi, rating 13+ biasanya memiliki konten kekerasan dan seksual yang nyaris sama banyaknya dengan 17+.

Mengacu pada Pediatrics, jurnal dari American Academy of Pediatrics, ditemukan bahwa film 13+ mengandung banyak kekerasan atau lebih seperti film dengan rating R. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa keberadaan senjata dapat meningkatkan agresi.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Rating Film agar Tak Salah Tonton

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Parenting
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Fashion
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Wellness
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Wellness
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Relationship
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
Parenting
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Wellness
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Beauty & Grooming
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Beauty & Grooming
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Beauty & Grooming
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Beauty & Grooming
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
Fashion
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
Beauty & Grooming
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau