Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejalanya Mirip, Bagaimana Bedakan Pneumonia Umum dan akibat Covid-19?

Kompas.com - 16/07/2021, 15:11 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bagian bawah, tepatnya pada organ paru-paru.

Saat ini, pneumonia masih menjadi penyumbang kematian utama pada anak usia di bawah lima tahun (balita).

Meski begitu, gejala pneumonia umum mirip seperti gejala pneumonia yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 pada Covid-19.

Memastikan penyakit sejak awal dapat membantu kita mencari solusi yang tepat lebih dini.

Lalu, bagaimana membedakan gejala pneumonia umum dan pneumonia Covid-19?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Dr Cissy B Kartasasmita, SpA(K), MSc, PhD menjelaskan, ketika seseorang menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, atau demam, maka kecurigaan pertama kita tentu infeksi Covid-19.

Adapun pneumonia adalah salah satu gejala Covid-19 berat.

Ketika seseorang menunjukkan gejala tersebut, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan tes PCR.

"Bisa ada virus penyebab Covid-19, bisa juga pneumococcus (Streptococcus pneumoniae) kalau diperiksa."

Demikian diungkapkan oleh Cissy dalam Media Gathering bertema "Ayo Imunisasi, STOP Pneumonia" bersama Save the Children, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Kematian Balita Akibat Pneumonia Tinggi, Kenali Gejalanya

Adapun beberapa gejala pneumonia umum antara lain:

  • Demam.
  • Lemas.
  • Anak tidak mau makan atau minum.
  • Kesadaran menurun.
  • Adanya gejala saluran cerna.

Sementara itu, gejala saluran napas yang dapat muncul akibat pneumonia seperti:

  • Batuk.
  • Napas cepat.
  • Merintih (grunting).
  • Cuping hidung kembang-kempis.
  • Tarikan dinding dada.
  • Kebiruan di sekeliling mulut.
  • Crackles ketika diperiksa dengan stetoskop.

Pada pneumonia yang disebabkan bakteri pneumococcus, pasien bayi dan balita mungkin juga menunjukkan tarikan dinding dada ke dalam sebagai gejala pneumonia berat.

"Kalau kita kan saat tarik napas dada justru mengembang karena oksigen masuk, ini karena dia sakit jadinya tertarik," ucap Cissy

Untuk itu, orangtua dianjurkan untuk bisa mengenali napas cepat anak. Orangtua perlu waspada jika:

  • Napas bayi kurang dari 2 bulan mencapai lebih dari atau sama dengan 60 kali per menit.
  • Pada bayi 2-12 bulan lebih dari atau sama dengan 50 kali per menit.
  • Pada anak 1-5 tahun lebih dari atau sama dengan 40 kali per menit.

"Jadi gejala (pneumonia umum dan pneumonia pada Covid-19) kurang lebih sama, napas cepat juga."

"WHO dan Kemenkes sudah mengeluarkan batasan, anak dengan batuk, pilek dan kesulitan bernapas, kalau ada napas cepat itu gejala pneumonia. Tapi kalau ditambah tarikan dinding dada ke dalam, itu pneumonia berat yang mengancam jiwa," ucapnya.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Bayi Terus Rewel Mungkin karena Alami Pneumonia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya
Hari Kebaya Nasional, Kenali Kebaya Janggan dan 3 Budaya yang Menginspirasinya
Fashion
Hari Kebaya Nasional 2025, Mengenal Sejarah di Balik Kebaya Kartini
Hari Kebaya Nasional 2025, Mengenal Sejarah di Balik Kebaya Kartini
Fashion
Cerita Anak Muda Indonesia yang Menunda Menikah, Bukan karena Takut
Cerita Anak Muda Indonesia yang Menunda Menikah, Bukan karena Takut
Relationship
Mencegah Kulit Kendur Setelah Turun Berat Badan
Mencegah Kulit Kendur Setelah Turun Berat Badan
Wellness
Cerita MJ yang Sempat Jadi Anak Binaan LPKA Jakarta, Tak Ingin Ulangi Kesalahan
Cerita MJ yang Sempat Jadi Anak Binaan LPKA Jakarta, Tak Ingin Ulangi Kesalahan
Parenting
Obat Rambut Rontok Ini Harus Terus Diminum dalam Jangka Panjang? Ini Kata Dokter
Obat Rambut Rontok Ini Harus Terus Diminum dalam Jangka Panjang? Ini Kata Dokter
Wellness
5 Gaya Kebaya Selebritas untuk Inspirasi Hari Kebaya Nasional, Sherina hingga Putri Marino
5 Gaya Kebaya Selebritas untuk Inspirasi Hari Kebaya Nasional, Sherina hingga Putri Marino
Fashion
9 Gaya Hidup Sehat ala Jeff Bezos, Termasuk Bebas Ponsel di Pagi Hari
9 Gaya Hidup Sehat ala Jeff Bezos, Termasuk Bebas Ponsel di Pagi Hari
Wellness
70 Ucapan Hari Kebaya Nasional 2025 dan Link Twibbonnya
70 Ucapan Hari Kebaya Nasional 2025 dan Link Twibbonnya
Fashion
Bahaya Konsultasi Medis lewat AI Tanpa Pendampingan Dokter, Ini Risikonya
Bahaya Konsultasi Medis lewat AI Tanpa Pendampingan Dokter, Ini Risikonya
Wellness
Vanessa Kirby hingga Pedro Pascal, Intip Gaya Selebritis di Premiere Fantastic Four: First Steps 
Vanessa Kirby hingga Pedro Pascal, Intip Gaya Selebritis di Premiere Fantastic Four: First Steps 
Fashion
Mengenal Kebaya Janggan yang Elegan untuk Hari Kebaya Nasional 2025
Mengenal Kebaya Janggan yang Elegan untuk Hari Kebaya Nasional 2025
Fashion
Perayaan Hari Anak Nasional 2025 di TMII, Tekankan Pentingnya Bermain
Perayaan Hari Anak Nasional 2025 di TMII, Tekankan Pentingnya Bermain
Parenting
Kunci Maia Estianty Hidup Sehat sampai Tua, Hindari Orang Toxic dan Jaga Pola Makan
Kunci Maia Estianty Hidup Sehat sampai Tua, Hindari Orang Toxic dan Jaga Pola Makan
Wellness
Ini Cara Melindungi Kulit dari Efek Blue Light Gadget Menurut Dokter
Ini Cara Melindungi Kulit dari Efek Blue Light Gadget Menurut Dokter
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kronologi Pertempuran Thailand-Kamboja, Serangan Roket Dibalas Bom dari Jet Tempur F-16
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau