Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Baik Diduga Melindungi Liver dari Kerusakan

Kompas.com - 28/07/2021, 08:28 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolesterol baik (high density lipoportein/HDL)  dikenal fungsinya untuk membersihkan kolesterol jahat dalam tubuh dan mengirimkannya ke liver untuk dibuang keluar.

Namun, para ilmuwan menduga fungsi lain kolesterol baik yang selama ini tidak diketahui. Jenis kolesterol baik yang dimaksud adalah HDL3 yang ketika diproduksi oleh usus. HDL3 ini dapat memblokir sinyal bakteri usus yang menyebabkan peradangan hati.

Jika tidak diblokir, sinyal bakteri ini akan berjalan dari usus ke hati, di mana mereka mengaktifkan sel-sel kekebalan yang memicu keadaan inflamasi atau peradangan, yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Baca juga: Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!

Dokter bedah Gwendalyn J. Randolph, PhD, dan profesor Emil R. Unanue melakukan penelitian ini bersama dengan beberapa dokter bedah anak. 

Randolp mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir obat-obatan yang meningkatkan kadar HDL secara keseluruhan tidak disukai lagi.

Ini dikarenakan oleh hasil uji klinis yang tidak menunjukkan manfaatnya pada penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Mengapa Penting Menjaga Kadar Kolesterol Baik?

"Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa peningkatan kadar jenis HDL spesifik ini, dan secara khusus meningkatkannya di usus, mungkin menjanjikan dalam hal perlindungan terhadap penyakit hati," katanya.

Mikroba usus

Segala jenis kerusakan usus dapat mempengaruhi mikroba yang disebut bakteri Gram-negatif dapat mempengaruhi tubuh.

Mikroba tersebut menghasilkan molekul inflamasi yang disebut lipopolisakarida yang dapat melakukan perjalanan ke hati melalui vena portal, pembuluh utama yang memasok darah ke hati, dan membawa sebagian besar nutrisi ke hati setelah makanan diserap di usus.

Zat-zat dari mikroba usus dapat berjalan bersama dengan nutrisi dari makanan untuk mengaktifkan sel-sel kekebalan yang memicu peradangan.

Dengan cara ini, elemen mikrobioma usus dapat mendorong penyakit hati, termasuk penyakit hati berlemak dan fibrosis hati.

Baca juga: Agar Terhindar dari Kanker Usus Besar, Lakukan 6 Hal Ini

Penelitian ini bermula karena beberapa bayi prematur mengalami kondisi necrotizing enterocolitis, peradangan usus yang menyebabkan sebagian usus perlu diangkat melalui pembedahan.

Setelah operasi usus yang berhasil, bayi-bayi tersebut justru sering mengalami penyakit hati. Maka dari itu, Onufer dan Warner ingin mengetahui alasan mengapa ini bisa terjadi.

Para peneliti menunjukkan bahwa kerusakan hati menjadi lebih buruk ketika HDL3 dari usus berkurang, seperti karena melakukan operasi pengangkatan sebagian usus.

Usus yang lebih pendek berarti ebih sedikit HDL3, dan operasi itu sendiri menyebabkan keadaan yang merugikan di usus, yang memungkinkan lebih banyak lipopolisakarida tumpah ke dalam darah portal.

Ketika kita mengangkat sebagian usus yang menghasilkan HDL3 paling banyak, maka keadaan hati kita akan memburuk.

Baca juga: Hindari, 7 Jenis Makanan dan Minuman yang Merusak Liver

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
adakah yg ikhlas isi kan ovo saya di no 0895322293701 buat beli makan mksh.


Terkini Lainnya
Ketika 'Kapan Nikah?' Jadi Tekanan, Ini Cerita Anak Muda Indonesia Menunda Menikah
Ketika "Kapan Nikah?" Jadi Tekanan, Ini Cerita Anak Muda Indonesia Menunda Menikah
Relationship
5 Gejala Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan Menurut Dokter
5 Gejala Awal Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan Menurut Dokter
Wellness
Pameran Busana Ratu Elizabeth II Terbesar Digelar di Istana Buckingham Tahun 2026
Pameran Busana Ratu Elizabeth II Terbesar Digelar di Istana Buckingham Tahun 2026
Fashion
Seperti Bidi Soediro yang Sering Diselingkuhi, Kapan Kita Harus Melepaskan Pasangan?
Seperti Bidi Soediro yang Sering Diselingkuhi, Kapan Kita Harus Melepaskan Pasangan?
Relationship
Gigi Sensitif dan Berlubang? Ini Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Dicari Menurut Dokter
Gigi Sensitif dan Berlubang? Ini Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Dicari Menurut Dokter
Wellness
Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan
Bagaimana Cara Mendapatkan Terapi Stem Cell untuk Pengobatan
Wellness
Alasan Anak Muda Indonesia Pilih Tunda Menikah meski Sudah Cukup Umur 
Alasan Anak Muda Indonesia Pilih Tunda Menikah meski Sudah Cukup Umur 
Relationship
Maia Estianty Ajak Keluarga Lindungi Diri dari Cacar Api dengan Vaksinasi dan Hidup Sehat
Maia Estianty Ajak Keluarga Lindungi Diri dari Cacar Api dengan Vaksinasi dan Hidup Sehat
Wellness
Kebaya Kutubaru, Modifikasi Kebaya Kartini yang Tak Lekang oleh Zaman
Kebaya Kutubaru, Modifikasi Kebaya Kartini yang Tak Lekang oleh Zaman
Fashion
Sacha Baron Cohen Tampil Lebih Berotot di Usia 53, Dikira AI
Sacha Baron Cohen Tampil Lebih Berotot di Usia 53, Dikira AI
Wellness
5 Gaya Rose BLACKPINK, Elegan dan Manis Bisa Jadi Inspirasi
5 Gaya Rose BLACKPINK, Elegan dan Manis Bisa Jadi Inspirasi
Fashion
Dikenal Rentan Menyerang Lansia, Apakah Anak Muda Aman dari Risiko Cacar Api?
Dikenal Rentan Menyerang Lansia, Apakah Anak Muda Aman dari Risiko Cacar Api?
Wellness
Belajar dari Bidi Soediro, Kenapa Ada yang Memilih Bertahan Setelah Diselingkuhi Berulang?
Belajar dari Bidi Soediro, Kenapa Ada yang Memilih Bertahan Setelah Diselingkuhi Berulang?
Relationship
Menkomdigi Meutya Ingatkan Anak Tak Boleh Sembarangan Akses Platform Digital Berdasarkan PP Tunas
Menkomdigi Meutya Ingatkan Anak Tak Boleh Sembarangan Akses Platform Digital Berdasarkan PP Tunas
Parenting
Mengenal Cacar Api, Penyakit Akibat Cacar Air yang Bisa Menyerang Lansia
Mengenal Cacar Api, Penyakit Akibat Cacar Air yang Bisa Menyerang Lansia
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau