Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Mengonsumsi Beras Cokelat, Apa Saja?

Kompas.com - 15/09/2021, 09:53 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Berat cokelat atau brown rice dikategorikan sebagai gandum utuh yang lebih sehat karena memiliki dedak (sumber serat) dan benih yang utuh.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan, mengganti nasi putih dengan beras cokelat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: Beras Cokelat vs Beras Putih, Mana yang Lebih Sehat?

"Beras cokelat memberikan nutrisi yang lebih penting dibandingkan dengan nasi putih, termasuk magnesium, zat besi, serat, vitamin B, dan antioksidan," kata Lisa Moskovitz, RD, CEO NY Nutrition.

Meskipun beras cokelat sebagian besar bergizi, namun kita juga perlu mengetahui beberapa efek samping yang mungkin tidak kita sadari.

1. Memiliki jejak arsenik

Moskovitz mengatakan, beras cokelat mungkin lebih tinggi dalam bahan kimia beracun yang disebut arsenik, yang terkait dengan kanker, penyakit jantung, dan diabetes.

"Ini secara alami ada di lingkungan kita, tetapi dapat lebih terkonsentrasi pada makanan tertentu seperti produk beras," ujar dia.

Tidak seperti tanaman pangan lainnya, beras mengakumulasi arsenik dalam konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari biji-bijian lainnya.

Fakta menariknya, arsenik didistribusikan ke seluruh biji-bijian untuk beras putih dan beras cokelat cenderung memiliki arsenik di permukaan biji-bijian.

Sebuah penelitian yang membandingkan jumlah arsenik dalam beras menunjukkan, beras cokelat memiliki lebih banyak arsenik anorganik daripada beras putih.

Baca juga: 11 Manfaat Makan Beras Cokelat, Termasuk Atasi Obesitas

Menurut ahli gizi, Melissa Mitri, MS, RD, membilas beras dengan banyak air sebelum dimasak akan membantu mengurangi jumlah arsenik.

Meski kita harus mengonsumsi beras cokelat dalam jumlah tinggi agar berdampak besar pada kesehatan, ada baiknya tetap waspada saat mengonsumsi biji-bijian ini.

2. Bisa picu masalah pencernaan

"Karena beras cokelat mengandung lebih banyak serat, itu dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare pada mereka yang sensitif terhadap serat," ujar Mitri.

Sependapat dengan hal itu, Moskovitz mengungkapkan, beras cokelat adalah biji-bijian yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian orang.

Jika kita memiliki saluran pencernaan yang sensitif dan terutama jika kita mengalami sembelit, beras cokelat dapat mengikat.

Baca juga: Mengapa Beras Cokelat Dianggap Lebih Sehat Dibanding Beras Putih?

Oleh karena itu, ada baiknya untuk memvariasikan jenis makanannya.

Halaman:
Komentar
tampaknya ada salah pengertian dalam artikel ini. ulasannya tentang beras cokelat (brown rice) tapi gambarnya beras merah (purple rice). beras cokelat adalah beras putih yang disosoh 1x saja. beras putih biasanya disosoh 2x. beras merah (purple rice) adalah jenis beras yang beda.


Terkini Lainnya
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Ajak Anak Berpikir Inovatif dengan Kegiatan Berbasis STEM
Parenting
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Toba Tenun Gaungkan Peran Perempuan dalam Melestarikan Tenun Batak
Fashion
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Simak, 5 Red Flag Perusahaan yang Bisa Terlihat dari Proses Wawancara Kerja
Wellness
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Fakta Medis Congek dan Mengapa Rentan Dialami Anak
Wellness
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah
Relationship
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
KPAI Ingatkan Bahaya Minuman Manis Kemasan, Anak Terancam Diabetes hingga Gagal Ginjal
Parenting
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Menyusui: Bukan Sekadar Memberi ASI
Wellness
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Jangan Tergoda Promo, Ini Bahaya Asal Coba Perawatan Kulit Menurut Dokter
Beauty & Grooming
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Benarkah Lari Bikin Kulit Wajah Cepat Kendur? Ini Kata Dokter
Beauty & Grooming
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Rahasia Kulit Segar Vino G. Bastian di Usia 43 Tahun, Ternyata Baru Mulai Perawatan
Beauty & Grooming
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Paragon dan BPOM Bina UMKM Kosmetik, Targetkan Produk Berkualitas
Beauty & Grooming
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Industri Kosmetik Indonesia Berpotensi Menyumbang hingga Rp 328 Triliun, Ini Kata BPOM
Beauty & Grooming
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
5 Gaya Tamu di Resepsi Luna Maya dan Maxime Bouttier di Jakarta, Serba Hitam
Fashion
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
Beauty & Grooming
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
3 Perawatan Kulit Marsha Timothy, Tampil Awet Muda di Usia 46 Tahun
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Apa Itu Ring of Fire? Zona "Neraka" Gempa Kamchatka Rusia, Bisa Ancam Indonesia Juga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau