Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Olahraga untuk Kendalikan Tekanan Darah Tinggi

Kompas.com - 16/02/2022, 11:41 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa pun berisiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi, apalagi jika seseorang malas bergerak, suka makan makanan asin, dan kelebihan berat badan.

Hipertensi dapat terjadi saat jantung memompa banyak darah namun pembuluh darah arteri menyempit dan inilah yang membuat tekanan darah semakin tinggi.

Jika hipertensi tidak ditangani dikhawatirkan akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Beberapa cara bisa dilakukan untuk mengatasi hipertensi, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi garam, makan buah dan sayur, termasuk meminum obat.

Olahraga untuk menurunkan tekanan darah

Selain itu, olahraga pun menjadi cara terbaik untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan mengurangi stres.

Baca juga: Buah Kiwi Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi dalam 8 Minggu

Secara umum olahraga bisa membantu mengendalikan tekanan darah. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan gaya hidup sehat.

"Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung dan bahkan masalah ginjal," kata ahli fisiologi olahraga klinis Laura Gray.

Gray menyarankan saat berolahraga untuk memperhatikan pernapasan. Caranya, tidak menahan napas saat berolahraga.

"Berfokus pada kontrol napas akan membantu menghilangkan peningkatan tekanan darah yang signifikan," kata Gray.

Selain, Gray juga menyarankan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit.

Misalnya, setelah bersepeda atau berjalan di atas treadmill, kita sebaiknya berjalan di sekitar lingkungan tempat tinggal untuk pemanasan atau pendinginan.

“Dengan begitu kita juga dapat menghindari perubahan tekanan darah yang drastis,” kata Gray.

“Ini memungkinkan tubuh untuk menyesuaikan diri untuk berolahraga dengan memungkinkan peningkatan bertahap dalam detak jantung dan pernapasan di awal aktivitas."

Baca juga: Apakah Stres Memicu Tekanan Darah Tinggi?

Gray memperingatkan, risiko tidak melakukan pendinginan setelah olahraga dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

"Jantung masih berdetak lebih cepat dan pembuluh darah melebar dan ini dapat menyebabkan pengumpulan vena di kaki."

"Penting melakukan pendinginan untuk mencegah hipotensi," sambung Gray.

Durasi berolahraga

Disarankan berolahraga selama 150 menit dalam seminggu. Durasi ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian.

“Kita dapat memulai latihan dalam peningkatan 10 menit jika baru saja memulai kembali ke rutinitas latihan,” sebut Gray.

Agar tekanan darah bisa turun, olahraga harus dilakukan secara konsisten dan memerlukan waktu setidaknya 1-3 bulan.

Gray mengatakan, untuk mengetahui apakah kita memaksakan diri saat berolahraga adalah melakukan tes bicara.

"Jika berada di treadmill atau berjalan, kita hanya bisa mengucapkan beberapa kata. Kita pasti tidak akan bisa bernyanyi atau melakukan percakapan penuh dengan mudah.”

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
3 Tahun Koma, Begini Kondisi Terbaru Putri Thailand Bajrakitiyabha
3 Tahun Koma, Begini Kondisi Terbaru Putri Thailand Bajrakitiyabha
Wellness
5 Tren Rambut Pria 2025 yang Layak Dicoba Menurut Pakar
5 Tren Rambut Pria 2025 yang Layak Dicoba Menurut Pakar
Beauty & Grooming
Daftar Top 16 Miss Universe Indonesia 2025, Ada Kirana Larasati
Daftar Top 16 Miss Universe Indonesia 2025, Ada Kirana Larasati
Fashion
Kirana Larasati Jadi Peserta Miss Universe Indonesia, Percaya Diri di Usia Matang
Kirana Larasati Jadi Peserta Miss Universe Indonesia, Percaya Diri di Usia Matang
Beauty & Grooming
Orang yang Sangat Sensitif Rentan Alami Masalah Mental
Orang yang Sangat Sensitif Rentan Alami Masalah Mental
Relationship
Cerita Tatjana Saphira Belajar Berdamai dengan Jerawat dan Mencintai Diri Sendiri
Cerita Tatjana Saphira Belajar Berdamai dengan Jerawat dan Mencintai Diri Sendiri
Beauty & Grooming
10 Tanda Anak Cacingan yang Harus Diwaspadai, Berkaca dari Balita yang Meninggal akibat Cacingan
10 Tanda Anak Cacingan yang Harus Diwaspadai, Berkaca dari Balita yang Meninggal akibat Cacingan
Parenting
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Tidak Identik, Apa Artinya?
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anak Lisa Mariana Tidak Identik, Apa Artinya?
Wellness
Fart Walk, Jalan Santai Setelah Makan yang Bisa Jadi Solusi Perut Begah
Fart Walk, Jalan Santai Setelah Makan yang Bisa Jadi Solusi Perut Begah
Wellness
Intip Koleksi Terbaru Ria Miranda dan One Fine Sky, Bergaya Sekaligus Berbagi
Intip Koleksi Terbaru Ria Miranda dan One Fine Sky, Bergaya Sekaligus Berbagi
Fashion
5 Rekomendasi Brand Lokal Tas Wanita, Timeless dan Stylish
5 Rekomendasi Brand Lokal Tas Wanita, Timeless dan Stylish
Fashion
Plaza Indonesia Fashion Week 2025 Hadirkan 35 Show Eksklusif Karya Desainer Indonesia
Plaza Indonesia Fashion Week 2025 Hadirkan 35 Show Eksklusif Karya Desainer Indonesia
Fashion
8 Makanan yang Membantu Melawan Stres, Ada Cokelat dan Telur
8 Makanan yang Membantu Melawan Stres, Ada Cokelat dan Telur
Wellness
Silent Walking, Tren Jalan Kaki Tanpa Musik yang Bikin Pikiran Lebih Tenang
Silent Walking, Tren Jalan Kaki Tanpa Musik yang Bikin Pikiran Lebih Tenang
Wellness
4 Cara Mencegah Osteoartritis pada Lansia, Termasuk Ubah Gaya Hidup
4 Cara Mencegah Osteoartritis pada Lansia, Termasuk Ubah Gaya Hidup
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Konfirmasi Usia
Kami ingin memastikan iklan yang tampil sesuai dengan usia pembaca. Beberapa iklan memerlukan konfirmasi usia 21 tahun ke atas
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau