Ini Alasan Leonardo DiCaprio Selalu Pilih Kekasih di Bawah 25 Tahun
KOMPAS.com - Leonardo DiCaprio sedang jadi pembahasan media sosial karena riwayat asmaranya yang selalu menjalin hubungan dengan perempuan di bawah 25 tahun.
Beragam komentar, gambar hingga meme bertebaran soal selera aktor peraih Oscar itu dalam memilih pasangan.
Rumor ini sebelumnya memang sudah banyak beredar namun makin santer setelah hubungannya dengan Camila Morrone kandas, belum lama ini.
Disengaja atau tidak, model yang jadi kekasihnya selama empat tahun itu memang baru merayakan ulang tahun ke-25 sekitar tiga bulan yang lalu.
Baca juga: Leonardo DiCaprio dan Camila Morrone Putus, Bukti Kutukan Umur 25?
Leonardo DiCaprio pernah berpacaran dengan banyak perempuan cantik dan terkenal sejak masih muda termasuk Gisele Bundchen dan Blave Lively.
Namun meskipun ia bertambah tua, hingga saat ini berusia 47 tahun, pilihan hatinya selalu jatuh pada perempuan yang jauh lebih muda, khususnya di bawah seperempat abad.
Larry Michel, seorang konselor yang berbasis di San Diego mengatakan ada alasan khusus untuk 'fenomena' ini.
“Pria ingin berkencan dengan wanita yang berjiwa muda,” katanya.
Menurutnya, pria seperti Leonardo DiCaprio tidak tertarik pada perempuan yang telah benar-benar mengetahui siap dirinya maupun tujuan hidupnya.
Alasannya, pribadi yang lebih matang seperti itu membuat sosok pasangannya tidak bisa berkontribusi lebih pada kehidupan si perempuan.
Baca juga: Hubungan Beda Usia, Penuh Kesenangan dan Tantangan
Laurence Steinberg, profesor sekaligis psikolog perilaku asal Universitas Temple menjelaskan jika usia 25 tahun terbukti adalah fase ketika saraf di otak kita selesai berkembang.
Hal ini membut pasangan yang jauh lebih tua, seperti Leonardo DiCaprio dan para kekasihnya, bisa lebih memiliki kendali.
“Perubahan signifikan dalam anatomi dan aktivitas otak masih terjadi selama masa dewasa muda," terangnya.
"Terutama di daerah prefrontal yang penting untuk perencanaan ke depan, mengantisipasi konsekuensi masa depan dari keputusan seseorang, mengendalikan impuls, dan membandingkan risiko dan penghargaan.”
